Video: Islam Dan Akal Sehat #11 - Problem Klasik, Ishak Atau Ismael?

11:03 PM Ki Sabda Palon 6 Komentar



Setiap kali hari raya kurban atau Idul Adha, umat muslim selalu diingatkan kisah tentang kerelaan Abraham atau Nabi Ibrahim yang mengurbankan Ismael anaknya... Ya, menurut Islam yang dikorbankan adalah Ismael, bukan Ishak....

Ini berbeda dengan apa yang diyakini oleh Yahudi maupun Kristen. Menurut kitab suci, sangat jelas bahwa yang dikurbankan adalah Ishak... bukan Ismael.

Lalu mana yang benar? Ishak atau Ismael?

Tidak mungkin keduanya sama-sama benar, hanya satu saja yang benar: versi Yahudi-Kristen atau versi Islam... Salah memilih berarti terjebak percaya pada ajaran yang menyesatkan...

Sebenarnya dalam Alquran sendiri tidak disebut dengan jelas, apakah Ishak atau Ismael... tapi berdasarkan hadis dan tradisi turun temurun, beberapa ulama meyakini yang dikurbankan adalah Ismael.

Sebaliknya, dalam Alkitab sangat jelas tertulis demikian:

Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."  (Kej.22:2)

Aneh bin ajaib justru ayat inilah yang sering digunakan muslim untuk meyakini Ismael sebagai anak yang dikurbankan...

Caranya dengan mengatakan bahwa orang Yahudi sudah mengubah kitab suci dengan menambahkan kata-kata 'yakni Ishak'. Menurut muslim, jika tidak ada kata tersebut maka yang dikurbankan oleh Abraham adalah Ismael karena hanya Ismael yang pernah menjadi anak tunggal Abraham sewaktu Ishak belum lahir...

Sesederhana dan sekonyol itu argumen mereka...kitab suci sudah diubah-ubah... Ini juga alasan yang sama dengan alasan yang mereka gunakan untuk menjelaskan mengapa Alquran tidak kompatibel dengan kitab suci PL dan PB....kitab suci sudah diubah-ubah...!

Tapi tanpa menyertakan bukti yang kuat, sebenarnya tuduhan itu hanyalah fitnah.

Sementara itu bagi Kristen, argumennya jauh lebih kuat. Yang pertama kisah pengurbanan Ishak bukanlah kisah yang berdiri sendiri melainkan terkait pada seluruh konteks perjanjian Allah yang menetapkan Abraham sebagai bapa orang beriman dan seluruh rencana keselamatan melalui keturunannya dari Ishak, bukan Ismael.

Mengganti Ishak dengan Ismael akan membuat seluruh konteks perjanjian dengan Abraham dan rencana keselamatan menjadi berantakan dan tak terpahami benang merahnya.

Yang kedua, konfirmasi dari para nabi... 

Setidaknya Salomo secara eksplisit menuliskan Firman Tuhan:

Bukit-bukit pengorbanan dari pada Ishak akan dilicintandaskan dan tempat-tempat kudus Israel akan diruntuhkan... (Am.7:9)

Kemudian Rasul Yakobus juga mengatakan dengan eksplisit:

Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? (Yak.2:21)

Dan yang paling jelas..., Yesus Kristus telah membaca seluruh kitab Taurat dan kitab para nabi sehingga Ia bisa merumuskan hukum utama yang menjadi intisari seluruh ajaran kitab suci. Pernahkah Yesus mengatakan bahwa isi kitab suci para nabi sudah diubah-ubah???

Sama sekali tidak! 

Artinya apa yang tertulis di kitab suci Perjanjian Lama, termasuk mengenai Ishak yang dikurbankan oleh Abraham, sudah diverifikasi kebenarannya oleh Yesus sendiri! 

Nah, mari gunakan akal sehat... siapa yang layak dipercaya?

Muhamad dan para ulama Islam yang mendasarkan keyakinannya pada tuduhan tanpa bukti....ataukah para nabi dan Yesus Kristus sendiri? Mempercayai klaim Islam sama artinya dengan menganggap para nabi, termasuk Yesus dan para rasul-Nya, telah tersesat. Dan itu tidak mungkin!!!

Sebenarnya beberapa ulama Islam juga mulai bersikap lunak... mereka sadar posisi Islam yang mengklaim Ismael sebagai anak yang dikurbankan Abraham sangat lemah. Mereka tidak lagi mempermasalahkan Ishak atau Ismael...

Nah... kalau Alquran tidak memberi petunjuk pasti dan ulamanya sendiri sudah ragu.. buat apa lagi dipercaya??? Kita ambil saja yang tertulis pasti di kitab suci dan sudah dikonfirmasi oleh semua nabi: Ishak!!!

Tapi yang sebenarnya menarik adalah mengapa Islam berupaya mengacaukan kisah kurban Abraham ini sedemikian rupa sampai mereka mengadakan hari raya yang diperingati setiap tahun sekedar untuk meyakinkan manusia bahwa yang dikurbankan adalah Ismael bukan Ishak..!!!

Apa pentingnya mengacaukan masalah kurban ini???

Ternyata ini sangat..sangat penting bagi iblis dan rencana diabolik atau rencana jahatnya!

Untuk mengerti mengapa iblis ingin mengacaukan masalah kurban kita harus memahami perlunya kurban bagi keselamatan manusia.

Sejak awal di Kitab Kejadian Tuhan sudah mengingatkan manusia untuk tidak melanggar perintah-Nya,

"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."(Kej.2:16-17)

Upah dosa adalah maut...itulah yang dimaksud Tuhan. Setiap pelaku dosa tidak lagi mendapat hak untuk hidup di hadapan-Nya. Maka untuk memulihkan manusia dari kematian akibat dosa harus ada kurban penebus dosa!

Sewaktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa akibat bujukan iblis, mata mereka terbuka dan merekapun menyadari ketelanjangan mereka. Lalu mereka berusaha menutupi ketelanjangan itu dengan daun pohon ara. Tapi Tuhan menggantinya dengan memberi mereka pakaian dari kulit binatang. Dengan demikian, binatang yang harus mati karena diambil kulitnya ini adalah kurban pertama yang harus ditumpahkan karena dosa!

Anak-anak Adam, Kain dan Habel, juga dikisahkan dalam Kitab Kejadian memberikan persembahan kepada Tuhan. Kain sebagai petani mempersembahkan kurban berupa hasil bumi sementara Habel sebagai gembala mempersembahkan kurban anak sulung dombanya. Tuhan menerima persembahan Habel dan mengabaikan persembahan Kain.

Dari sinilah manusia mendapatkan gagasan akan perlunya kurban yang bernyawa untuk dipersembahkan pada Tuhan. Persembahan kurban ini adalah upaya manusia untuk memulihkan kembali hubungan dengan Tuhan.

Atas kehendak-Nya sendiri, Tuhan kemudian merancang sebuah rencana keselamatan untuk memulihkan keadaan manusia. Ia memilih Abraham sebagai bapak dari bangsa yang akan menjadi sarana keselamatan semua bangsa.

Pada awalnya Abraham dan Sarah istrinya menanggapi rencana Tuhan ini dengan cara mereka sendiri. Sarah yang mandul memberikan Hagar budaknya untuk menjadi selir bagi Abraham dengan harapan agar Abraham dapat memiliki keturunan.

Namun itu bukan rencana Tuhan dan Tuhan menolaknya. Tidak lama setelah Hagar mengandung timbul konflik antara Sarah dan Hagar. Akhirnya diketahuilah oleh Abraham bahwa yang dikehendaki Tuhan sebagai keturunannya adalah dari Sarah istrinya, bukan dari Hagar budaknya.

Ketika Abraham berharap Ismael yang akan menjadi penerus keturunannya Tuhan berkata,

"Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya...." (Kej.17:19)

Disini Tuhan sudah menyatakan dengan tegas bahwa Dia memilih Ishak, anak Abraham dari Sarah, sebagai bagian dari rencana keselamatan yang dijanjikan-Nya..


Setelah Ishak lahir, konflik antara Sarah dan Hagar makin meruncing sehingga Sarah akhirnya meminta Abraham untuk mengusir Hagar dan Ismael. Tuhan meminta Abraham untuk menuruti Sarah.

Kata-Nya:
"Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak..." (Kej.21:12)

Ketika Ismael dan Hagar sudah tidak lagi bersama Abraham itulah saat dimana Tuhan menguji Abraham untuk mengurbankan Ishak anaknya. Ini salah satu yang membuat klaim Islam soal Ismael menjadi sangat lemah dan mengada-ada...

Jika Tuhan menguji seseorang, itu bukan untuk mengetahui apakah orang tersebut layak atau tidak karena Tuhan pasti sudah tahu tanpa perlu mengujinya. Maksud dari ujian itu adalah untuk memampukan orang yang diuji agar ia mencapai suatu standar yang ditetapkan Tuhan.

Setidaknya ada tiga hal penting yang dapat kita simpulkan dari ujian iman ini:

1. Bagi Abraham.
Melalui ujian ini Tuhan menghendaki agar Abraham sebagai bapa orang beriman mampu memiliki ketaatan pada Tuhan dan memilih mengikuti apapun kehendak Tuhan sekalipun itu berarti harus mengorbankan apa yang paling dicintai di dunia ini.

2. Bagi keturunan Abraham.
Ujian ini juga akan menjadi standar acuan bagi seluruh keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu para nabi-nabi Israel yang akan menjadi sarana Sabda Tuhan, untuk menempatkan kehendak Tuhan di atas segalanya. Dengan cara ini semua rencana keselamatan yang dipercayakan melalui bangsa Israel bukanlah rancangan manusia, melainkan sepenuhnya berasal dari Tuhan!

3. Bagi seluruh manusia.
Ini yang terpenting... ujian ini adalah sebuah nubuat penting bahwa kelak keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu Yesus Kristus, akan menjadi kurban yang sempurna untuk penebusan dosa manusia dan sekaligus menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Semua manusia yang percaya pada kurban salib Kristus akan ikut ambil bagian dari keselamatan yang datang melalui karya penebusan ini.

Point yang ketiga inilah yang menjadi sasaran utama rencana penyesatan iblis melalui Islam! 

Ingat, Islam tidak hanya menyangkal kurban Ishak tapi juga menyangkal kurban salib Kristus dengan menyatakan melalui Alquran bahwa yang disalibkan bukanlah Yesus! Kedua penolakan ini bukan dua hal yang terpisah TAPI satu paket penyesatan yang dimaksudkan untuk menyangkal satu-satunya karya penebusan salib Kristus yang ingin menyelamatkan manusia.

Menyangkal karya penebusan salib Kristus berarti manusia menolak diselamatkan dan tetap tinggal dalam kematian akibat dosa.

Siapakah yang menghendaki manusia tidak memperoleh keselamatan? Bukan Tuhan... tapi iblis!

Menolak karya penebusan salib Kristus juga berarti manusia percaya pada Allah yang totaliter dan tidak mengasihi manusia. Yaitu Allah yang hanya menuntut manusia untuk taat mengorbankan anaknya bagi tuhan tapi dia sendiri menolak untuk mengorbankan anaknya bagi keselamatan manusia!

Allah kita adalah Bapa yang Maha Kasih. Dia tidak hanya menuntut manusia mengurbankan anaknya, tapi demi kasih-Nya pada manusia Ia mengutus Putra Tunggal-Nya sendiri untuk menjadi kurban penebusan dosa yang menyelamatkan manusia.

Ini seperti yang dikatakan Rasul Yohanes dalam injilnya,

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh.3:16)

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Manakah yang kalian pilih... ajaran Tuhan yang menawarkan keselamatan melalui penebusan salib Kristus ataukah ajaran iblis yang menolak keselamatan itu.

Sekarang saatnya untuk memilih....

Jangan berkata nanti di akherat semua kebenaran akan dinyatakan dan kita akan tahu mana yang benar dan mana yang salah.. Karena jika itu terjadi maka semuanya sudah terlambat, kalian tidak punya kesempatan lagi untuk mengubah pilihan!

Hidup hanya sekali dan tidak bisa diulangi. Tuhan menganugerahkan kita akal sehat supaya kita dapat memanfaatkan hidup yang hanya sekali ini untuk memilih yang benar.

Pilihlah keselamatan yang datang dari Tuhan... bukan yang lain...
Percayalah pada Kristus, Tuhan dan penyelamat manusia....

6 komentar: