Video: Islam Dan Akal Sehat #12a - Islam, Sebuah Kultur Keatian Sempurna



Transkrip:

We love death more than you love life... kami mencintai kematian lebih dari kalian mencintai kehidupan....

Itulah kredo yang diteriakkan para teroris islam... mulai dari teroris chehnya, hamas, alqaeda, hingga isis...

Kredo ini berasal dari semangat yang sama. Dan kesamaan yang mempersatukan mereka cuma satu: ISLAM!

Bagi sebagian muslim slogan ini pasti terdengar sebagai semboyan yang begitu membakar semangat mereka untuk berjuang secara total, bahkan hingga mengorbankan nyawa bagi allah, dalam jihad!

Tapi kalau kita mau melepaskan semangat retorika yang emosional dan mulai menggunakan akal sehat...  semboyan itu tidak lain adalah ekspresi kebencian terhadap kehidupan dan sekaligus kecintaan terhadap kematian! Atau dengan kata lain semboyan tersebut merupakan sebuah ungkapan dari kultur kematian...

Lalu apa hubungan islam dengan kultur kematian???

Ternyata sangat erat!!!

Suka atau tidak suka, kultur kematian memang berakar kuat pada ajaran Islam, terutama dari ayat-ayat Alquran sendiri. Tidak dapat disangkal, ada banyak sekali ayat-ayat di alquran yang mengajarkan kebencian pada golongan lain, menganjurkan tindakan kekerasan, bahkan ajakan untuk membunuh atau terbunuh dalam jihad dengan janji mendapatkan surga yang penuh kenikmatan seks ...!

Tiga hal ini:

Semangat kebencian, ajaran kekerasan, dan tawaran surga bagi yang melakukannya... adalah elemen-elemen penting yang membentuk sebuah kultur kematian sempurna dalam islam!

Pada topik ini saya akan mencoba melihat akar permasalahan dari kultur kematian islam ini dan akan membahas dua penyebab paling penting dalam ajaran islam yang telah membentuk islam sebagai sebuah kultur kematian yang sempurna!

1. Kegagalan islam menghargai kehidupan
2. Gambaran tuhan yang mencintai kekerasan dan kematian

Agar mudah dipahami, saya akan membaginya dalam dua video...

Kita mulai dengan yang pertama, kegagalan islam menghargai kehidupan...

Sangat ironis bahwa ditengah mitosnya sebagai agama yang sempurna sebagaimana diyakini muslim, islam justru tidak mengajarkan apa-apa tentang esensi kehidupan!

Islam tidak melihat kehidupan di dunia ini sebagai sesuatu yang berharga dan layak diperjuangkan. Islam melihat kehidupan di dunia ini hanyalah tempat atau sarana untuk menjalani ujian demi mendapatkan kehidupan abadi di surga (Q11:7).

Dalam cara pandang yang seperti ini, segala perintah dan larangan yang diberikan tuhan bagi manusia bukanlah untuk membuat kehidupan di dunia menjadi lebih baik melainkan semata-mata sebagai materi ujian yang harus dijalani demi mendapatkan surga.

Jadi yang penting dalam islam adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan untuk memperoleh ganjaran surga sesuai dengan perhitungan pahala dan dosa selama hidup di dunia.... tidak lebih. Sebaliknya, kehidupan di dunia yang dijalani saat ini sama sekali tidak penting dan tidak berharga....

Akibatnya islam tidak memiliki gagasan / konsep untuk membangun peradaban di dunia menjadi lebih baik... Karena kehidupan dunia hanyalah sarana untuk menjalani ujian, untuk apa repot-repot membangunnya???? Tidak heran yang menjadi visi peradaban islam adalah penerapan syariah islam di seluruh dunia, bukan membangun peradaban dunia yang lebih baik....

Begitulah logika berpikir muslim....

Maka dimanapun islam menguasai peradaban, yang terjadi adalah kemunduran dan kehancuran... cepat ataupun lambat!

Lalu bagaimana dengan mitos jaman keemasan islam yang banyak dibanggakan muslim sebagai jaman perkembangan ilmu pengetahuan????

Mari kita gunakan akal sehat dan lupakan mitos-mitos serta propaganda palsu....!

Sesungguhnya jaman keemasan islam yang berlangsung dari abad ke 8 hingga 13 Masehi tidak seperti yang dibayangkan sebagian besar muslim, bahwa pada masa itu peradaban islam berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan di berbagai bidang!

Sama sekali tidak seperti itu!

Muslim arab adalah manusia-manusia padang pasir yang lebih tertarik untuk berperang dan mendapatkan budak-budak seks ketimbang memperoleh ilmu pengetahuan.. Bagaimana mungkin orang-orang seperti itu secara tiba-tiba mampu mengembangkan dunia intelektual yang luar biasa dan menghasilkan kebaikan demi kehidupan???

Akal sehat akan mengatakan tidak mungkin.... dan memang bukan itu yang terjadi! Ada faktor lain yang bukan berasal dari islam!!!

Apa yang terjadi pada masa itu adalah eksploitasi kekayaan peradaban kristen akibat keberhasilan islam menguasai wilayah-wilayah kristen di Timur Tengah dan sebagian Eropa. 

Yang dilakukan muslim saat menguasai pusat-pusat kekristenan adalah memaksa para intelektual kristen di wilayah itu untuk menjadi muslim. Selanjutnya, para mualaf intelektual ini diperintahkan untuk menterjemahkan serta mengajarkan berbagai naskah penting yang tersimpan dalam perpustakaan dan biara-biara kristen demi kepentingan islam, terutama kepentingan militer untuk penyebaran islam melalui jihad!

Jadi sesungguhnya Islam tidak menghasilkan apa-apa dari hasil pemikiran dan budayanya sendiri... yang dilakukan islam hanyalah membajak dan mengeksploitasi kekayaan ilmu pengetahuan yang sudah dihasilkan oleh kekristenan selama berabad-abad sebelumnya!

Sementara itu akibat penguasaan wilayah-wilayah kekristenan di Timur Tengah, perdagangan papirus yang menjadi bahan baku utama penulisan naskah-naskah intelektual di dunia Barat pada masa itu praktis terhenti. Tidak ada lagi papirus yang diekspor ke Eropa... Kondisi ini sangat memukul perkembangan dunia intelektual di kekristenan Barat dalam waktu yang cukup lama. Praktis perkembangan dunia intelektual di kekristenan Barat pada masa itu mengalami kemunduran.

Masa-masa sulit tersebut kemudian dikenal sebagai jaman kegelapan,yang secara salah sering dituding sebagai bukti bahwa Gereja telah menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Padahal, seperti yang dikatakan oleh Dr. Bill Warner, pendiri Center for The Studies of Political Islam, serbuan jihad islam adalah penyebab sesungguhnya dari jaman kegelapan di Eropa!

Dan ironisnya, islam tidak punya kemampuan dalam dirinya sendiri untuk membangun peradaban... Akibatnya mereka tidak dapat mengembangkan lebih lanjut kekayaan intelektual dan budaya yang sudah mereka rampas dari dunia kristen!

Hanya beberapa abad setelah islam berhasil mengeksploitasi habis harta intelektual kekristenan, islam segera mengalami kemunduran dan tidak pernah bangkit lagi.... itulah faktanya!

Untuk memahami itu, lihatlah apa yang terjadi di jaman sekarang!
Mungkin dengan semangat propaganda dan mitos palsu yang sama, 500 tahun lagi orang akan menyebut abad ke 21 sebagai abad kejayaan islam yang kedua karena islam menguasai banyak aspek kehidupan... mulai dari klub-klub sepakbola...bank-bank raksasa... hingga media-media pers..media-media sosial...bahkan juga berbagai universitas terkemuka. Benarkah demikian? Sama sekali tidak! Muslim hanya membeli itu semua dengan kekuatan finansial raksasa yang didapat dari minyak, tidak lebih! Sama seperti dulu, mereka tidak pernah membangunnya!

Muslim itu seperti belalang yang menyerbu dan menghabiskan tanaman di ladang-ladang pertanian. Setelah tanaman habis tak tersisa, merekapun akan kelaparan dan mati dengan menyisakan ladang-ladang yang rusak tanpa tanaman.... Mereka hanyalah hama perusak yang hanya mengeksploitasi habis tanaman yang ada tanpa mampu mengembangkan dan merawat tanaman-tanaman tersebut untuk menghasilkan buah!

Islam tidak memiliki kemampuan untuk membangun peradaban karena tidak memiliki ajaran yang menghargai atau  mencintai kehidupan...

Jika manusia tidak mencintai kehidupan, maka tidak ada pula keinginan untuk menjadikan peradaban dan kehidupan di dunia ini menjadi lebih baik.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, islam melihat kehidupan di dunia ini hanya sebagai sarana ujian untuk meraih surga (Q11:7)... Akibatnya islam tidak memiliki kesadaran untuk mencintai kehidupan di dunia dan membangunnya agar menjadi lebih baik... 

Akibatnya cukup fatal!

Karena tidak adanya konsep untuk mencintai kehidupan maka yangtersisa pada kaum muslim adalah kebencian terhadap kehidupan dan kecenderungan idiot untuk menghancurkannya. Itu sebabnya para teroris muslim menyatakan dengan bangga bahwa mereka mencintai kematian lebih dari kehidupan! Betul-betul idiot!!!

Dengan demikian berdasarkan pengakuan muslim sendiri, islam adalah sebuah kultur kematian yang hanya akan menghasilkan kehancuran peradaban manusia, entah cepat atau lambat....

Fenomena bom bunuh diri yang khas muslim adalah ekspresi paling ekstrim betapa tidak berharganya kehidupan di mata muslim! Mereka bukan hanya tidak mencintai kehidupan orang lain, tapi juga kehidupan mereka sendiri! Ini suatu bukti yang tidak bisa dibantah....

Mari kita bandingkan dengan kekristenan!

Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa setelah Tuhan menciptaan dunia dan seluruh isinya, Tuhan melihat semua yang diciptakan-Nya adalah sungguh amat BAIK..(Kej.1:31)

Kemudian di bagian lain dari kitab yang sama tertulis...

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kej. 2:15)

Kedua ayat tersebut memberikan sebuah prinsip amat penting yang mengajarkan manusia untuk menghargai kehidupan di dunia karena di mata Tuhan kehidupan yang telah diciptakan-Nya itu sungguh amat baik.... Tidak hanya sebatas menghargai kehidupan, manusia juga bertugas merawat dan memelihara kehidupan dunia yang sudah diciptakan Tuhan dengan amat baik ini agar terjaga kebaikannya dan terus menghasilkan buah!

Demikianlah dalam ajaran kristen manusia diajarkan untuk mencintai kehidupan dan membangun peradaban di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya, bukan menjadi manusia dengan mentalitas belalang yang hanya bisa merusak dan menghabiskan apa yang tersedia demi janji surga yang palsu!

Inilah salah satu prinsip penting yang membedakan ajaran Kristen dan islam... bedanya seperti langit dan bumi...


Jadi dapat disimpukan bahwa salah satu alasan penting munculnya kultur kematian dalam islam adalah karena islam tidak mengajarkan manusia untuk menghargai dan mencintai kehidupan!

Lalu timbul pertanyaan... mengapa dalam islam tidak diajarkan untuk menghargai kehidupan?

Itu ...karena islam tidak mengenal Allah sehingga islam juga tidak tahu untuk apa Allah menciptakan kehidupan! Ketidaktahuan islam tentang makna kehidupan ini yang akhirnya membuat muslim membenci kehidupan dan terjebak dalam kultur kematian...

Tidak percaya???

Lihatlah apa yang dikatakan ulama paling dibanggakan muslim di seluruh dunia, Dr. Zakir Naik, ketika menjawab pertanyaan mengapa Allah menciptakan dunia serta isinya...

Katanya... Allah adalah pencipta maka dia harus mencipta??? Ini pernyataan yang salah, menyesatkan, dan sekaligus menggelikan!

Memangnya siapa atau apa yang mengharuskan Allah mencipta???

Jika allah diharuskan untuk mencipta, maka itu berarti dia tidak punya kebebasan. Dan allah yang tidak punya kebebasan bukanlah Tuhan yang sesungguhnya!

Ternyata seorang Zakir Naik sekalipun juga tidak tahu mengapa Tuhan menciptakan kehidupan. Jika Zakir Naik saja tidak dapat menjawab pertanyaan penting tentang kehidupan, entah bagaimana pula ulama-ulama islam lainnya.... Tapi itu wajar, karena memang islam tidak mengajarkan manusia untuk mengenal Tuhan dan memahami esensi kehidupan... 

Nah, jika pertanyaan yang sama diajukan kepada orang kristen... mereka akan menjawab dengan mudah...

Allah yang serba tercukupi dalam Diri-Nya telah menciptakan kehidupan ini dalam kehendak bebas-Nya sendiri dengan tujuan untuk menjadikan seluruh ciptaan sebagai ekspresi dari kemuliaan-Nya!

Dalam video sebelumnya saya menganalogikan ini seperti seorang pelukis yang mapan namun tetap berkarya melukis, bukan karena ia membutuhkan lukisan atau ia harus melukis, namun karena ia ingin mengekspresikan rasa seninya dalam kebebasan.

Dan gagasan tentang manusia yang diciptakan demi ekspresi kemuliaan Tuhan juga tertulis dalam Kitab Yesaya...

"Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yes:43:6-7)

Demikianlah Tuhan menciptakan seluruh kehidupan dengan manusia sebagai puncak ciptaan-Nya bukan karena Ia membutuhkan ciptaan atau Ia HARUS mencipta seperti kata Dr. Zakir Naik, tapi karena Tuhan ingin mengekspresikan kemuliaan-Nya dalam ciptaan menurut kehendak bebas-Nya sendiri!

Saudara-saudaraku kaum muslim... sekarang pikirkan baik-baik..

Manakah yang kalian pilih... agama yang mengajarkan manusia untuk mencintai kehidupan dan membangun peradaban yang lebih baik demi kemuliaan Tuhan ataukah agama yang bahkan tidak mampu mengajarkan makna kehidupan sehingga menghasilkan manusia-manusia pembenci kehidupan dan penghancur peradaban...??

Jangan lupa gunakan akal sehat untuk menjawab pertanyaan tersebut...



Video: Islam Dan Akal Sehat #11 - Problem Klasik, Ishak Atau Ismael?



Setiap kali hari raya kurban atau Idul Adha, umat muslim selalu diingatkan kisah tentang kerelaan Abraham atau Nabi Ibrahim yang mengurbankan Ismael anaknya... Ya, menurut Islam yang dikorbankan adalah Ismael, bukan Ishak....

Ini berbeda dengan apa yang diyakini oleh Yahudi maupun Kristen. Menurut kitab suci, sangat jelas bahwa yang dikurbankan adalah Ishak... bukan Ismael.

Lalu mana yang benar? Ishak atau Ismael?

Tidak mungkin keduanya sama-sama benar, hanya satu saja yang benar: versi Yahudi-Kristen atau versi Islam... Salah memilih berarti terjebak percaya pada ajaran yang menyesatkan...

Sebenarnya dalam Alquran sendiri tidak disebut dengan jelas, apakah Ishak atau Ismael... tapi berdasarkan hadis dan tradisi turun temurun, beberapa ulama meyakini yang dikurbankan adalah Ismael.

Sebaliknya, dalam Alkitab sangat jelas tertulis demikian:

Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."  (Kej.22:2)

Aneh bin ajaib justru ayat inilah yang sering digunakan muslim untuk meyakini Ismael sebagai anak yang dikurbankan...

Caranya dengan mengatakan bahwa orang Yahudi sudah mengubah kitab suci dengan menambahkan kata-kata 'yakni Ishak'. Menurut muslim, jika tidak ada kata tersebut maka yang dikurbankan oleh Abraham adalah Ismael karena hanya Ismael yang pernah menjadi anak tunggal Abraham sewaktu Ishak belum lahir...

Sesederhana dan sekonyol itu argumen mereka...kitab suci sudah diubah-ubah... Ini juga alasan yang sama dengan alasan yang mereka gunakan untuk menjelaskan mengapa Alquran tidak kompatibel dengan kitab suci PL dan PB....kitab suci sudah diubah-ubah...!

Tapi tanpa menyertakan bukti yang kuat, sebenarnya tuduhan itu hanyalah fitnah.

Sementara itu bagi Kristen, argumennya jauh lebih kuat. Yang pertama kisah pengurbanan Ishak bukanlah kisah yang berdiri sendiri melainkan terkait pada seluruh konteks perjanjian Allah yang menetapkan Abraham sebagai bapa orang beriman dan seluruh rencana keselamatan melalui keturunannya dari Ishak, bukan Ismael.

Mengganti Ishak dengan Ismael akan membuat seluruh konteks perjanjian dengan Abraham dan rencana keselamatan menjadi berantakan dan tak terpahami benang merahnya.

Yang kedua, konfirmasi dari para nabi... 

Setidaknya Salomo secara eksplisit menuliskan Firman Tuhan:

Bukit-bukit pengorbanan dari pada Ishak akan dilicintandaskan dan tempat-tempat kudus Israel akan diruntuhkan... (Am.7:9)

Kemudian Rasul Yakobus juga mengatakan dengan eksplisit:

Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? (Yak.2:21)

Dan yang paling jelas..., Yesus Kristus telah membaca seluruh kitab Taurat dan kitab para nabi sehingga Ia bisa merumuskan hukum utama yang menjadi intisari seluruh ajaran kitab suci. Pernahkah Yesus mengatakan bahwa isi kitab suci para nabi sudah diubah-ubah???

Sama sekali tidak! 

Artinya apa yang tertulis di kitab suci Perjanjian Lama, termasuk mengenai Ishak yang dikurbankan oleh Abraham, sudah diverifikasi kebenarannya oleh Yesus sendiri! 

Nah, mari gunakan akal sehat... siapa yang layak dipercaya?

Muhamad dan para ulama Islam yang mendasarkan keyakinannya pada tuduhan tanpa bukti....ataukah para nabi dan Yesus Kristus sendiri? Mempercayai klaim Islam sama artinya dengan menganggap para nabi, termasuk Yesus dan para rasul-Nya, telah tersesat. Dan itu tidak mungkin!!!

Sebenarnya beberapa ulama Islam juga mulai bersikap lunak... mereka sadar posisi Islam yang mengklaim Ismael sebagai anak yang dikurbankan Abraham sangat lemah. Mereka tidak lagi mempermasalahkan Ishak atau Ismael...

Nah... kalau Alquran tidak memberi petunjuk pasti dan ulamanya sendiri sudah ragu.. buat apa lagi dipercaya??? Kita ambil saja yang tertulis pasti di kitab suci dan sudah dikonfirmasi oleh semua nabi: Ishak!!!

Tapi yang sebenarnya menarik adalah mengapa Islam berupaya mengacaukan kisah kurban Abraham ini sedemikian rupa sampai mereka mengadakan hari raya yang diperingati setiap tahun sekedar untuk meyakinkan manusia bahwa yang dikurbankan adalah Ismael bukan Ishak..!!!

Apa pentingnya mengacaukan masalah kurban ini???

Ternyata ini sangat..sangat penting bagi iblis dan rencana diabolik atau rencana jahatnya!

Untuk mengerti mengapa iblis ingin mengacaukan masalah kurban kita harus memahami perlunya kurban bagi keselamatan manusia.

Sejak awal di Kitab Kejadian Tuhan sudah mengingatkan manusia untuk tidak melanggar perintah-Nya,

"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."(Kej.2:16-17)

Upah dosa adalah maut...itulah yang dimaksud Tuhan. Setiap pelaku dosa tidak lagi mendapat hak untuk hidup di hadapan-Nya. Maka untuk memulihkan manusia dari kematian akibat dosa harus ada kurban penebus dosa!

Sewaktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa akibat bujukan iblis, mata mereka terbuka dan merekapun menyadari ketelanjangan mereka. Lalu mereka berusaha menutupi ketelanjangan itu dengan daun pohon ara. Tapi Tuhan menggantinya dengan memberi mereka pakaian dari kulit binatang. Dengan demikian, binatang yang harus mati karena diambil kulitnya ini adalah kurban pertama yang harus ditumpahkan karena dosa!

Anak-anak Adam, Kain dan Habel, juga dikisahkan dalam Kitab Kejadian memberikan persembahan kepada Tuhan. Kain sebagai petani mempersembahkan kurban berupa hasil bumi sementara Habel sebagai gembala mempersembahkan kurban anak sulung dombanya. Tuhan menerima persembahan Habel dan mengabaikan persembahan Kain.

Dari sinilah manusia mendapatkan gagasan akan perlunya kurban yang bernyawa untuk dipersembahkan pada Tuhan. Persembahan kurban ini adalah upaya manusia untuk memulihkan kembali hubungan dengan Tuhan.

Atas kehendak-Nya sendiri, Tuhan kemudian merancang sebuah rencana keselamatan untuk memulihkan keadaan manusia. Ia memilih Abraham sebagai bapak dari bangsa yang akan menjadi sarana keselamatan semua bangsa.

Pada awalnya Abraham dan Sarah istrinya menanggapi rencana Tuhan ini dengan cara mereka sendiri. Sarah yang mandul memberikan Hagar budaknya untuk menjadi selir bagi Abraham dengan harapan agar Abraham dapat memiliki keturunan.

Namun itu bukan rencana Tuhan dan Tuhan menolaknya. Tidak lama setelah Hagar mengandung timbul konflik antara Sarah dan Hagar. Akhirnya diketahuilah oleh Abraham bahwa yang dikehendaki Tuhan sebagai keturunannya adalah dari Sarah istrinya, bukan dari Hagar budaknya.

Ketika Abraham berharap Ismael yang akan menjadi penerus keturunannya Tuhan berkata,

"Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya...." (Kej.17:19)

Disini Tuhan sudah menyatakan dengan tegas bahwa Dia memilih Ishak, anak Abraham dari Sarah, sebagai bagian dari rencana keselamatan yang dijanjikan-Nya..


Setelah Ishak lahir, konflik antara Sarah dan Hagar makin meruncing sehingga Sarah akhirnya meminta Abraham untuk mengusir Hagar dan Ismael. Tuhan meminta Abraham untuk menuruti Sarah.

Kata-Nya:
"Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak..." (Kej.21:12)

Ketika Ismael dan Hagar sudah tidak lagi bersama Abraham itulah saat dimana Tuhan menguji Abraham untuk mengurbankan Ishak anaknya. Ini salah satu yang membuat klaim Islam soal Ismael menjadi sangat lemah dan mengada-ada...

Jika Tuhan menguji seseorang, itu bukan untuk mengetahui apakah orang tersebut layak atau tidak karena Tuhan pasti sudah tahu tanpa perlu mengujinya. Maksud dari ujian itu adalah untuk memampukan orang yang diuji agar ia mencapai suatu standar yang ditetapkan Tuhan.

Setidaknya ada tiga hal penting yang dapat kita simpulkan dari ujian iman ini:

1. Bagi Abraham.
Melalui ujian ini Tuhan menghendaki agar Abraham sebagai bapa orang beriman mampu memiliki ketaatan pada Tuhan dan memilih mengikuti apapun kehendak Tuhan sekalipun itu berarti harus mengorbankan apa yang paling dicintai di dunia ini.

2. Bagi keturunan Abraham.
Ujian ini juga akan menjadi standar acuan bagi seluruh keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu para nabi-nabi Israel yang akan menjadi sarana Sabda Tuhan, untuk menempatkan kehendak Tuhan di atas segalanya. Dengan cara ini semua rencana keselamatan yang dipercayakan melalui bangsa Israel bukanlah rancangan manusia, melainkan sepenuhnya berasal dari Tuhan!

3. Bagi seluruh manusia.
Ini yang terpenting... ujian ini adalah sebuah nubuat penting bahwa kelak keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu Yesus Kristus, akan menjadi kurban yang sempurna untuk penebusan dosa manusia dan sekaligus menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Semua manusia yang percaya pada kurban salib Kristus akan ikut ambil bagian dari keselamatan yang datang melalui karya penebusan ini.

Point yang ketiga inilah yang menjadi sasaran utama rencana penyesatan iblis melalui Islam! 

Ingat, Islam tidak hanya menyangkal kurban Ishak tapi juga menyangkal kurban salib Kristus dengan menyatakan melalui Alquran bahwa yang disalibkan bukanlah Yesus! Kedua penolakan ini bukan dua hal yang terpisah TAPI satu paket penyesatan yang dimaksudkan untuk menyangkal satu-satunya karya penebusan salib Kristus yang ingin menyelamatkan manusia.

Menyangkal karya penebusan salib Kristus berarti manusia menolak diselamatkan dan tetap tinggal dalam kematian akibat dosa.

Siapakah yang menghendaki manusia tidak memperoleh keselamatan? Bukan Tuhan... tapi iblis!

Menolak karya penebusan salib Kristus juga berarti manusia percaya pada Allah yang totaliter dan tidak mengasihi manusia. Yaitu Allah yang hanya menuntut manusia untuk taat mengorbankan anaknya bagi tuhan tapi dia sendiri menolak untuk mengorbankan anaknya bagi keselamatan manusia!

Allah kita adalah Bapa yang Maha Kasih. Dia tidak hanya menuntut manusia mengurbankan anaknya, tapi demi kasih-Nya pada manusia Ia mengutus Putra Tunggal-Nya sendiri untuk menjadi kurban penebusan dosa yang menyelamatkan manusia.

Ini seperti yang dikatakan Rasul Yohanes dalam injilnya,

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh.3:16)

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Manakah yang kalian pilih... ajaran Tuhan yang menawarkan keselamatan melalui penebusan salib Kristus ataukah ajaran iblis yang menolak keselamatan itu.

Sekarang saatnya untuk memilih....

Jangan berkata nanti di akherat semua kebenaran akan dinyatakan dan kita akan tahu mana yang benar dan mana yang salah.. Karena jika itu terjadi maka semuanya sudah terlambat, kalian tidak punya kesempatan lagi untuk mengubah pilihan!

Hidup hanya sekali dan tidak bisa diulangi. Tuhan menganugerahkan kita akal sehat supaya kita dapat memanfaatkan hidup yang hanya sekali ini untuk memilih yang benar.

Pilihlah keselamatan yang datang dari Tuhan... bukan yang lain...
Percayalah pada Kristus, Tuhan dan penyelamat manusia....

Video: Islam Dan Akal Sehat #10 - Ibadah Puas Dan Fitrah Manusia Yang Salah Kaprah


Dalam video sebelumnya saya sudah membahas tentang dua rukun Islam, yaitu shalat dan ibadah haji. Pada video kali ini saya akan menyinggung mengenai rukun Islam yang lain yaitu puasa.

Setiap tahun muslim melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam Alquran dikatakan ibadah ini untuk mengikuti apa yang sudah diwajibkan pada umat-umat sebelumnya.

Setelah mengakhiri puasa, umat Islam merayakan hari idul fitri. Ternyata ada dua pendapat mengenai makna idul fitri ini. Sebagian ulama mengartikan idul fitri sebagai kembali makan-makan... Ini serius! Mereka mengartikan fitri berasal dari kata futur... yang artinya makan. Jadi ibadah puasa tidak lebih hanya soal menahan diri untuk tidak makan yang kemudian diakhiri dengan pesta makan-makan. Makna ini terasa dangkal dan kurang menarik untuk dibahas!

Tapi ada arti yang lain..., idul fitri adalah kembali ke fitrah, atau kembali ke kodrat manusia saat diciptakan..

Nah, sepertinya ini lebih menarik untuk dibahas!

Suci seperti bayi yang baru dilahirkan, bersih dari dosa. Itulah gambaran ideal muslim tentang fitrah manusia! Mereka mencapainya dengan tidak makan-minum dan menahan hawa nafsu selama siang hari...juga berupaya menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa selama bulan puasa. Itulah makna yang sering dikumandangkan.. sehingga bulan ramadhan disebut juga sebagai bulan suci.

Pertanyaannya....

Andaikata kondisi ideal itu tercapai... benarkah bebas dari dosa seperti bayi yang baru lahir adalah kodrat manusia yang sesungguhnya?

Sayangnya TIDAK!

Alasannya... jika Tuhan menciptakan manusia sebagai ciptaan yang terbaik, pasti kodrat ciptaan yang tertinggi pula yang diberikan Tuhan kepada manusia. Tidak mungkin kurang dari itu....

Nah, keadaan manusia seperti layaknya bayi yang baru lahir BUKANLAH kodrat manusia yang tertinggi. Ada yang jauh lebih baik dari itu, yang sayangnya dalam Islam sama sekali tidak diajarkan!

Seperti apakah kodrat manusia yang sesungguhnya diungkapkan Tuhan dalam Kitab Kejadian:

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej.1:27)

Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, adalah citra Allah!
Itulah kodrat yang sempurna bagi ciptaan terbaik Tuhan. Tidak mungkin ada yang lebih tinggi dari itu! Islam sama sekali tidak mengenal atau mengajarkan konsep yang sangat penting ini!

Saya tantang muslim, siapapun anda, untuk mencari kodrat ciptaan yang lebih tinggi dari ini...

Sekedar selingan saja...

Karena muslim tidak mengenal konsep citra-Allah, muslim juga tidak akan dapat menjawab pertanyaan sederhana ini: "Dapatkah Tuhan menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia?"

Pertanyaan ini dilema buat muslim...

Jika mereka bilang 'tidak', mereka tidak tahu mengapa Tuhan yang Maha Pencipta tidak dapat membuat mahluk yang lebih baik dari manusia... Jika mereka menjawab 'ya', mereka juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak membuat mahluk yang lebih baik itu...

Bagi orang Kristen jawabannya jelas... Tuhan tidak mungkin menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia karena tidak mungkin ada mahluk yang lebih baik dari citra Tuhan sendiri!

Dengan demikian manusia yang diciptakan sebagai citra-Allah adalah puncak absolut dari seluruh ciptaan Tuhan. Hanya saja karena dosa Adam dan Hawa, seluruh manusia harus kehilangan kodratnya. Iblis telah membujuk Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena iblis tidak ingin manusia tetap memiliki kodrat sebagai citra Allah!

Dan upaya penyesatan iblis ini tidak hanya terjadi di Taman Eden di masa lalu, tapi juga di sepanjang sejarah manusia sampai hari ini. Jadi semua ajaran yang menjauhkan manusia dari kodratnya sebagai citra Allah pasti berasal dari iblis!

Ini berbeda dengan apa yang dikehendaki Tuhan...

Yesus memberikan perintah ini:
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat.5:48)

Artinya, Tuhan menghendaki agar manusia harus kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah yang sempurna!

Para nabi-nabi Israel sepanjang sejarah Perjanjian Lama berusaha mengajarkan manusia kearah itu. Yesus kemudian merangkum seluruh ajaran para nabi itu dengan pernyataan singkat:

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat.22:37-40)

Mengapa Tuhan mengajarkan manusia untuk mengasihi? Itu tidak lain karena KASIH adalah jati diri Allah yang terdalam! Dengan mengasihi Tuhan dan sesama, manusia sesungguhnya membangun kembali kodratnya sebagai citra Allah!

Rasul Yohanes mengatakan ini dengan baik:
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih..." (1Yoh.4:8)

Dalam Islam kebenaran semacam ini tidak pernah diajarkan karena Muhamad sendiri tidak mengenal Allah dan dia tidak tahu apa itu kasih. Dalam Islam, manusia memang tidak diciptakan untuk mengasihi Allah dan sesama tapi untuk mengabdi kepada Allah....

Ini ayatnya...

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q51:56)

Dan tahukah anda seperti apakah pengabdian tertinggi manusia pada Tuhan yang mendapatkan kepastian ganjaran surga menurut Islam? Tidak lain adalah membunuh atau terbunuh dalam jihad!

Ini dasar ayatnya:

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh." (Q9:111)

Bahkan Muhamad sendiri menegaskan dalam sebuah hadis, jika ia bisa hidup kembali ia ingin berjihad dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati... terus seperti itu berkali-kali!

Ajaran ini sangat bertolak belakang dari ajaran KASIH yang mencintai kehidupan! Dengan ajaran yang mengerikan ini masihkah kita heran melihat para jihadis muslim membunuh sesama manusia sebagai tanda pengabdian kepada Tuhan????

Ini benar-benar ajaran barbar yang menyesatkan manusia!
Tidak mungkin ajaran ini berasal dari Tuhan yang maha KASIH....

Sama sekali tidak masuk akal.

Sampai disini kita sudah bisa melihat betapa jauhnya perbedaan ajaran Islam dan Kristen. Tapi itu belum seberapa... Apa yang akan saya sampaikan berikut ini akan membuat ajaran Islam betul-betul tampak seperti sampah yang layak disingkirkan!

Para nabi mengajarkan manusia untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Tapi sebaik apapun ajaran mereka, belum dapat membawa manusia kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah.

Mengapa?

Para nabi tidak ada yang mengetahui seperti apakah citra Allah itu! Mereka hanya mendapatkan gambarannya secara samar-samar. Mereka belum dapat memahami bagaimanakah manusia dengan segala keterbatasan mausiawi yang ada bisa hidup sebagai citra Allah di bumi!

Hanya ada satu cara agar manusia dapat mengetahui dengan tepat dan tanpa keraguan seperti apa sesungguhnya citra Allah itu... Yaitu, Allah sendiri harus menjadi manusia! Tidak ada jalan lain!

Inkarnasi Yesus Kristus ke dunia sebagai manusia membuat manusia dapat mengenal tanpa salah kodratnya sebagai citra Allah. Maka 2000 tahun yang lalu Tuhanpun berinkarnasi dan rela disalibkan demi keselamatan manusia!

Jika seorang Kristen ditanya seperti apakah citra Allah itu, maka dengan pasti ia akan menunjuk pada Yesus!

Inkarnasi Tuhan Yang Maha Tinggi sebagai manusia memberikan penegasan bahwa setiap manusia dengan segala keterbatasn manusiawinya dapat menjalani hidup yang sempurna...

Inkarnasi Tuhan membuka jalan bagi semua manusia untuk kembali meraih kodratnya sebagai citra Allah! Ini sebuah kebenaran yang membebaskan manusia!

Jadi kita tidak perlu heran mengapa ajaran Islam menolak mati-matian inkarnasi Tuhan menjadi manusia.... Cuma satu alasannya: iblis yang menginspirasi seluruh ajaran Islam tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah.

Seperti ular di Taman Eden yang menyesatkan Adam dan Hawa, Islam terus membujuk manusia, "Yesus bukan Tuhan... Tuhan tidak beranak dan diperanakkan...Tuhan bukan satu dari tiga dan sebagainya..."

Mengenai penolakan ini Rasul Yohanes mengatakan dengan sangat jelas:

...yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus (2Yoh.1:7)

Berlawanan dengan kehendak iblis yang ingin menjauhkan manusia dari kodratnya, Yesus memberi perintah ini, "Haruslah kamu sempurna seperti Tuhan..."

Dan Yesus tidak hanya memerintahkan, tapi Dia juga mengajarkan caranya.

"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  (Mat.19:21)

Untuk kembali pada kodrat manusiawinya sebagai citra Allah, manusia harus mengubah orientasinya dari yang bersifat duniawi menjadi yang bersifat surgawi. Itu langkah pertama.... dan langkah selanjutnya adalah mengikuti Yesus atau menjadi seperti Yesus!

Apakah Islam punya ajaran seperti ini? TIDAK, karena dalam Islam manusia diyakinkan bahwa Allah tidak dapat diserupai oleh apapun atau dengan kata lain muslim sudah diindoktrinasi untuk menjauhi kodratnya sebagai citra Allah!

Islam mendefinisikan kesempurnaan manusia dengan cara lain, bukan mengacu pada kesempurnaan Tuhan tapi pada sesama ciptaan dengan memberikan contoh manusia sempurna..

Jika acuannya saja sudah beda, maka kesempurnaan manusia yang dimaksud oleh Kristen dan Islam pasti juga berbeda...

Dan ironisnya... teladan manusia sempurna yang dimaksud dalam Islam adalah Muhamad. Akibatnya, muslim ibarat sudah jatuh... tertimpa tangga pula...

Sebagaimana yang banyak diketahui, Muhamad berdasarkan berbagai hadis dan sirah/riwayat yang ditulis oleh para pengikutnya sendiri tidak lain adalah seorang pedofil, pecandu-seks, poligamis, pemerkosa, pemelihara dan pengguna budak-seks, pembunuh, gila kekuasaan, dan banyak predikat buruk lainnya. Ini tentunya adalah sebuah sosok teladan yang betul-betul bertolak belakang dengan Yesus yang penuh kasih dan bebas dari hawa nafsu keduniawian.

Mengapa bisa begitu berbeda, alasannya juga sangat jelas... Ajaran yang menghendaki kita meneladani Yesus berasal dari Tuhan Sang Pencipta, karena Dia menghendaki manusia kembali pada kodrat semula sebagai citra Allah.

Sebaliknya ajaran yang menolak Yesus sebagai Tuhan dan mengajarkan manusia untuk meneladani Muhamad jelas tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah. Ajaran ini pasti tidak berasal dari Tuhan!

Dengan menggunakan akal sehat kita bisa mengetahui perbedaan  keduanya bagaikan langit dan bumi: Kristen ingin memulihkan kemanusiaan sementara Islam justru ingin menghancurkannya!

Jika dikaitkan dengan soal puasa dan upaya muslim untuk kembali pada fitrah sebagai manusia, jelas Islam tidak mengajarkan fitrah manusia yang benar dan sebaliknya hanya membuat manusia semakin jauh dari fitrah atau kodratnya sebagai citra Allah.

Karena tujuannya sudah salah, maka ibadah puasa yang dilakukan sebulan penuh itu sesungguhnya tidak akan menghasilkan apa-apa... Mungkin memang ibadah ini cuma soal menahan lapar di siang hari selama sebulan yang ditutup dengan pesta makan-makan di hari raya idul fitri!

Memang tampak dari luar Islam seolah memiliki semua  yang dibutuhkan oleh agama seperti kitab suci, nabi, berbagai ritual ibadah seperti doa, puasa, ziarah ke tempat suci, selain itu juga ajaran untuk beramal, berbuat baik dan lain-lain. Banyak sekali manusia yang tertipu oleh penampilan luar ini.

Tapi jika diteliti lebih dalam dengan menggunakan akal sehat dan dengan bantuan rahmat Tuhan, apa yang tampak baik dari luar itu, termasuk juga ibadah puasa yang dilakukan muslim, hanyalah kamuflase dari sebuah ajaran maha jahat yang bermaksud untuk menyesatkan dan menghancurkan manusia. Buah-buah buruk yang dihasilkan oleh ajaran Islam sudah menjadi bukti akan hal ini...

Buat saudara-saudaraku kaum muslim...  selagi masih ada kesempatan, segera tentukan pilihan. Jika kalian ingin memulihkan kembali fitrah kemanusiaan kalian sebagai citra Allah, tinggalkan Islam karena kalian tidak akan mendapatkannya dalam ajaran tersebut.... tidak peduli sedalam apapun kalian mempelajarinya.

Hanya ada satu jalan untuk itu: jadilah pengikut Kristus!
Dia sungguh-sungguh Tuhan yang menjadi manusia. Jika Yesus bukan Tuhan seperti yang diajarkan Islam, maka tidak mungkin ada jalan bagi manusia untuk kembali menjadi citra Allah.

Ini tantangan saya: tunjukkan jika memang ada, bagaimana cara manusia untuk kembali menjadi citra Allah jika Yesus bukan Tuhan! Saya pastikan kalian tidak akan dapat menemukannya sampai kapanpun!

Karena Yesus adalah Tuhan, maka kita semua yang percaya kepada-Nya dapat kembali menjadi citra Allah dengan mengikuti ajaran dan teladan hidup-Nya!

Jangan sia-siakan kesempatan ini... karena jiwa kalian yang menjadi taruhannya!


Video: Islam Dan Akal Sehat #9 - Ibadah Haji, Puncak Kebohongan Islam



Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah Haji, yaitu berziarah ke Kabah. Mereka percaya itulah "rumah allah" yang wajib dikunjungi muslim minimal sekali seumur hidup jika mampu.

Menurut sumber Islam, ibadah ini dengan segala ritualnya termasuk bertawaf tujuh kali mengelilingi Kabah, mencium batu hitam Hajar Aswad, berlari antara dua bukit Safah dan Marwah, serta melempar Jumrah adalah untuk meneladani apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail...

Konon Kabah dibangun pertama kali oleh Adam sebagai bangunan tempat pemujaan Tuhan yang pertama dalam sejarah manusia. Bangunan ini kemudian rusak, diantaranya karena banjir pada jaman Nabi Nuh... Kabah kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan Ismael... Untuk melengkapi bangunan tersebut, seorang malaikat kemudian mengirimkan batu dari surga, yaitu Hajar Aswad, untuk diletakkan pada salah satu ujung Kabah.

Menurut mitosnya, batu ini dulu berwarna putih dan bersinar terang hingga menerangi seluruh jazirah Arab. Tapi kemudian sinarnya redup dan berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia! Muslim sampai sekarang percaya bahwa ritual mencium ataupun menyentuh Hajar Aswad dapat menghapus dosa-dosa manusia.... begitulah menurut muslim!

Hmm....terdengar seperti dongeng anak-anak sebelum tidur.
Tapi apakah ini memang dongeng anak-anak atau fakta, mari kita selidiki lebih lanjut...

Benarkah Abraham (atau dalam Islam disebut Ibrahim) dan Ismael pernah datang ke Mekah?

Dalam Kitab Kejadian dikisahkan bagaimana Tuhan meminta Abraham menuruti keinginan Sarah untuk mengusir Hagar dan Ismael. Tidak ada catatan yang pasti ke mana Abraham membawa Hagar dan Ismael keluar dari Kanaan...  Tapi dengan kondisi Abraham yang sudah tua pada saat itu, tentu mustahil mereka pergi sampai ke Mekah yang jauhnya lebih dari 800 km dan melewati padang gurun yang ganas!

Selain itu di Kitab Suci tercatat bahwa pada saat kematian Abraham, Ismael ikut menguburkannya bersama Ishak maka dapat disimpulkan tempat tinggal Ismael tidak jauh dari Tanah Kanaan yang sekarang menjadi bagian dari negara Israel.

Berdasarkan fakta ini, tidak mungkin Abraham dan Ismael pernah berada di Mekah... apalagi membangun Kabah! Sama sekali tidak masuk akal...!

Ini sudah cukup bagi kita untuk menyimpulkan bahwa semua kisah yang mengkaitkan Kabah dan Batu Hitam dengan kisah Abraham dan Ismael kemungkinan besar tidak pernah ada! Itu hanyalah mitos yang baru muncul setelah adanya Islam!

Hal ini juga dikonfirmasi oleh fakta-fakta historis. Misalnya seperti yang diungkapkan oleh Dr. Rafat Amari dalam bukunya yang berjudul "Islam: In Light of History". Ia mengatakan bahwa tidak ada bukti sejarah adanya Kabah sejak jaman Abraham... ataupun keberadaan Abraham dan Ismael di Mekah. Faktanya, Kabah baru dibangun sekitar abad 5 Masehi untuk tempat penyembahan berhala!

Dr. Rafat Amari lebih jauh mengatakan bahwa ritual ibadah haji berasal dari ritual pagan penyembah dewa-dewa langit yang ada di Mekah pada masa itu! Alquran juga menyatakan bahwa tidak ada nabi atau utusan kepada bangsa Arab sebelum Muhamad. Dengan kata lain, sebelum Islam semua bangsa Arab termasuk Muhamad adalah penyembah berhala!!!!

Itulah faktanya!

Lalu bagaimana dengan Hajar Aswad?

Hajar Aswad adalah batu hitam yang menjadi obyek pemujaan di Kabah... itu tidak lain adalah sisa-sisa meteor yang jatuh ke bumi. Menjadikan sisa meteor sebagai benda suci yang turun dari langit.. adalah hal yang umum di kalangan kaum pagan. Ini juga tercatat di Kisah Para Rasul,

"...Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit?" (Kis. 19:35)

Dengan demikian tindakan Muhamad yang mencium batu Hajar Aswad dan diikuti oleh para pengikutnya sampai hari ini, sudah pasti berasal dari tradisi kaum penyembah berhala dan bertentangan dengan ajaran Tuhan yang benar!

Ada dua kesimpulan penting yang bisa kita ambil:

1. Ritual ibadah haji tidak ada hubungannya dengan Abraham dan Ismael atau tradisi monotheis apapun!
2. Ritual ini hanyalah adaptasi dari ritual pagan di Arab yang kemudian diberi label ISLAM...

Dengan demikian Islam tidak lain adalah agama campur-aduk dari elemen-elemen tiga tradisi religius: Yahudi, Kristen, dan... pagan penyembah berhala!

Kenyataannya, kisah-kisah dalam Alquran memang banyak mengambil dari tradisi Yahudi dan Kristen, tidak hanya dari kitab-kitab suci, tapi juga talmud yang bukan termasuk kitab suci dan injil-injil apokrif yang banyak digunakan aliran-aliran bidaah di Jazirah Arab pada masa itu.

Dengan adanya mentalitas plagiat ini kita tidak perlu heran jika Muhamad juga mengambil tradisi penyembah berhala nenek moyangnya untuk dimasukkan sebagai bagian dari agama Islam!

Dan agar tradisi pagan ini mendapat legitimasi sebagai bagian dari ajaran para nabi, Muhamad merekayasa dan memanipulasi kisah-kisah dari tradisi Yahudi dengan maksud agar ritual-ritual dari tradisi pagan tersebut seolah-olah merupakan bagian dari ajaran dan tradisi para nabi. Itulah yang terjadi dengan ibadah Haji.

Fakta Islam sebagai agama campuran tiga tradisi religius juga menunjukkan bahwa Islam tidak berasal dari Tuhan sebagaimana yang dipercaya muslim. Alasannya sangat jelas: Tuhan tidak mungkin mencampurkan ajaran-Nya dengan ajaran sesat kaum pagan, apalagi dengan cara memanipulasi fakta!

Islam tidak lain adalah agama ciptaan Muhamad yang mendapat inspirasi dari Jibril, yaitu iblis yang menyamar sebagai malaikat terang!

Maka tidak heran jika konsep monotheisme dalam Islam, atau tauhid, seolah sangat sederhana dan mudah dipahami akal manusia...

Betapa seringnya kita mendengar muslim membanggakan konsep tauhidnya yang mudah dipahami akal dibandingkan dengan konsep monotheisme trintarian Kristen... Tanpa mereka sadari justru hal itu mengindikasikan bahwa konsep tauhid Islam hanyalah hasil rancangan pikiran manusiawi yang dangkal sekaligus menyesatkan!

Mengingat latar belakang Muhamad sebagai penyembah berhala, besar kemungkinannya konsep tauhid Islam adalah hasil penyederhanaan konsep dewa-dewa dalam ajaran pagan yang dia pahami sebelumnya! Dalam pemikiran Muhamad, Tuhan yang dipercaya para nabi sama dengan dewa-dewa pagan yang dipercaya orang-orang Arab umumnya, hanya saja jumlahnya cuma SATU. Maka Muhamad harus memilih satu dewa sebagai tuhannya dan menyingkirkan dewa-dewa lainnya!

Itulah monotheisme ala Muhamad yang sangat masuk akal..!!!

Kalau muslim mengatakan Kabah adalah 'rumah Allah', maka itu  benar sekali... sebab 'allah' yang dipercaya muslim tidak lain adalah salah satu dari dewa-dewa pagan yang patungnya ditempatkan di Kabah! Pertanyaannya: patung berhala apa yang saat ini masih ada di Kabah? Tidak lain dan tidak bukan adalah Hajar Aswad!

Ingat, bahwa Kabah tidak pernah dibangun sebagai rumah tempat menyembah Yahweh, satu-satunya Allah yang dipercaya para nabi! Sebaliknya sejak awal Kabah dibangun sebagai rumah berhala tempat kaum pagan menyembah dewa-dewa mereka!

Maka dengan menyebut Kabah sebagai "rumah Allah" sama dengan mengakui bahwa 'allah' yang dimaksud Islam adalah salah satu dari dewa-dewa pagan!

Dewa pagan ini kemudian dalam Islam dinobatkan menjadi satu-satunya tuhan yang harus disembah sebagaimana yang terungkap dalam kalimat sahadat: "la ilah ha ilallah  dan seterusnya....." Makna kalimat sahadat dalam konteks ini adalah: tak ada yang patut disembah kaum muslim selain allah penghuni Kabah yang telah menjadikan Muhamad sebagai utusannya!

Jadi 'allah' yang disembah muslim tidak lain adalah salah satu dewa kaum pagan yang dalam Islam dinobatkan sebagai satu-satunya tuhan! Maka tidak heran jika semua patung berhala yang ada di Kabah disingkirkan KECUALI Hajar Aswad yang selalu dihormati Muhamad sejak ia belum mengaku sebagai nabi! Hajar Aswad tidak lain adalah berhala dari salah satu dewa pagan. Kepada berhala itulah semua muslim mengarahkan sujud mereka dalam shalat sampai hari ini!

Ini berbeda 180 derajat dari konsep ketuhanan yang dipercaya dalam Yahudi maupun Kristen. Muslim umumnya mengira bahwa konsep tauhid Islam sama seperti konsep monotheisme yang dipahami para nabi-nabi Yahudi. Padahal TIDAK SAMA!

Bangsa Yahudi sejak awal percaya pada Tuhan yang ESA dengan pribadi yang tidak tunggal. Misalnya saja dalam Kitab Kejadian Tuhan mengatakan demikian,
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita..."(Kej.1:26)

Kata "kita" jelas menunjukkan adanya pribadi yang tidak tunggal! Meskipun demikian nabi-nabi Yahudi belum memahami jati diri Tuhan sebagai Allah Tritunggal.

Baru setelah kedatangan Yesus, Tuhan menyatakan Diri-Nya sebagai Allah Tritunggal, yaitu Allah yang Esa dengan tiga pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus! Ini adalah konsep ketuhanan yang berasal dari Tuhan sendiri dan melampaui pemahaman manusia! Inilah konsep ketuhanan yang benar dan bukan hasil pemikiran manusia!

Sungguh ironis... muslim kerap menuduh orang Kristen mempertuhankan manusia (yaitu Yesus), sementara mereka sendiri telah mempertuhankan dewa pagan. Jika Yesus memang Tuhan sejak sebelum segala sesuatu diciptakan, dewa pagan yang dipertuhankan muslim bukanlah Tuhan dan tidak pernah menjadi Tuhan sampai kapanpun! Dewa pagan tidak lain adalah Iblis.

Islam, sekali lagi.... hanyalah agama gado-gado ciptaan manusia. Agama semacam ini tidak akan berisi kebenaran, tapi kebohongan demi kebohongan yang membawa manusia pada kesesatan... Dan ibadah Haji adalah puncak dari seluruh kebohongan Islam, karena dalam ibadah ini Muhamad dengan terang-terangan memanipulasi unsur-unsur dari tradisi Yahudi demi membenarkan praktek-praktek sesat kaum pagan penyembah berhala dengan tujuan untuk memasukkan ritual pagan ini sebagai bagian dari ajaran Islam!
Melalui berbagai kebohongan dalam Islam ini semua muslim sesungguhnya tanpa mereka sadari telah diarahkan untuk menyembah salah satu dewa pagan alias iblis!

Dengan cara-cara langsung akan sangat sulit bagi iblis untuk meminta manusia menjadi pengikutnya.. Maka iblis menggunakan kedok agama untuk menipu banyak manusia agar menyembah dia!

Bagi sebagian besar muslim mungkin kenyataan pahit ini sulit diterima! Tapi tidak bagi mereka yang terbuka akal sehatnya....

Cukup miris rasanya melihat begitu banyak kaum muslim di Indonesia yang rela membayar mahal dan menghambur-hamburkan devisa negara begitu banyak hanya untuk mengikuti ritual pagan penyembah berhala yang diberi label Islam!
Devisa negara yang seharusnya berharga untuk menyejahterakan rakyat negeri ini dihamburkan begitu saja untuk menjalani ritual ibadah sesat!

Dan yang lebih menyedihkan lagi, jutaan kaum muslim di negeri ini lima kali sehari bersujud ke arah Kabah tanpa menyadari bahwa itu adalah ritual penyembahan terhadap dewa pagan!

Semua muslim telah termakan tipu daya iblis yang disampaikan melalui Muhamad utusannya... Muslim dengan tulus mengira mereka berbakti dan menyembah Tuhan dalam ibadahnya, padahal dewa pagan alias iblis itulah yang menjadi tuhan mereka selama ini. Dari buah-buahnya kita bisa mengenali penyesatan ini!

Itu semua bisa terjadi karena begitu banyak muslim yang tidak mau menggunakan akal sehatnya ketika berhadapan dengan persoalan-persoalan iman! Inilah penyakit turunan kaum muslim selama berabad-abad!

Saudara-saudaraku kaum muslim... sudah saatnya kalian mulai menggunakan akal sehat, bahkan dalam menghadapi perkara-perkara iman! Ujilah setiap roh, apakah berasal dari Tuhan atau bukan... begitulah nasihat Kitab Suci.

Dengan cara itu kalian akan terbuka pada kebenaran dan kebenaran itu akan membebaskan kalian dari kultus sesat.


Video: Islam Dan Akal Sehat #8 - Akar Kekerasan Dalam Shalat



Transkrip:


Dalam video ke delapan ini saya akan memperdalam lebih lanjut persoalan yang sudah diangkat dalam video ke tujuh, yaitu kesalahan fatal dalam rumusan shalat dan berbagai konsekuensinya!

Dalam video ke 7 saya menjelaskan bahwa di dalam rumusan shalat terdapat semangat penghakiman terhadap golongan lain. Karena Tuhan tidak akan mendengarkan doa orang yang menghakimi sesama di hadapan-Nya maka shalat yang dipraktekkan oleh 1.5 milyar umat muslim di dunia saat ini adalah sebuah ritual ibadah yang sia-sia!

Mungkin sebagian muslim menolak pernyataan ini dan mengatakan di dalam shalat mereka sama sekali tidak menghakimi golongan lain...

Tapi itu pembelaan yang sia-sia... 

Sama seperti ketika menghadapi pernyataan soal Muhamad yang pedofil, banyak muslim yang membantah dengan berbagai argumen... Tapi apapun argumen mereka, itu tidak bisa menghapus fakta bahwa Muhamad memang mengawini Aisha saat anak itu masih berusia 6 tahun dan menidurinya sebagai suami-istri saat Aisha berusia 9 tahun!

Demikian juga dengan shalat. Bantahan mereka tidak bisa mengubah fakta bahwa dalam shalat memang terdapat rumusan yang bersifat menghakimi golongan lain.

Mari kita periksa....

Apakah dalam shalat muslim menyebut golongan lain?

Ya, dalam doa iftitah terdapat dikotomi: golongan Islam dan kaum musyrik. Juga dalam Al Fatihah disebutkan soal kaum yang dimurkai Tuhan (Yahudi) dan kaum yang sesat (Kristen)! Maka jelas dalam shalatnya muslim menyebut golongan lain!

Lalu dalam konteks apakah muslim menyebut golongan-golongan lain itu? Apakah untuk berdamai dengan mereka? Atau untuk mendoakan dan meminta berkat bagi mereka?

Sama sekali bukan!

Golongan lain disebut dalam konteks diskriminasi antara golongan muslim yang dibenarkan dan golongan non-muslim yang dipersalahkan.

SUKA ATAU TIDAK SUKA... INI ADALAH SEBUAH BENTUK PENGHAKIMAN DI HADAPAN TUHAN!

Doa dalam shalat kurang lebih sama dengan semangat doa orang Farisi yang diceritakan oleh Yesus!!!!

Bagaimanapun muslim mencoba membantah ini, tidak akan dapat menghilangkan fakta adanya semangat penghakiman yang begitu jelas dalam rumusan shalat!

Bandingkan ini dengan doa pemungut cukai yang menghadap Tuhan dengan merendahkan diri dan berdoa seperti ini, "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa!"

Perbedaannya sangat kontras!

Pemungut cukai dalam perumpamaan Injil sama sekali TIDAK menyebut golongan lain manapun. Ia hanya datang menghadap Tuhan sebagai orang berdosa yang membutuhkan belas kasih Tuhan. Titik!

Dalam perumpamaan Injil tersebut konklusinya jelas... Tuhan tidak mendengarkan doa orang Farisi dan sebaliknya Dia mendengarkan doa sederhana si pemungut cukai!

Berdasarkan ini maka saya dapat mengatakan bahwa shalat yang dilakukan muslim TIDAK AKAN DIDENGARKAN TUHAN!

Lalu bagaimana mungkin shalat yang diajarkan Muhamad dan dipraktekkan selama berabad-abad dapat memiliki kesalahan fatal seperti ini?

Jawabannya: Muhamad, nabi terbesar umat Islam, sama sekali tidak mengenal Tuhan! Muhamad tidak tahu bahwa Tuhan mengasihi semua orang, baik orang benar maupun orang berdosa. Muhamad tidak tahu bahwa justru bagi orang berdosa Tuhan datang ke dunia dan rela mati di kayu salib!

Muhamad mengira bahwa Tuhan hanya mengasihi kaum muslim dan membenci non-muslim. Itu sebabnya dia berdoa dengan semangat penghakiman dan mengajarkannya demikian kepada semua pengikutnya!

Semoga dengan penjelasan ini saudara-saudaraku kaum muslim dapat memahami kesalahan FATAL dalam rumusan shalat yang susah payah mereka lakukan 5 kali sehari selama bertahun-tahun!

Berikut ini saya akan menambahkan masalah penting yang belum saya angkat dalam video #7. Ini akan membantu kita memahami bahwa shalat bukan hanya ritual ibadah yang sia-sia, tapi lebih dari itu shalat juga sangat berbahaya!

Untuk membantu memahami ini saya akan membacakan sebuah kutipan perkataan Yesus dalam Injil:

"Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu...." (Mat.5:23-24)

Dalam ayat ini Yesus mengajarkan kita untuk datang menghadap Tuhan dalam semangat damai dan rekonsiliasi, bukan dengan menyimpan semangat permusuhan! Itulah yang dikehendaki-Nya...

Mengapa demikian?

Berdoa bukan sekedar kewajiban untuk menjalin komunikasi dengan Tuhan, berdoa juga berfungsi untuk membangun dan menata kembali kemanusiaan kita....

Dan langkah pertama untuk membangun kemanusiaan kita adalah dengan mengadakan rekonsiliasi.. Baik dengan Tuhan maupun dengan sesama. Maka dalam doa Bapa Kami kita mengatakan demikian, "..ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami..."

Jika semangat rekonsiliasi membangun kemanusiaan kita, sebaliknya semangat permusuhan yang dibawa ke dalam doa dapat merusak kemanusiaan kita! Itu sebabnya Tuhan menghendaki kita berdamai lebih dulu sebelum mempersembahkan persembahan di depan mezbah!

Nah, bagaimanakah dengan shalat dalam konteks ini?

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, dalam shalat terdapat semangat penghakiman terhadap golongan non-muslim. Ini rumusan yang sudah baku dan tidak bisa diubah!

Dengan demikian melalui shalat yang dilakukannya, muslim terus memupuk semangat perbedaan antara 'kami dan mereka', antara 'muslim dan non-muslim'....

Ini jelas bukan semangat rekonsiliasi dan damai tapi kebencian dan permusuhan!

Dengan demikian melalui shalat yang dilakukannya seorang muslim tidak membangun kemanusiaannya tapi sebaliknya malah merusaknya! Semakin taat dan rajin seorang muslim melakukan shalat semakin rusak pula kemanusiaannya akibat semangat kebencian terhadap golongan lain yang terus-menerus dipupuk!

Bayangkan.... shalat dengan semangat diskriminatif dan permusuhan ini dilakukan muslim sebanyak lima kali sehari selama bertahun-tahun.... Kemanusiaan mereka pasti akan rusak parah oleh semangat kebencian terhadap golongan lain yang tanpa sadar terus ditanam dan dipelihara selama bertahun-tahun! 

Bahkan karena dalam shalat secara spesifik disebutkan golongan Yahudi (kaum yang dimurkai Allah) dan golongan Kristen (kaum yang tersesat), kita tahu dari mana sumber kebencian muslim yang mendarah-daging terhadap orang-orang Yahudi dan Kristen!

Ini sebuah bom waktu yang siap meledak setiap saat! Persoalan sekecil apapun bisa jadi pemicu seorang muslim untuk melakukan aksi jihad terhadap golongan lain, terutama Yahudi dan Kristen!

Mungkin ada yang menyanggah ini dengan fakta bahwa sebagian besar muslim adalah orang-orang yang baik dan bersikap toleran, hanya sebagian kecil saja punya kecenderungan radikal. Bisa jadi memang demikian, tapi itu lebih karena sebagian besar muslim memang tidak taat dalam menjalankan kewajibannya atau mereka menjalankan shalat tanpa memahami artinya. Kalau mereka memahami arti doa-doanya, cepat atau lambat mereka akan menjadi muslim yang siap melakukan jihad!

Dengan memahami ini kita semakin tahu bahwa sumber dari semangat terorisme dan jihad bukan hanya dari ayat-ayat Alquran yang turun di periode Madinah atau dari kotbah-kotbah penuh hasutan yang dilakukan para ulama radikal, tapi juga dari shalat yang wajib dilakukan setiap muslim sebanyak lima kali sehari!

Jadi...akar kekerasan dan terorisme dalam Islam ternyata jauh lebih besar dan lebih parah dari apa yang diduga banyak orang selama ini!

Ini problem besar bagi upaya dunia dalam memerangi terorisme! 

Melakukan re-interpretasi Alquran dengan maksud menetralisir ayat-ayat pedang periode Madinah tidak lagi cukup. Demikian juga upaya untuk mengawasi ulama-ulama dan tokoh-tokoh radikal!

Upaya reformasi terhadap ibadah shalat mutlak harus dilakukan karena justru melalui shalat inilah semangat kebencian terhadap golongan lain ditanamkan ke dalam jiwa-jiwa muslim setiap hari!

Tapi bisakah shalat direformasi?
Jawabannya: TIDAK MUNGKIN!

Maka satu-satunya cara yang tersisa adalah dengan mengajak semua muslim yang masih dapat menggunakan akal sehat, masih memiliki hati nurani, dan masih menghargai kemanusiaannya untuk segera meninggalkan Islam selagi masih ada kesempatan... Islam bukanlah agama yang berasal dari Tuhan... Islam adalah kultus kekerasan yang berasal dari si jahat! Dari buah-buahnya kita bisa mengetahui hal ini!

Saudara-saudaraku kaum muslim... tinggalkan Islam dan bukalah hatimu bagi Kristus, Ia adalah Tuhan yang mengasihi semua orang dan tidak membeda-bedakan siapapun. Dalam Dialah jiwa kalian akan menemukan kedamaian sejati dan keselamatan abadi...