Tauhid VS Trinitas (3): Allah Sebelum Adanya Ciptaan
Ketika kita berbicara, atau berdebat, soal Allah Tritunggal maka yang sering terjadi adalah para pendukung paham trinitas berada pada posisi defensif dengan berupaya menjelaskan konsep trinitas.
Memang menjelaskan definisi trinitas dengan berbagai cara tentu baik dan tidak ada salahnya. Namun seringkali kurang berhasil karena bagaimanapun akal budi manusia memiliki keterbatasan yang tidak mampu sepenuhnya memahami realitas Allah sebagaimana Allah memahami Diri-Nya sendiri. Akan selalu ada bagian yang tetap menjadi misteri bagi manusia dan harus diterima dalam iman.
Jika sudah sampai pada batas misteri iman, lalu bagaimana orang lain yang tidak mengimani Allah Tritunggal dapat memahaminya? Tentu ini jalan buntu.
Kita dapat menggunakan cara lain tanpa harus terjebak memberikan definisi Tritunggal secara sepihak. Misalnya saja dengan melihat konsep ketuhanan dalam relasinya dengan ciptaan. Kita bisa membandingkan bagaimanakah konsep trinitas dan konsep tauhid (unitarian) dalam relasinya dengan ciptaan? Dari sini akan dengan mudah terlihat superioritas konsep trinitas dibandingkan dengan konsep tauhid sehingga menempatkan konsep trinitas sebagai konsep ketuhanan yang lebih benar ketimbang konsep tauhid.
Saya akan ambil contoh yang cukup ekstrim, yaitu bagaimanakah Allah ketika Ia belum menciptakan segala sesuatu?
Dalam kondisi ini Allah Tritunggal hidup dalam kasih yang sempurna: Bapa mengasihi Putra dan Roh Kudus, Putra mengasihi Bapa dan Roh Kudus, dan Roh Kudus mengasihi Bapa dan Putra. Dengan demikian kasih yang sempurna sudah melekat pada jati diri Allah Tritunggal sejak keabadian. Allah Tritunggal telah berada dalam kehidupan yang kudus dan sempurna tanpa kekurangan apapun sejak semula. Dengan demikian Allah Tritunggal telah tercukupi pada Diri-Nya sendiri dan tidak membutuhkan ciptaan.
Lalu bagaimana dengan konsep tauhid?
Allah tauhid sebelum adanya ciptaan sudah pasti hidup sendiri tanpa apapun. Allah tauhid adalah Allah yang kesepian. Allah seperti ini sebelum adanya ciptaan tidak dapat dikatakan sebagai Allah Yang Maha Pengasih Dan Penyayang karena tidak ada apapun yang dicintai oleh Allah tauhid selain diri-Nya sendiri.
Jadi dengan melihat bagaimanakah Allah sebelum Dia menciptakan segala sesuatu kita dapat melihat dengan jelas bahwa Allah Tritunggal adalah jati diri Allah yang sesungguhnya. Konsep trinitas memungkinkan kita memahami Allah sebagai Maha Kasih dan Maha Sempurna sejak sebelum adanya ciptaan.
Sebaliknya Allah tauhid bukanlah jati diri Allah yang sesungguhnya karena sebelum adanya ciptaan Allah tauhid hidup kesepian tanpa kasih (selain cinta diri), atau dengan kata lain Allah tauhid tidak memiliki kehidupan yang sempurna dalam diri-Nya sendiri..
0 komentar:
Post a Comment