Video: Brief History of Islam by Brigitte Gabriel

6:24 AM Ki Badranaya 0 Komentar


0 komentar:

Peringatan: ISLAM Membunuhmu

5:24 AM Ki Badranaya 0 Komentar

Orang sering bingung, mengapa Islam begitu erat kaitannya dengan terorisme. Memang tidak semua muslim teroris, tapi nyaris semua teroris adalah muslim dan hampir semua kegiatan terorisme berkaitan dengan Islam.

Why...why...why...

Bukankah katanya Islam itu agama damai?
Jawabannya sederhana.

Islam itu bagaikan makanan enak yang di dalamnya mengandung racun mematikan. Ketika kita memakan bagian yang tidak berracun ya tidak apa-apa, semua baik.. damai... bahagia... dan sebagainya. Tapi ketika kita terus asyik memakannya dan sampai pada bagian yang berracun, di situlah unsur-unsur jahat yang mematikan mulai bekerja: orang menjadi teroris (atau mendukungnya) dan terjebak dalam kultur kematian. Perhatikanlah, para teroris adalah mereka yang mendalami ajaran Islam!

Itulah Islam: makanan enak yang mengandung racun mematikan.

Kalau anda makan di restoran dan makanan anda dimasuki lalat, apa yang anda lakukan? Membuang lalat itu dan tetap memakannya? TIDAK. Kita akan minta pelayan untuk mengganti seluruh makanan tersebut.

Begitulah juga dengan Islam. Jika kita tahu diantara ajaran-ajaran bagus yang ada di dalamnya terdapat ajaran jahat yang mematikan, apa yang kita lakukan? Jangan ambil resiko, buang agama Islam ke tempat sampah dan ganti dengan agama lain yang lebih baik.

Islam ittu seperti rokok, seharusnya diberi label:

PERINGATAN:
ISLAM MEMBUNUHMU!

Orang yang merokok tidak langsung mati - tapi unsur-unsur berbahaya di dalam rokok PASTI akan merusak kesehatannya. Demikian juga dengan Islam..... PASTI akan menyesatkan jiwa.


0 komentar:

David Wood: Three Stages of JIHAD

5:14 AM Ki Badranaya 0 Komentar


0 komentar:

Video: ALQURAN and 666

2:39 AM Ki Badranaya 0 Komentar


0 komentar:

Video-video Hazeem Faraz, EX- Muslim

2:02 AM Ki Badranaya 0 Komentar

Berikut ini video-video yang cukup bagus tentang ISLAM dan relasinya dengan ISIS serta terorisme secara umum. Dari seorang ex-muslim, Hazeem Faraz.





















0 komentar: