Video: Islam Dan Akal Sehat #12a - Islam, Sebuah Kultur Keatian Sempurna

1:40 AM Ki Sabda Palon 7 Komentar



Transkrip:

We love death more than you love life... kami mencintai kematian lebih dari kalian mencintai kehidupan....

Itulah kredo yang diteriakkan para teroris islam... mulai dari teroris chehnya, hamas, alqaeda, hingga isis...

Kredo ini berasal dari semangat yang sama. Dan kesamaan yang mempersatukan mereka cuma satu: ISLAM!

Bagi sebagian muslim slogan ini pasti terdengar sebagai semboyan yang begitu membakar semangat mereka untuk berjuang secara total, bahkan hingga mengorbankan nyawa bagi allah, dalam jihad!

Tapi kalau kita mau melepaskan semangat retorika yang emosional dan mulai menggunakan akal sehat...  semboyan itu tidak lain adalah ekspresi kebencian terhadap kehidupan dan sekaligus kecintaan terhadap kematian! Atau dengan kata lain semboyan tersebut merupakan sebuah ungkapan dari kultur kematian...

Lalu apa hubungan islam dengan kultur kematian???

Ternyata sangat erat!!!

Suka atau tidak suka, kultur kematian memang berakar kuat pada ajaran Islam, terutama dari ayat-ayat Alquran sendiri. Tidak dapat disangkal, ada banyak sekali ayat-ayat di alquran yang mengajarkan kebencian pada golongan lain, menganjurkan tindakan kekerasan, bahkan ajakan untuk membunuh atau terbunuh dalam jihad dengan janji mendapatkan surga yang penuh kenikmatan seks ...!

Tiga hal ini:

Semangat kebencian, ajaran kekerasan, dan tawaran surga bagi yang melakukannya... adalah elemen-elemen penting yang membentuk sebuah kultur kematian sempurna dalam islam!

Pada topik ini saya akan mencoba melihat akar permasalahan dari kultur kematian islam ini dan akan membahas dua penyebab paling penting dalam ajaran islam yang telah membentuk islam sebagai sebuah kultur kematian yang sempurna!

1. Kegagalan islam menghargai kehidupan
2. Gambaran tuhan yang mencintai kekerasan dan kematian

Agar mudah dipahami, saya akan membaginya dalam dua video...

Kita mulai dengan yang pertama, kegagalan islam menghargai kehidupan...

Sangat ironis bahwa ditengah mitosnya sebagai agama yang sempurna sebagaimana diyakini muslim, islam justru tidak mengajarkan apa-apa tentang esensi kehidupan!

Islam tidak melihat kehidupan di dunia ini sebagai sesuatu yang berharga dan layak diperjuangkan. Islam melihat kehidupan di dunia ini hanyalah tempat atau sarana untuk menjalani ujian demi mendapatkan kehidupan abadi di surga (Q11:7).

Dalam cara pandang yang seperti ini, segala perintah dan larangan yang diberikan tuhan bagi manusia bukanlah untuk membuat kehidupan di dunia menjadi lebih baik melainkan semata-mata sebagai materi ujian yang harus dijalani demi mendapatkan surga.

Jadi yang penting dalam islam adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan untuk memperoleh ganjaran surga sesuai dengan perhitungan pahala dan dosa selama hidup di dunia.... tidak lebih. Sebaliknya, kehidupan di dunia yang dijalani saat ini sama sekali tidak penting dan tidak berharga....

Akibatnya islam tidak memiliki gagasan / konsep untuk membangun peradaban di dunia menjadi lebih baik... Karena kehidupan dunia hanyalah sarana untuk menjalani ujian, untuk apa repot-repot membangunnya???? Tidak heran yang menjadi visi peradaban islam adalah penerapan syariah islam di seluruh dunia, bukan membangun peradaban dunia yang lebih baik....

Begitulah logika berpikir muslim....

Maka dimanapun islam menguasai peradaban, yang terjadi adalah kemunduran dan kehancuran... cepat ataupun lambat!

Lalu bagaimana dengan mitos jaman keemasan islam yang banyak dibanggakan muslim sebagai jaman perkembangan ilmu pengetahuan????

Mari kita gunakan akal sehat dan lupakan mitos-mitos serta propaganda palsu....!

Sesungguhnya jaman keemasan islam yang berlangsung dari abad ke 8 hingga 13 Masehi tidak seperti yang dibayangkan sebagian besar muslim, bahwa pada masa itu peradaban islam berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan di berbagai bidang!

Sama sekali tidak seperti itu!

Muslim arab adalah manusia-manusia padang pasir yang lebih tertarik untuk berperang dan mendapatkan budak-budak seks ketimbang memperoleh ilmu pengetahuan.. Bagaimana mungkin orang-orang seperti itu secara tiba-tiba mampu mengembangkan dunia intelektual yang luar biasa dan menghasilkan kebaikan demi kehidupan???

Akal sehat akan mengatakan tidak mungkin.... dan memang bukan itu yang terjadi! Ada faktor lain yang bukan berasal dari islam!!!

Apa yang terjadi pada masa itu adalah eksploitasi kekayaan peradaban kristen akibat keberhasilan islam menguasai wilayah-wilayah kristen di Timur Tengah dan sebagian Eropa. 

Yang dilakukan muslim saat menguasai pusat-pusat kekristenan adalah memaksa para intelektual kristen di wilayah itu untuk menjadi muslim. Selanjutnya, para mualaf intelektual ini diperintahkan untuk menterjemahkan serta mengajarkan berbagai naskah penting yang tersimpan dalam perpustakaan dan biara-biara kristen demi kepentingan islam, terutama kepentingan militer untuk penyebaran islam melalui jihad!

Jadi sesungguhnya Islam tidak menghasilkan apa-apa dari hasil pemikiran dan budayanya sendiri... yang dilakukan islam hanyalah membajak dan mengeksploitasi kekayaan ilmu pengetahuan yang sudah dihasilkan oleh kekristenan selama berabad-abad sebelumnya!

Sementara itu akibat penguasaan wilayah-wilayah kekristenan di Timur Tengah, perdagangan papirus yang menjadi bahan baku utama penulisan naskah-naskah intelektual di dunia Barat pada masa itu praktis terhenti. Tidak ada lagi papirus yang diekspor ke Eropa... Kondisi ini sangat memukul perkembangan dunia intelektual di kekristenan Barat dalam waktu yang cukup lama. Praktis perkembangan dunia intelektual di kekristenan Barat pada masa itu mengalami kemunduran.

Masa-masa sulit tersebut kemudian dikenal sebagai jaman kegelapan,yang secara salah sering dituding sebagai bukti bahwa Gereja telah menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Padahal, seperti yang dikatakan oleh Dr. Bill Warner, pendiri Center for The Studies of Political Islam, serbuan jihad islam adalah penyebab sesungguhnya dari jaman kegelapan di Eropa!

Dan ironisnya, islam tidak punya kemampuan dalam dirinya sendiri untuk membangun peradaban... Akibatnya mereka tidak dapat mengembangkan lebih lanjut kekayaan intelektual dan budaya yang sudah mereka rampas dari dunia kristen!

Hanya beberapa abad setelah islam berhasil mengeksploitasi habis harta intelektual kekristenan, islam segera mengalami kemunduran dan tidak pernah bangkit lagi.... itulah faktanya!

Untuk memahami itu, lihatlah apa yang terjadi di jaman sekarang!
Mungkin dengan semangat propaganda dan mitos palsu yang sama, 500 tahun lagi orang akan menyebut abad ke 21 sebagai abad kejayaan islam yang kedua karena islam menguasai banyak aspek kehidupan... mulai dari klub-klub sepakbola...bank-bank raksasa... hingga media-media pers..media-media sosial...bahkan juga berbagai universitas terkemuka. Benarkah demikian? Sama sekali tidak! Muslim hanya membeli itu semua dengan kekuatan finansial raksasa yang didapat dari minyak, tidak lebih! Sama seperti dulu, mereka tidak pernah membangunnya!

Muslim itu seperti belalang yang menyerbu dan menghabiskan tanaman di ladang-ladang pertanian. Setelah tanaman habis tak tersisa, merekapun akan kelaparan dan mati dengan menyisakan ladang-ladang yang rusak tanpa tanaman.... Mereka hanyalah hama perusak yang hanya mengeksploitasi habis tanaman yang ada tanpa mampu mengembangkan dan merawat tanaman-tanaman tersebut untuk menghasilkan buah!

Islam tidak memiliki kemampuan untuk membangun peradaban karena tidak memiliki ajaran yang menghargai atau  mencintai kehidupan...

Jika manusia tidak mencintai kehidupan, maka tidak ada pula keinginan untuk menjadikan peradaban dan kehidupan di dunia ini menjadi lebih baik.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, islam melihat kehidupan di dunia ini hanya sebagai sarana ujian untuk meraih surga (Q11:7)... Akibatnya islam tidak memiliki kesadaran untuk mencintai kehidupan di dunia dan membangunnya agar menjadi lebih baik... 

Akibatnya cukup fatal!

Karena tidak adanya konsep untuk mencintai kehidupan maka yangtersisa pada kaum muslim adalah kebencian terhadap kehidupan dan kecenderungan idiot untuk menghancurkannya. Itu sebabnya para teroris muslim menyatakan dengan bangga bahwa mereka mencintai kematian lebih dari kehidupan! Betul-betul idiot!!!

Dengan demikian berdasarkan pengakuan muslim sendiri, islam adalah sebuah kultur kematian yang hanya akan menghasilkan kehancuran peradaban manusia, entah cepat atau lambat....

Fenomena bom bunuh diri yang khas muslim adalah ekspresi paling ekstrim betapa tidak berharganya kehidupan di mata muslim! Mereka bukan hanya tidak mencintai kehidupan orang lain, tapi juga kehidupan mereka sendiri! Ini suatu bukti yang tidak bisa dibantah....

Mari kita bandingkan dengan kekristenan!

Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa setelah Tuhan menciptaan dunia dan seluruh isinya, Tuhan melihat semua yang diciptakan-Nya adalah sungguh amat BAIK..(Kej.1:31)

Kemudian di bagian lain dari kitab yang sama tertulis...

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kej. 2:15)

Kedua ayat tersebut memberikan sebuah prinsip amat penting yang mengajarkan manusia untuk menghargai kehidupan di dunia karena di mata Tuhan kehidupan yang telah diciptakan-Nya itu sungguh amat baik.... Tidak hanya sebatas menghargai kehidupan, manusia juga bertugas merawat dan memelihara kehidupan dunia yang sudah diciptakan Tuhan dengan amat baik ini agar terjaga kebaikannya dan terus menghasilkan buah!

Demikianlah dalam ajaran kristen manusia diajarkan untuk mencintai kehidupan dan membangun peradaban di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya, bukan menjadi manusia dengan mentalitas belalang yang hanya bisa merusak dan menghabiskan apa yang tersedia demi janji surga yang palsu!

Inilah salah satu prinsip penting yang membedakan ajaran Kristen dan islam... bedanya seperti langit dan bumi...


Jadi dapat disimpukan bahwa salah satu alasan penting munculnya kultur kematian dalam islam adalah karena islam tidak mengajarkan manusia untuk menghargai dan mencintai kehidupan!

Lalu timbul pertanyaan... mengapa dalam islam tidak diajarkan untuk menghargai kehidupan?

Itu ...karena islam tidak mengenal Allah sehingga islam juga tidak tahu untuk apa Allah menciptakan kehidupan! Ketidaktahuan islam tentang makna kehidupan ini yang akhirnya membuat muslim membenci kehidupan dan terjebak dalam kultur kematian...

Tidak percaya???

Lihatlah apa yang dikatakan ulama paling dibanggakan muslim di seluruh dunia, Dr. Zakir Naik, ketika menjawab pertanyaan mengapa Allah menciptakan dunia serta isinya...

Katanya... Allah adalah pencipta maka dia harus mencipta??? Ini pernyataan yang salah, menyesatkan, dan sekaligus menggelikan!

Memangnya siapa atau apa yang mengharuskan Allah mencipta???

Jika allah diharuskan untuk mencipta, maka itu berarti dia tidak punya kebebasan. Dan allah yang tidak punya kebebasan bukanlah Tuhan yang sesungguhnya!

Ternyata seorang Zakir Naik sekalipun juga tidak tahu mengapa Tuhan menciptakan kehidupan. Jika Zakir Naik saja tidak dapat menjawab pertanyaan penting tentang kehidupan, entah bagaimana pula ulama-ulama islam lainnya.... Tapi itu wajar, karena memang islam tidak mengajarkan manusia untuk mengenal Tuhan dan memahami esensi kehidupan... 

Nah, jika pertanyaan yang sama diajukan kepada orang kristen... mereka akan menjawab dengan mudah...

Allah yang serba tercukupi dalam Diri-Nya telah menciptakan kehidupan ini dalam kehendak bebas-Nya sendiri dengan tujuan untuk menjadikan seluruh ciptaan sebagai ekspresi dari kemuliaan-Nya!

Dalam video sebelumnya saya menganalogikan ini seperti seorang pelukis yang mapan namun tetap berkarya melukis, bukan karena ia membutuhkan lukisan atau ia harus melukis, namun karena ia ingin mengekspresikan rasa seninya dalam kebebasan.

Dan gagasan tentang manusia yang diciptakan demi ekspresi kemuliaan Tuhan juga tertulis dalam Kitab Yesaya...

"Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yes:43:6-7)

Demikianlah Tuhan menciptakan seluruh kehidupan dengan manusia sebagai puncak ciptaan-Nya bukan karena Ia membutuhkan ciptaan atau Ia HARUS mencipta seperti kata Dr. Zakir Naik, tapi karena Tuhan ingin mengekspresikan kemuliaan-Nya dalam ciptaan menurut kehendak bebas-Nya sendiri!

Saudara-saudaraku kaum muslim... sekarang pikirkan baik-baik..

Manakah yang kalian pilih... agama yang mengajarkan manusia untuk mencintai kehidupan dan membangun peradaban yang lebih baik demi kemuliaan Tuhan ataukah agama yang bahkan tidak mampu mengajarkan makna kehidupan sehingga menghasilkan manusia-manusia pembenci kehidupan dan penghancur peradaban...??

Jangan lupa gunakan akal sehat untuk menjawab pertanyaan tersebut...


7 komentar: