Vdeo: Brief History Of Alquran (David Wood)

11:04 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Islam Dan Akal Sehat #6 - Dua Wajah Islam Dan Mitos Agama Damai

3:52 PM Ki Sabda Palon 0 Komentar



Dalam video ini, akar terorisme dalam Islam dibongkar!
Setelah menonton video ini tak akan ada lagi orang yang berani mengatakan Islam adalah agama damai!

Transkrip:

Nyaris setiap kali ada tindakan terorisme yang melibatkan pelaku muslim kita selalu mendengar para tokoh masyarakat, entah itu ulama atau pejabat pemerintah sibuk mengatakan terorisme tidak ada hubungannya dengan Islam dan Islam adalah agama damai. Ini selalu diungkapkan berulang-ulang seperti iklan layanan masyarakat...

Sebaliknya, setiap kali teroris tertangkap dan diadili, mereka juga selalu meyakini apa yang dilakukan adalah berdasarkan ajaran Islam!

Jadi mana yang benar? Islam mengajarkan damai.. atau Islam mengajarkan terorisme? Islam menurut versi ulama moderat dan politisi.. atau Islam menurut versi ulama radikal dan teroris?

Untuk memahami ini kita perlu mengacu pada Islam itu sendiri, bukan mendengarkan propaganda tentang Islam....Dan untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana Islam terbentuk pada mulanya, bukan mendengarkan tafsiran politikus, ulama, atau teroris.

Islam pada saat Muhamad membentuknya adalah Islam yang sesungguhnya, itu adalah bentuk Islam yang orisinil, sudah final dan sempurna! Maka Islam itulah yang akan menjadi acuan obyektif kita.

Islam memiliki dua periode dalam pembentukannya, yaitu periode Mekah dan periode Madinah. 

Seperti kebanyakan orang di Mekah pada masa itu, Muhamad adalah seorang pagan penyembah berhala. Setelah menerima wahyu yang ia percaya berasal dari malaikat Gabriel (atau Jibril), Muhamad mulai mengajarkan wahyu tersebut pada orang-orang di Mekah.

Kondisi masyarakat Mekah di saat Muhamad memulai misinya sebagai nabi, sangat plural. Kabah yang merupakan tempat penyembahan berhala pada saat itu berisi lebih dari 300 jenis patung berhala, termasuk Hajar Aswad yang disembah oleh Muhamad dan keluarganya.

Sementara itu keadaan Muhamad yang tidak memiliki kekuasaan politik membuat Muhamad menjadi orang yang sangat toleran terhadap berbagai perbedaan agama yang ada pada masa itu... Pada periode inilah ayat-ayat Alquran seperti "Bagimu agamamu, bagiku agamaku...", "tidak ada pemaksaan dalam agama"..dan lain-lain muncul. Inilah wajah islam yang damai dan ramah....!

Ironisnya, selama 13 tahun upayanya mengajarkan Islam sebagai agama yang menurutnya adalah penerus tradisi monotheis Abraham, Muhamad hanya memperoleh sekitar 150 orang pengikut. Berarti pengikutnya hanya bertambah kurang lebih 11 orang pertahun. Ini jumlah yang sangat sedikit.... Bisa dikatakan upayanya menyebarkan Islam di Mekah adalah suatu kegagalan!


Tetapi keadaan menjadi berubah drastis setelah Muhamad pindah atau hijrah ke Yathrib, sebuah kota yang dikuasai oleh beberapa suku Yahudi. Pada periode ini Muhamad mengubah taktiknya dengan mulai memanfaatkan strategi politik dan kekerasan secara agresif.

Islam yang semula religius berubah menjadi ideologis dan terobsesi pada upaya untuk merebut kekuasaan. Dari status awal sebagai pengungsi, Muhamad terus menarik banyak pengikut dengan strategi barunya dan akhirnya ia berhasil menguasai Yathrib dengan menindas serta memusnahkan orang-orang Yahudi yang menguasai kota itu sebelumnya. Muhamad kemudian mengubah nama kota itu menjadi Madinah.

Pada periode Medinah inilah muncul ayat-ayat pedang seperti Q9:5 yang berbunyi...Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin (atau non-muslim) itu dimana saja kamu jumpai mereka...... dan banyak lagi ayat-ayat lainnya yang menginspirasi sebagian umat muslim untuk melancarkan jihad.

Yang harus dipahami, dan ini sangat penting, ayat-ayat pedang yang turun di Madinah ini menggantikan atau meng-abrogasi ayat-ayat toleran dan damai yang sebelumnya turun di Mekah! Meskipun demikian ayat-ayat periode Mekah ini tidak dihilangkan, ayat-ayat tersebut tetap ada di dalam Alquran dan tercampur diantara ayat-ayat pedang dengan urutan yang tidak kronologis.....

Secara statistik, Islam dengan semangat dominasi dan jihad versi Madinah ini adalah Islam yang sukses. Pada periode ini Muhamad berhasil meraih 100 ribu pengikut dalam waktu 10 tahun! Dan pada akhir hidupnya seluruh jazirah Arab mutlak dikuasai Islam. Bandingkan ini dengan 13 tahun periode Mekah dimana Muhamad hanya mampu meraih pengikut sebanyak 150 orang!

Bisa dikatakan periode Madinah adalah wajah Islam yang sesungguhnya, yaitu Islam yang ideologis, haus kekuasaan, tidak toleran, dan siap melakukan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, periode Mekah adalah wajah Islam pecundang atau Islam yang gagal. Itu sebabnya kalender Islam yang menandai awal peradaban Islam tidak dimulai di Mekah, tapi dimulai saat Muhamad hijrah ke Madinah.

Dan untuk mengubur dalam-dalam kenangan buruk kegagalan Islam di Mekah, Muhamad merebut kembali ke kota tersebut dengan pasukan jihadnya dan menjadikan Mekah sebagai kota apartheid paling ekstrim di dunia sampai hari ini!

Nah, apa yang bisa kita simpulkan dari realita sejarah pembentukan Islam ini?

Ada dua kesimpulan penting yang bisa kita tarik...

Yang pertama, Islam adalah agama dengan dua wajah: agama damai kalau yang kita maksud adalah periode Mekah dan agama ideologis yang penuh kekerasan jika yang dimaksud adalah periode Madinah!

Yang kedua dan terpenting, Islam yang sesungguhnya adalah Islam Madinah! Itulah Islam yang sukses dan secara resmi peradaban Islam memang dimulai pada Islam Madinah, bukan Islam Mekah. Disinilah kekuatan dan jatidiri Islam yang sesungguhnya dibangun serta disempurnakan. Dengan demikian Islam bukan hanya ajaran religius seperti pada periode Mekah tapi terutama adalah kekuatan ideologis yang terobsesi untuk mendominasi dunia dan siap melakukan kekerasan jika itu perlu...

Melihat karakter Islam Madinah yang ideologis dan haus kekuasaan, bisa kita simpulkan bahwa kaum muslim akan terus berjuang dengan berbagai cara tanpa henti sampai seluruh dunia jatuh ke dalam dominasi mereka dan menerima syariah Islam, baik sebagai muslim maupun sebagai dhimmi (non-muslim yag tunduk pada syariah dengan membayar jizya, semacam pajak preman). Tujuannya adalah mewujudkan ketaatan seluruh umat manusia pada Allah. Itu tidak lain adalah peradaban yang totaliter dan memperbudak kemanusiaan... itulah hasil akhir dari visi peradaban Islam!

Dengan semangat totaliter ini tidak berlebihan jika Islam disebut juga sebagai komunisme yang bertuhan.

Disinilah ayat-ayat Alquran periode Mekah dibutuhkan sebagai bagian dari strategi Islam untuk mendominasi dunia. Islam periode Mekah yang damai dan toleran digunakan sebagai alat propaganda dan langkah awal. Siapapun yang punya hati nurani tentu tidak menyukai ajaran agama yang penuh kekerasan. Maka untuk menarik pengikut saat kaum muslim tidak memiliki kekuatan pemaksa atau tidak dapat menerapkan Islam ideologis, Islam selalu menampilkan dirinya dalam wajah religius yang damai dan toleran ala Islam periode Mekah....

Di Indonesia kita sangat beruntung... Sekalipun mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, namun pendiri bangsa ini telah menutup peluang penerapan syariah Islam dalam bernegara dengan menolak Piagam Jakarta. Dengan demikian gagasan Islam ideologis tidak banyak berkembang di negeri ini. Sepanjang sejarah berdirinya negeri ini, partai Islam belum pernah menjadi pemenang PEMILU. Itu sebabnya wajah Islam di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan sebagai wajah Islam yang relatif damai dan ramah. Setidaknya dibandingkan dengan Islam di Timur Tengah...

Banyak umat Islam yang umumnya tidak mendalami ajaran Islam mengira Islam periode Mekah adalah Islam yang sesungguhnya sehingga merekapun dengan tulus beranggapan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kebaikan, kedamaian, dan bersikap toleran terhadap agama lain. Wajah Islam inilah yang kemudian diklaim oleh para politisi atau para apologis Islam sebagai wajah Islam yang sesungguhnya.

Tapi mereka yang mengerti Islam tahu bahwa berdasarkan fakta sejarah, Islam periode Mekah yang damai dan toleran adalah Islam pecundang yang gagal total. Bahkan kaum pagan penyembah berhala tidak tertarik untuk mengikuti agama baru ini meski yang menyebarkannya adalah Muhamad, nabi dan pengajar Islam terbaik. Jika Muhamad sendiri sudah gagal menyebarkan Islam dengan cara ini, pengikutnya juga tidak mungkin berhasil.

Maka dibalik setiap upaya penerapan Islam periode Mekah yang tanpak damai, selalu tersembunyi keinginan yang tak pernah padam untuk menerapkan Islam periode Madinah, yaitu Islam ideologis yang dominatif, haus kekuasaan dan sarat kekerasan..

Islam Madinah adalah wajah Islam sesungguhnya yang menjadi acuan bagi keberhasilan peradaban Islam. Seperti itulah bentuk final model peradaban Islam....

Kaum muslim yang memahami agamanya pasti akan menerapkan Islam Madinah jika keadaan memungkinkan... Ketika muslim berbicara tentang masyarakat madani, peradaban Islam Madinah inilah yang mereka maksudkan.

Dengan demikian Islam ideologis yang sarat semangat jihad adalah panggilan di dalam agama Islam yang sulit dihindari oleh mereka yang sudah memahami keislamannya! Inilah sumber munculnya terorisme yang akan selalu ada selama Islam ada!

Ini menjelaskan mengapa banyak sekali muslim yang sebelumnya baik dan toleran terhadap agama lain tiba-tiba berubah menjadi fanatik dan ideologis, bahkan siap berjihad SETELAH mereka mulai aktif mempelajari Islam secara mendalam. Entah itu di pesantren tertentu atau melalui berbagai pengajian yang dibimbing oleh ustad-ustad tertentu!

Jadi salah besar jika kita mengatakan bahwa mereka yang terlibat dengan gerakan jihad adalah orang-orang yang tidak memahami Islam. Umumnya mereka justru memahami Islam lebih baik dari kebanyakan muslim yang hidup damai dan toleran!

Sekarang, mari kita bandingkan dengan kristianitas!

Seperti juga Islam yang terbentuk dalam periode Mekah dan Madinah, kekristenan dibentuk dalam dua periode: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tapi urutannya bertolak belakang dengan Islam... Unsur-unsur yang mengandung kekerasan seperti kisah-kisah peperangan dan juga hukuman mati bagi dosa-dosa tertentu, ada di Perjanjian Lama. Sebaliknya dalam ajaran Perjanjian Baru, ajaran yang penuh kasih dan semangat pengampunan menjadi sangat dominan.

Ini tergambar dengan jelas dalam Injil ketika orang-orang Yahudi membawa seorang pezinah ke hadapan Yesus. Menurut Hukum Taurat, perempuan pezinah harus dihukum mati dengan dilempari batu. Kepada mereka Yesus mengatakan, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Dengan jawaban ini orang-orang Yahudi kehilangan alasan untuk menghukum perempuan itu dan merekapun pergi. Kepada perempuan tersebut Yesus berkata, "Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Tanpa membatalkan atau meng-abrogasi Hukum Taurat, Yesus memberikan solusi lain yang lebih baik: pengampunan dan belas kasih. Semangat Perjanjian Baru seperti inilah yang menjadi bentuk final dari kristianitas dan diajarkan pada semua manusia!

Selain itu kekristenan disebarkan bukan sebagai ideologi yang perlu propaganda dan pemaksaan, tapi melalui pengajaran dan teladan, "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku... " (Mat.28:19) demikianlah sabda Yesus.

Bahkan ketika menghadapi penolakan, penggunaan kekerasan dan pemaksaan tetap bukan pilihan. Kata Yesus: "... kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." (Mat.6:11) 

Itu karena tujuan dari kekristenan bukanlah mendominasi dunia dan memperbudak manusia dengan mengatasnamakan ketaatan pada Allah, tapi untuk membebaskan manusia dari dosa sehingga kemanusiaan kita dapat menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan.

Perlu dicatat bahwa kemuliaan Tuhan hanya bisa diekspresikan dengan sempurna dalam kebebasan manusia sebagai anak-anak-Nya, bukan dalam ketaatan seperti budak yang melakukan segala perintah karena takut hukuman.

Disini kita bisa melihat perbedaannya kontras sekali: 

Islam bertujuan mendominasi dunia dan memperbudak kemanusiaan, sementara kekristenan justru membebaskan kemanusiaan agar menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan!

Dalam Islam, penggunaan kekerasan adalah pilihan untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam kekristenan tujuan itu dicapai melalui teladan dan pengajaran bukan melalui pemaksaan, apalagi kekerasan.

Dengan perbedaan yang bagaikan langit dan bumi ini sebenarnya kita sudah bisa melihat manakah agama yang berasal dari Tuhan dan manakah yang bukan.

Islam bisa diibaratkan seperti makanan enak yang tampak menggiurkan dan menarik selera tapi di dalamnya terdapat racun mematikan. Jika seseorang hanya makan apa yang ada di permukaan tentunya tidak masalah. Ia bisa menjadi muslim yang baik dan ramah terhadap sesamanya. Tapi ketika ia terus menikmatinya dan tanpa sadar sampai pada bagian yang berracun di dalamnya, disitulah mulai timbul masalah. Ajaran-ajaran Islam yang sarat dengan semangat ideologis, kekerasan dan sikap intoleran mulai menjadi bagian dari hidupnya.

Islam juga bisa diibaratkan seperti serigala berbulu domba. Islam yang sering ditampilkan di permukaan adalah Islam dengan bulu domba yang mengajarkan kebaikan, damai, dan seolah punya semangat toleransi: bagimu agamamu - bagiku agamaku. Tapi di balik semua itu tersembunyi nafsu serigala Islam ideologis yang siap menerkam dan mendominasi dunia dengan segala cara kapanpun kesempatan itu ada, termasuk dengan kekerasan dan terorisme jika perlu.

Satu hal yang dapat disimpulkan: Islam sejak awal memang dirancang untuk menipu dan mencelakakan manusia....

Jadi apakah Islam agama damai? Ya, tapi itu cuma kulitnya. Islam yang sesungguhnya adalah ideologi totaliter yang agresif dan sama sekali jauh dari kedamaian!

Ketika para politisi dan para apologis Islam berbicara tentang Islam periode Mekah yang tampak di permukaan, para teroris dan ulama-ulama radikal berbicara soal Islam periode Madinah, yaitu jati diri Islam yang sesungguhnya!

Dua-duanya memang benar, tapi sekarang kita tahu Islam yang mana yang mereka maksudkan!

0 komentar:

Video: Political Side of Hijab

6:40 PM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Islam False Religion Exposed (Documentary)

11:21 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Islamic Migration (Bill Warner)

7:35 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Islam Dan Terorisme (mengenang INTAN OLIVIA, korban bom Samarinda)

5:31 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar

eo

Apa yang terjadi pada Intan Olivia masih bisa terjadi lagi.
Akar teror itu masih akan ada selama Islam ada. Mereka bisa melakukan yang lebih buruk dari ini.

Berikut video tetang 9/11, aksi terorisme ISLAM paling dikenang sepanjang jaman:





0 komentar:

Video: Taktik Tipu-Tipu Dalam Islam!

7:17 AM Ki Sabda Palon 1 Komentar


1 komentar:

Video: The True Face of Islam

11:55 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Mereka Memilih Meninggalkan Islam!

8:59 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Ulama Bento VS Ulama Merah Putih

8:44 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Early Spread of Christianity and Islam (David Wood)

1:44 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar:

Video: Islam Dan Akal Sehat - Kegagalan Visi Peradaban Islam

5:35 AM Ki Sabda Palon 2 Komentar


Transkrip:

Kali ini kita akan membahas gagasan Islam yang keliru dan menyesatkan tentang visi peradaban masa depan... Ini penting untuk mengetahui masa depan seperti apa yang ditawarkan Islam kepada umat manusia....

Setiap pakar dan ulama Islam pasti sepakat bahwa visi peradaban Islam adalah mewujudkan rahmatan lil alamin, atau menjadi rahmat bagi dunia!

WOW....!

Tampaknya itu sebuah visi yang bagus, cita-cita yang mulia!

Tapi jika kita mau melihat dengan akal sehat tanpa terpengaruh retorika emosional dan propaganda kosong, kita akan tahu betapa berbahayanya visi Islam ini!

Yang menjadi masalah adalah: Seperti apa gambaran Islam tentang visi itu dan bagaimana Islam mewujudkannya?

Berbeda dengan kristianitas yang berfokus pada kebenaran iman dan moral serta memberikan pemisahan antara apa yang sakral dan apa yang profan, apa yang menjadi hak Tuhan dan apa yang menjadi hak raja...

Islam mencampurkan semuanya!

Ini tidak lepas dari sejarah terbentuknya Islam, dimana Muhamad selain dianggap sebagai nabi, juga sekaligus raja dan panglima perang!

Jadi Islam memiliki tiga aspek sekaligus yang tidak bisa dipisahkan: agama, ideologi, dan pedang!

Karakter ini berpengaruh pada gambaran Islam tentang visi peradabannya dan cara Islam mewujudkan visi tersebut!

Setiap muslim percaya bahwa syariah atau hukum Islam adalah sistem hukum yang paling sempurna dan superior dibanding semua hukum yang lain karena syariah Islam menurut keyakinan mereka berasal dari Allah. Dengan penerapan syariah Islam mereka berasumsi peradaban Islami yang sempurna akan terbentuk dan otomatis menjadi rahmat bagi dunia. Itulah pandangan Islam tentang visi peradabannya!

Dengan alasan ini, penegakan syariah Islam di seluruh muka bumi adalah harga mati bagi terwujudnya cita-cita Islam untuk menjadi rahmatan lil alamin. Semangat inilah yang membentuk karakter Islam sebagai sebuah ideologi yang haus kekuasaan!

Dengan ideologi semacam itu Islam berambisi untuk menguasai dan mendominasi dunia demi penegakan syariah Islam. Konsekuensinya, Islam harus menyingkirkan dan menindas semua hukum-hukum, ideologi-ideologi, dan ajaran-ajaran agama lain karena itu semua adalah duri dan penghalang bagi penegakan syariah Islam....

Jadi kalau non-muslim merasakan kehadiran Islam sebagai ancaman, itu bukanlah islamophobia, tapi sikap yang realistis!

Pada awal sejarahnya, Kekalifahan Islam mencoba mewujudkan itu dengan invasi militer ke berbagai penjuru dunia. Ambisi ini tidak sepenuhnya berhasil. Perang Salib yang dilancarkan oleh Gereja telah menghambat ambisi mereka untuk menguasai Eropa, setidaknya untuk sementara waktu.

Bahkan pada tahun 1924 Kekalifahan Islam terakhir yang ada di Turki dihapuskan oleh Kemal Ataturk.

Tapi ambisi Islam untuk menguasai dunia dan menerapkan syariah tidak berhenti dengan runtuhnya kekalifahan Islam di dunia. Melalui Ihwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) yang didirikan tahun 1928, mereka mencoba mewujudkan cita-cita Islam itu dengan cara lain.
Strateginya bermacam-macam, mulai dari cara-cara politis untuk membuka ruang bagi penerapan syariah Islam di berbagai negara, melakukan hijrah ke berbagai negara dan memanfaatkan pertumbuhan populasi untuk mengubah kondisi demografis, sampai dengan cara khas Islam yang dicontohkan Muhamad, yaitu melalui jihad dengan kekerasan dan teror.

Jika semua rencana ini berjalan tanpa hambatan tampaknya cita-cita Islam untuk mendominasi dunia, menindas semua golongan lain, dan menerapkan hukum Islam di muka bumi suatu saat akan dapat terwujud..

Di Indonesia kita sungguh beruntung, sekalipun mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim namun sampai hari ini, kecuali di Aceh,  syariah Islam tidak menjadi landasan hukum yang dipaksakan pada semua orang.

Ini berkat jasa para pendiri bangsa ini yang telah menolak Piagam Jakarta demi persatuan bangsa sehingga upaya untuk menerapkan syariah Islam di Indonesia akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap sejarah dan persatuan bangsa! Faktor lainnya, sebagian besar muslim di negeri ini adalah muslim tradisional. Mereka menjadi muslim karena faktor tradisi keluarga dan pengaruh lingkungan, bukan karena mereka dengan sadar memilih menjadi muslim. Banyak dari mereka yang tidak banyak memahami keislamannya. 

Sekarang pertanyaannya, apakah upaya Islam untuk mendominasi dunia demi penerapan syariah akan berhasil mewujudkan peradaban dunia yang puncak dan membawa rahmat bagi semua orang?

Mari kita belajar dari sejarah. Mereka yang tidak belajar dari sejarah akan terjebak pada kesalahan sejarah yang sama!

Ada dua cara untuk membangun peradaban. Yang pertama dengan melakukan perubahan pada sistem, dan yang kedua adalah dengan melakukan perubahan pada manusia! Keduanya mewakili paradigma yang berbeda dan berasal dari sumber kekuatan perubahan yang berbeda pula....

Contoh kongkrit upaya manusia untuk membangun peradaban melalui perubahan sistem adalah munculnya negara-negara komunis! Sebagai sebuah pemikiran, gagasan Karl Marx yang ingin menghapuskan kapitalisme karena dianggap membawa ketimpangan sosial dan ketidakadilan, adalah sesuatu yang bagus. Setidaknya di atas kertas. Namun.. ketika ide-ide itu ingin diterapkan, marxisme menggunakan ideologi komunisme sebagai kendaraan politisnya.

Lalu apa yang terjadi ketika komunisme berhasi diterapkan pada suatu negara? Keadilan dan kemakmuran bagi semua orang? Sayangnya bukan itu!

Yang terjadi adalah sistem totaliter yang meminggirkan martabat manusia! Sistem komunisme terbukti tidak dapat mewujudkan apa yang dijanjikannya. Komunisme juga gagal mendominasi dunia dan akhirnya runtuh dengan sendirinya!

Demikian juga dengan upaya Islam membangun peradaban dunia melalui penerapan syariah Islam! Demi penerapannya, secara kejam martabat manusia diamputasi dan dipinggirkan. Tangan dipotong hanya karena mencuri, wanita dirajam sampai mati hanya karena dianggap berzinah, leher dipancung hanya karena dianggap murtad atau menghina Islam dan lain-lain... 

Akibatnya hidup manusia betul-betul tidak dihargai karena memang bukan prioritas dalam Islam. Semua kekejaman dan penindasan terhadap martabat manusia itu dilakukan demi tegaknya ketaatan pada syariah, hukum Allah... Itu yang utama dalam Islam! 

Dan celakanya, penerapan hukum barbar yang tidak manusiawi itu hanya bisa diwujudkan melalui sistem pemerintahan totaliter yang tidak memberi ruang pada kebebasan manusia! Akhirnya manusia benar-benar diperbudak dan diteror berbagai ancaman hukuman mengerikan sepanjang hidupnya oleh syariah Islam.

Jadi...seperti halnya komunisme, upaya dominasi Islam dan penerapan syariah pada akhirnya hanya akan berujung pada sistem totaliter yang merendahkan martabat manusia. Ini bukan rahmat bagi manusia, tapi kutukan!

Juga seperti nasib komunisme, peradaban Islam tidak akan pernah mendominasi dunia dan akhirnya akan runtuh karena kesalahannya sendiri! Tuhan tidak akan mengijinkannya dan sejarah telah membuktikan itu pada komunisme, jadi kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama dengan syariah Islam!

Visi Islam untuk menjadi rahmatan lil alamin hanyalah utopia yang menyesatkan dan harus ditolak siapapun yang berakal sehat dan masih menghargai martabat manusiawinya....

Mari kita bandingkan dengan kristianitas!

Gagasan visi peradaban kristen berasal dari kisah awal penciptaan dimana keadaan dunia yang murni tanpa dosa diisi oleh kehidupan yang berbahagia dan penuh kasih serta kemuliaan Tuhan seperti layaknya kehidupan di dalam surga. Itu adalah kehidupan yang sempurna... Seperti itulah Tuhan menciptakan dunia pada mulanya!

Tapi akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, kehidupan yang sempurna ini hilang... Melalui kristianitas, Tuhan menghendaki agar kehidupan yang sempurha tersebut dipulihkan kembali. Itulah visi peradaban kristen sebagaimana yang juga diungkapkan dalam Doa Bapa Kami:

"...jadilah kehendak-MU, di atas bumi seperti di dalam surga..."

Peradaban di bumi seperti di dalam surga....... Itulah visi peradaban unversal yang tertinggi dan absolut karena tidak mungkin ada visi peradaban yang lebih baik dari itu!

Visi peradaban ini juga bukan utopia yang tidak mungkin dicapai karena keadaan itu sudah pernah ada sebelumnya pada saat manusia belum terjatuh ke dalam dosa! Jadi peradaban seperti itu pasti bisa diwujudkan kembali!

Lalu bagaimana cara mewujudkannya?

Berbeda dengan komunisme ataupun Islam yang membangun peradaban melalui penerapan ideologi dan sistem hukum, kristianitas mewujudkan visi peradaban ini melalui perubahan pada manusia!

Dengan cara ini martabat manusiawi tidak pernah dipinggirkan tapi justru diangkat pada tingkat tertinggi.

"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu di surga adalah sempurna...!" Itulah sabda Yesus dalam Injil!

Tapi bagaimanakah manusia dapat menjadi sempurna seperti Tuhan? Kata Yesus, "...datanglah kemari dan ikutlah Aku." Satu-satunya cara untuk menjadi sempurna adalah dengan mengikuti teladan dan ajaran Yesus, Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia. Tidak mungkin ada cara lain.

"Jadikanlah semua bangsa murid-Ku..." begitulah sabda Yesus sebelum Ia naik ke surga. Perintah ini dimaksudkan agar semua manusia, tanpa kecuali, pada akhirnya bisa menjadi sempurna.

Dengan mengubah manusia menjadi sempurna seperti Tuhan maka peradaban di bumi seperti di dalam surga akan dapat terwujud! Inilah peradaban sempurna dengan fondasi yang sempurna! Sebuah peradaban yang kokoh bagaikan istana yang dibangun di atas batu.

Bandingkanlah ini dengan peradaban Islam yang dibangun melalui penerapan hukum Islam dengan meminggirkan dan mangamputasi martabat manusiawi. Itu visi peradaban palsu yang totaliter, kejam, tapi sekaligus juga keropos dan rapuh....., peradaban Islam itu bagaikan rumah yang di bangun di atas pasir.... sebentar saja akan segera rubuh karena fondasinya tidak kuat! Sejarah sudah membuktikannya pada komunisme, kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama dengan syariah Islam!

Islam yang sejak awal dimaksudkan untuk menggantikan ajaran yudeo-kristen juga memiliki semangat kebencian yang intrinsik, bukan hanya terhadap ajaran Yahudi dan Kristen tapi juga terhadap orang-orang Yahudi dan Kristen!

Bahkan kata-kata terakhir Muhamad sebelum mati akibat efek racun adalah mengutuki orang-orang Yahudi dan Kristen. Karena Muhamad adalah contoh sempurna bagi setiap muslim dan kata-kata serta tindakannya menjadi hukum dalam Islam maka semangat kebenciannya juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam. Bagaimanakah agama dengan semangat kebencian yang mendarah daging seperti ini dapat menjadi rahmat bagi dunia?  Tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, benar-benar menggelikan!

Jika dalam kristen manusia diajarkan untuk menjadi sempurna seperti Tuhan, sebaliknya Islam bahkan tidak tahu bagaimana membangun kemanusiaan yang benar. Seperti yang sudah saya sebutkan dalam video sebelumnya, Islam bahkan tidak mengajarkan tujuan hidup manusia yang benar! Lalu bagaimana mungkin Islam mampu membangun peradaban manusia? Itu omong kosong! Cukup dengan menggunakan akal sehat kita dapat mengenali kebohongan dan kepalsuan visi peradaban Islam ini!

Visi peradaban Islam yang ingin menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi dunia, adalah utopia palsu yang hanya akan membawa kehancuran bagi manusia.

Mempercayakan Islam untuk membangun peradaban masa depan dunia sama seperti mempercayakan pembangunan gedung pencakar langit pada orang yang tidak tahu bagaimana membangun sebuah rumah sederhana. Itu tindakan ceroboh yang dapat membahayakan kita sendiri dan banyak orang lain!

Hanya ada satu cara membangun peradaban masa depan yang sejalan dengan kehendak Tuhan, yaitu dengan membangun kemanusiaan kita BUKAN dengan membangun dan memaksakan sistem, entah apapun itu!

Bagi saudara-saudaraku kaum muslim, sudah saatnya kalian berhenti bermimpi untuk menegakkan syariah Islam di seluruh dunia. Kalian ada di jalan yang salah!

Berhentilah jadi pengikut Muhamad untuk mewujudkan peradaban barbar padang pasir abad ke tujuh yang totaliter. Itu upaya sia-sia yang hanya akan membawa kehancuran, baik bagi anda sendiri maupun bagi banyak orang lain. Kalian hanyalah orang-orang yang tertipu olehkebohongan Muhamad, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.... 

Ubah mindset anda... jauhi kebohongan, kenali kebenaran, dan mulailah melakukan perubahan pada diri sendiri sebelum menggagas mimpi untuk mengubah peradaban.

2 komentar:

Video: Ahok, Al Maidah, Dan Piagam Jakarta

7:26 AM Ki Sabda Palon 0 Komentar


0 komentar: