Showing posts with label kesesatan. Show all posts

Video: Islam Dan Akal Sehat #11 - Problem Klasik, Ishak Atau Ismael?



Setiap kali hari raya kurban atau Idul Adha, umat muslim selalu diingatkan kisah tentang kerelaan Abraham atau Nabi Ibrahim yang mengurbankan Ismael anaknya... Ya, menurut Islam yang dikorbankan adalah Ismael, bukan Ishak....

Ini berbeda dengan apa yang diyakini oleh Yahudi maupun Kristen. Menurut kitab suci, sangat jelas bahwa yang dikurbankan adalah Ishak... bukan Ismael.

Lalu mana yang benar? Ishak atau Ismael?

Tidak mungkin keduanya sama-sama benar, hanya satu saja yang benar: versi Yahudi-Kristen atau versi Islam... Salah memilih berarti terjebak percaya pada ajaran yang menyesatkan...

Sebenarnya dalam Alquran sendiri tidak disebut dengan jelas, apakah Ishak atau Ismael... tapi berdasarkan hadis dan tradisi turun temurun, beberapa ulama meyakini yang dikurbankan adalah Ismael.

Sebaliknya, dalam Alkitab sangat jelas tertulis demikian:

Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."  (Kej.22:2)

Aneh bin ajaib justru ayat inilah yang sering digunakan muslim untuk meyakini Ismael sebagai anak yang dikurbankan...

Caranya dengan mengatakan bahwa orang Yahudi sudah mengubah kitab suci dengan menambahkan kata-kata 'yakni Ishak'. Menurut muslim, jika tidak ada kata tersebut maka yang dikurbankan oleh Abraham adalah Ismael karena hanya Ismael yang pernah menjadi anak tunggal Abraham sewaktu Ishak belum lahir...

Sesederhana dan sekonyol itu argumen mereka...kitab suci sudah diubah-ubah... Ini juga alasan yang sama dengan alasan yang mereka gunakan untuk menjelaskan mengapa Alquran tidak kompatibel dengan kitab suci PL dan PB....kitab suci sudah diubah-ubah...!

Tapi tanpa menyertakan bukti yang kuat, sebenarnya tuduhan itu hanyalah fitnah.

Sementara itu bagi Kristen, argumennya jauh lebih kuat. Yang pertama kisah pengurbanan Ishak bukanlah kisah yang berdiri sendiri melainkan terkait pada seluruh konteks perjanjian Allah yang menetapkan Abraham sebagai bapa orang beriman dan seluruh rencana keselamatan melalui keturunannya dari Ishak, bukan Ismael.

Mengganti Ishak dengan Ismael akan membuat seluruh konteks perjanjian dengan Abraham dan rencana keselamatan menjadi berantakan dan tak terpahami benang merahnya.

Yang kedua, konfirmasi dari para nabi... 

Setidaknya Salomo secara eksplisit menuliskan Firman Tuhan:

Bukit-bukit pengorbanan dari pada Ishak akan dilicintandaskan dan tempat-tempat kudus Israel akan diruntuhkan... (Am.7:9)

Kemudian Rasul Yakobus juga mengatakan dengan eksplisit:

Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? (Yak.2:21)

Dan yang paling jelas..., Yesus Kristus telah membaca seluruh kitab Taurat dan kitab para nabi sehingga Ia bisa merumuskan hukum utama yang menjadi intisari seluruh ajaran kitab suci. Pernahkah Yesus mengatakan bahwa isi kitab suci para nabi sudah diubah-ubah???

Sama sekali tidak! 

Artinya apa yang tertulis di kitab suci Perjanjian Lama, termasuk mengenai Ishak yang dikurbankan oleh Abraham, sudah diverifikasi kebenarannya oleh Yesus sendiri! 

Nah, mari gunakan akal sehat... siapa yang layak dipercaya?

Muhamad dan para ulama Islam yang mendasarkan keyakinannya pada tuduhan tanpa bukti....ataukah para nabi dan Yesus Kristus sendiri? Mempercayai klaim Islam sama artinya dengan menganggap para nabi, termasuk Yesus dan para rasul-Nya, telah tersesat. Dan itu tidak mungkin!!!

Sebenarnya beberapa ulama Islam juga mulai bersikap lunak... mereka sadar posisi Islam yang mengklaim Ismael sebagai anak yang dikurbankan Abraham sangat lemah. Mereka tidak lagi mempermasalahkan Ishak atau Ismael...

Nah... kalau Alquran tidak memberi petunjuk pasti dan ulamanya sendiri sudah ragu.. buat apa lagi dipercaya??? Kita ambil saja yang tertulis pasti di kitab suci dan sudah dikonfirmasi oleh semua nabi: Ishak!!!

Tapi yang sebenarnya menarik adalah mengapa Islam berupaya mengacaukan kisah kurban Abraham ini sedemikian rupa sampai mereka mengadakan hari raya yang diperingati setiap tahun sekedar untuk meyakinkan manusia bahwa yang dikurbankan adalah Ismael bukan Ishak..!!!

Apa pentingnya mengacaukan masalah kurban ini???

Ternyata ini sangat..sangat penting bagi iblis dan rencana diabolik atau rencana jahatnya!

Untuk mengerti mengapa iblis ingin mengacaukan masalah kurban kita harus memahami perlunya kurban bagi keselamatan manusia.

Sejak awal di Kitab Kejadian Tuhan sudah mengingatkan manusia untuk tidak melanggar perintah-Nya,

"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."(Kej.2:16-17)

Upah dosa adalah maut...itulah yang dimaksud Tuhan. Setiap pelaku dosa tidak lagi mendapat hak untuk hidup di hadapan-Nya. Maka untuk memulihkan manusia dari kematian akibat dosa harus ada kurban penebus dosa!

Sewaktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa akibat bujukan iblis, mata mereka terbuka dan merekapun menyadari ketelanjangan mereka. Lalu mereka berusaha menutupi ketelanjangan itu dengan daun pohon ara. Tapi Tuhan menggantinya dengan memberi mereka pakaian dari kulit binatang. Dengan demikian, binatang yang harus mati karena diambil kulitnya ini adalah kurban pertama yang harus ditumpahkan karena dosa!

Anak-anak Adam, Kain dan Habel, juga dikisahkan dalam Kitab Kejadian memberikan persembahan kepada Tuhan. Kain sebagai petani mempersembahkan kurban berupa hasil bumi sementara Habel sebagai gembala mempersembahkan kurban anak sulung dombanya. Tuhan menerima persembahan Habel dan mengabaikan persembahan Kain.

Dari sinilah manusia mendapatkan gagasan akan perlunya kurban yang bernyawa untuk dipersembahkan pada Tuhan. Persembahan kurban ini adalah upaya manusia untuk memulihkan kembali hubungan dengan Tuhan.

Atas kehendak-Nya sendiri, Tuhan kemudian merancang sebuah rencana keselamatan untuk memulihkan keadaan manusia. Ia memilih Abraham sebagai bapak dari bangsa yang akan menjadi sarana keselamatan semua bangsa.

Pada awalnya Abraham dan Sarah istrinya menanggapi rencana Tuhan ini dengan cara mereka sendiri. Sarah yang mandul memberikan Hagar budaknya untuk menjadi selir bagi Abraham dengan harapan agar Abraham dapat memiliki keturunan.

Namun itu bukan rencana Tuhan dan Tuhan menolaknya. Tidak lama setelah Hagar mengandung timbul konflik antara Sarah dan Hagar. Akhirnya diketahuilah oleh Abraham bahwa yang dikehendaki Tuhan sebagai keturunannya adalah dari Sarah istrinya, bukan dari Hagar budaknya.

Ketika Abraham berharap Ismael yang akan menjadi penerus keturunannya Tuhan berkata,

"Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya...." (Kej.17:19)

Disini Tuhan sudah menyatakan dengan tegas bahwa Dia memilih Ishak, anak Abraham dari Sarah, sebagai bagian dari rencana keselamatan yang dijanjikan-Nya..


Setelah Ishak lahir, konflik antara Sarah dan Hagar makin meruncing sehingga Sarah akhirnya meminta Abraham untuk mengusir Hagar dan Ismael. Tuhan meminta Abraham untuk menuruti Sarah.

Kata-Nya:
"Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak..." (Kej.21:12)

Ketika Ismael dan Hagar sudah tidak lagi bersama Abraham itulah saat dimana Tuhan menguji Abraham untuk mengurbankan Ishak anaknya. Ini salah satu yang membuat klaim Islam soal Ismael menjadi sangat lemah dan mengada-ada...

Jika Tuhan menguji seseorang, itu bukan untuk mengetahui apakah orang tersebut layak atau tidak karena Tuhan pasti sudah tahu tanpa perlu mengujinya. Maksud dari ujian itu adalah untuk memampukan orang yang diuji agar ia mencapai suatu standar yang ditetapkan Tuhan.

Setidaknya ada tiga hal penting yang dapat kita simpulkan dari ujian iman ini:

1. Bagi Abraham.
Melalui ujian ini Tuhan menghendaki agar Abraham sebagai bapa orang beriman mampu memiliki ketaatan pada Tuhan dan memilih mengikuti apapun kehendak Tuhan sekalipun itu berarti harus mengorbankan apa yang paling dicintai di dunia ini.

2. Bagi keturunan Abraham.
Ujian ini juga akan menjadi standar acuan bagi seluruh keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu para nabi-nabi Israel yang akan menjadi sarana Sabda Tuhan, untuk menempatkan kehendak Tuhan di atas segalanya. Dengan cara ini semua rencana keselamatan yang dipercayakan melalui bangsa Israel bukanlah rancangan manusia, melainkan sepenuhnya berasal dari Tuhan!

3. Bagi seluruh manusia.
Ini yang terpenting... ujian ini adalah sebuah nubuat penting bahwa kelak keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu Yesus Kristus, akan menjadi kurban yang sempurna untuk penebusan dosa manusia dan sekaligus menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Semua manusia yang percaya pada kurban salib Kristus akan ikut ambil bagian dari keselamatan yang datang melalui karya penebusan ini.

Point yang ketiga inilah yang menjadi sasaran utama rencana penyesatan iblis melalui Islam! 

Ingat, Islam tidak hanya menyangkal kurban Ishak tapi juga menyangkal kurban salib Kristus dengan menyatakan melalui Alquran bahwa yang disalibkan bukanlah Yesus! Kedua penolakan ini bukan dua hal yang terpisah TAPI satu paket penyesatan yang dimaksudkan untuk menyangkal satu-satunya karya penebusan salib Kristus yang ingin menyelamatkan manusia.

Menyangkal karya penebusan salib Kristus berarti manusia menolak diselamatkan dan tetap tinggal dalam kematian akibat dosa.

Siapakah yang menghendaki manusia tidak memperoleh keselamatan? Bukan Tuhan... tapi iblis!

Menolak karya penebusan salib Kristus juga berarti manusia percaya pada Allah yang totaliter dan tidak mengasihi manusia. Yaitu Allah yang hanya menuntut manusia untuk taat mengorbankan anaknya bagi tuhan tapi dia sendiri menolak untuk mengorbankan anaknya bagi keselamatan manusia!

Allah kita adalah Bapa yang Maha Kasih. Dia tidak hanya menuntut manusia mengurbankan anaknya, tapi demi kasih-Nya pada manusia Ia mengutus Putra Tunggal-Nya sendiri untuk menjadi kurban penebusan dosa yang menyelamatkan manusia.

Ini seperti yang dikatakan Rasul Yohanes dalam injilnya,

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh.3:16)

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Manakah yang kalian pilih... ajaran Tuhan yang menawarkan keselamatan melalui penebusan salib Kristus ataukah ajaran iblis yang menolak keselamatan itu.

Sekarang saatnya untuk memilih....

Jangan berkata nanti di akherat semua kebenaran akan dinyatakan dan kita akan tahu mana yang benar dan mana yang salah.. Karena jika itu terjadi maka semuanya sudah terlambat, kalian tidak punya kesempatan lagi untuk mengubah pilihan!

Hidup hanya sekali dan tidak bisa diulangi. Tuhan menganugerahkan kita akal sehat supaya kita dapat memanfaatkan hidup yang hanya sekali ini untuk memilih yang benar.

Pilihlah keselamatan yang datang dari Tuhan... bukan yang lain...
Percayalah pada Kristus, Tuhan dan penyelamat manusia....

Video: Islam Dan Akal Sehat #10 - Ibadah Puas Dan Fitrah Manusia Yang Salah Kaprah


Dalam video sebelumnya saya sudah membahas tentang dua rukun Islam, yaitu shalat dan ibadah haji. Pada video kali ini saya akan menyinggung mengenai rukun Islam yang lain yaitu puasa.

Setiap tahun muslim melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam Alquran dikatakan ibadah ini untuk mengikuti apa yang sudah diwajibkan pada umat-umat sebelumnya.

Setelah mengakhiri puasa, umat Islam merayakan hari idul fitri. Ternyata ada dua pendapat mengenai makna idul fitri ini. Sebagian ulama mengartikan idul fitri sebagai kembali makan-makan... Ini serius! Mereka mengartikan fitri berasal dari kata futur... yang artinya makan. Jadi ibadah puasa tidak lebih hanya soal menahan diri untuk tidak makan yang kemudian diakhiri dengan pesta makan-makan. Makna ini terasa dangkal dan kurang menarik untuk dibahas!

Tapi ada arti yang lain..., idul fitri adalah kembali ke fitrah, atau kembali ke kodrat manusia saat diciptakan..

Nah, sepertinya ini lebih menarik untuk dibahas!

Suci seperti bayi yang baru dilahirkan, bersih dari dosa. Itulah gambaran ideal muslim tentang fitrah manusia! Mereka mencapainya dengan tidak makan-minum dan menahan hawa nafsu selama siang hari...juga berupaya menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa selama bulan puasa. Itulah makna yang sering dikumandangkan.. sehingga bulan ramadhan disebut juga sebagai bulan suci.

Pertanyaannya....

Andaikata kondisi ideal itu tercapai... benarkah bebas dari dosa seperti bayi yang baru lahir adalah kodrat manusia yang sesungguhnya?

Sayangnya TIDAK!

Alasannya... jika Tuhan menciptakan manusia sebagai ciptaan yang terbaik, pasti kodrat ciptaan yang tertinggi pula yang diberikan Tuhan kepada manusia. Tidak mungkin kurang dari itu....

Nah, keadaan manusia seperti layaknya bayi yang baru lahir BUKANLAH kodrat manusia yang tertinggi. Ada yang jauh lebih baik dari itu, yang sayangnya dalam Islam sama sekali tidak diajarkan!

Seperti apakah kodrat manusia yang sesungguhnya diungkapkan Tuhan dalam Kitab Kejadian:

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej.1:27)

Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, adalah citra Allah!
Itulah kodrat yang sempurna bagi ciptaan terbaik Tuhan. Tidak mungkin ada yang lebih tinggi dari itu! Islam sama sekali tidak mengenal atau mengajarkan konsep yang sangat penting ini!

Saya tantang muslim, siapapun anda, untuk mencari kodrat ciptaan yang lebih tinggi dari ini...

Sekedar selingan saja...

Karena muslim tidak mengenal konsep citra-Allah, muslim juga tidak akan dapat menjawab pertanyaan sederhana ini: "Dapatkah Tuhan menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia?"

Pertanyaan ini dilema buat muslim...

Jika mereka bilang 'tidak', mereka tidak tahu mengapa Tuhan yang Maha Pencipta tidak dapat membuat mahluk yang lebih baik dari manusia... Jika mereka menjawab 'ya', mereka juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak membuat mahluk yang lebih baik itu...

Bagi orang Kristen jawabannya jelas... Tuhan tidak mungkin menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia karena tidak mungkin ada mahluk yang lebih baik dari citra Tuhan sendiri!

Dengan demikian manusia yang diciptakan sebagai citra-Allah adalah puncak absolut dari seluruh ciptaan Tuhan. Hanya saja karena dosa Adam dan Hawa, seluruh manusia harus kehilangan kodratnya. Iblis telah membujuk Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena iblis tidak ingin manusia tetap memiliki kodrat sebagai citra Allah!

Dan upaya penyesatan iblis ini tidak hanya terjadi di Taman Eden di masa lalu, tapi juga di sepanjang sejarah manusia sampai hari ini. Jadi semua ajaran yang menjauhkan manusia dari kodratnya sebagai citra Allah pasti berasal dari iblis!

Ini berbeda dengan apa yang dikehendaki Tuhan...

Yesus memberikan perintah ini:
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat.5:48)

Artinya, Tuhan menghendaki agar manusia harus kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah yang sempurna!

Para nabi-nabi Israel sepanjang sejarah Perjanjian Lama berusaha mengajarkan manusia kearah itu. Yesus kemudian merangkum seluruh ajaran para nabi itu dengan pernyataan singkat:

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat.22:37-40)

Mengapa Tuhan mengajarkan manusia untuk mengasihi? Itu tidak lain karena KASIH adalah jati diri Allah yang terdalam! Dengan mengasihi Tuhan dan sesama, manusia sesungguhnya membangun kembali kodratnya sebagai citra Allah!

Rasul Yohanes mengatakan ini dengan baik:
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih..." (1Yoh.4:8)

Dalam Islam kebenaran semacam ini tidak pernah diajarkan karena Muhamad sendiri tidak mengenal Allah dan dia tidak tahu apa itu kasih. Dalam Islam, manusia memang tidak diciptakan untuk mengasihi Allah dan sesama tapi untuk mengabdi kepada Allah....

Ini ayatnya...

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q51:56)

Dan tahukah anda seperti apakah pengabdian tertinggi manusia pada Tuhan yang mendapatkan kepastian ganjaran surga menurut Islam? Tidak lain adalah membunuh atau terbunuh dalam jihad!

Ini dasar ayatnya:

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh." (Q9:111)

Bahkan Muhamad sendiri menegaskan dalam sebuah hadis, jika ia bisa hidup kembali ia ingin berjihad dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati... terus seperti itu berkali-kali!

Ajaran ini sangat bertolak belakang dari ajaran KASIH yang mencintai kehidupan! Dengan ajaran yang mengerikan ini masihkah kita heran melihat para jihadis muslim membunuh sesama manusia sebagai tanda pengabdian kepada Tuhan????

Ini benar-benar ajaran barbar yang menyesatkan manusia!
Tidak mungkin ajaran ini berasal dari Tuhan yang maha KASIH....

Sama sekali tidak masuk akal.

Sampai disini kita sudah bisa melihat betapa jauhnya perbedaan ajaran Islam dan Kristen. Tapi itu belum seberapa... Apa yang akan saya sampaikan berikut ini akan membuat ajaran Islam betul-betul tampak seperti sampah yang layak disingkirkan!

Para nabi mengajarkan manusia untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Tapi sebaik apapun ajaran mereka, belum dapat membawa manusia kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah.

Mengapa?

Para nabi tidak ada yang mengetahui seperti apakah citra Allah itu! Mereka hanya mendapatkan gambarannya secara samar-samar. Mereka belum dapat memahami bagaimanakah manusia dengan segala keterbatasan mausiawi yang ada bisa hidup sebagai citra Allah di bumi!

Hanya ada satu cara agar manusia dapat mengetahui dengan tepat dan tanpa keraguan seperti apa sesungguhnya citra Allah itu... Yaitu, Allah sendiri harus menjadi manusia! Tidak ada jalan lain!

Inkarnasi Yesus Kristus ke dunia sebagai manusia membuat manusia dapat mengenal tanpa salah kodratnya sebagai citra Allah. Maka 2000 tahun yang lalu Tuhanpun berinkarnasi dan rela disalibkan demi keselamatan manusia!

Jika seorang Kristen ditanya seperti apakah citra Allah itu, maka dengan pasti ia akan menunjuk pada Yesus!

Inkarnasi Tuhan Yang Maha Tinggi sebagai manusia memberikan penegasan bahwa setiap manusia dengan segala keterbatasn manusiawinya dapat menjalani hidup yang sempurna...

Inkarnasi Tuhan membuka jalan bagi semua manusia untuk kembali meraih kodratnya sebagai citra Allah! Ini sebuah kebenaran yang membebaskan manusia!

Jadi kita tidak perlu heran mengapa ajaran Islam menolak mati-matian inkarnasi Tuhan menjadi manusia.... Cuma satu alasannya: iblis yang menginspirasi seluruh ajaran Islam tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah.

Seperti ular di Taman Eden yang menyesatkan Adam dan Hawa, Islam terus membujuk manusia, "Yesus bukan Tuhan... Tuhan tidak beranak dan diperanakkan...Tuhan bukan satu dari tiga dan sebagainya..."

Mengenai penolakan ini Rasul Yohanes mengatakan dengan sangat jelas:

...yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus (2Yoh.1:7)

Berlawanan dengan kehendak iblis yang ingin menjauhkan manusia dari kodratnya, Yesus memberi perintah ini, "Haruslah kamu sempurna seperti Tuhan..."

Dan Yesus tidak hanya memerintahkan, tapi Dia juga mengajarkan caranya.

"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  (Mat.19:21)

Untuk kembali pada kodrat manusiawinya sebagai citra Allah, manusia harus mengubah orientasinya dari yang bersifat duniawi menjadi yang bersifat surgawi. Itu langkah pertama.... dan langkah selanjutnya adalah mengikuti Yesus atau menjadi seperti Yesus!

Apakah Islam punya ajaran seperti ini? TIDAK, karena dalam Islam manusia diyakinkan bahwa Allah tidak dapat diserupai oleh apapun atau dengan kata lain muslim sudah diindoktrinasi untuk menjauhi kodratnya sebagai citra Allah!

Islam mendefinisikan kesempurnaan manusia dengan cara lain, bukan mengacu pada kesempurnaan Tuhan tapi pada sesama ciptaan dengan memberikan contoh manusia sempurna..

Jika acuannya saja sudah beda, maka kesempurnaan manusia yang dimaksud oleh Kristen dan Islam pasti juga berbeda...

Dan ironisnya... teladan manusia sempurna yang dimaksud dalam Islam adalah Muhamad. Akibatnya, muslim ibarat sudah jatuh... tertimpa tangga pula...

Sebagaimana yang banyak diketahui, Muhamad berdasarkan berbagai hadis dan sirah/riwayat yang ditulis oleh para pengikutnya sendiri tidak lain adalah seorang pedofil, pecandu-seks, poligamis, pemerkosa, pemelihara dan pengguna budak-seks, pembunuh, gila kekuasaan, dan banyak predikat buruk lainnya. Ini tentunya adalah sebuah sosok teladan yang betul-betul bertolak belakang dengan Yesus yang penuh kasih dan bebas dari hawa nafsu keduniawian.

Mengapa bisa begitu berbeda, alasannya juga sangat jelas... Ajaran yang menghendaki kita meneladani Yesus berasal dari Tuhan Sang Pencipta, karena Dia menghendaki manusia kembali pada kodrat semula sebagai citra Allah.

Sebaliknya ajaran yang menolak Yesus sebagai Tuhan dan mengajarkan manusia untuk meneladani Muhamad jelas tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah. Ajaran ini pasti tidak berasal dari Tuhan!

Dengan menggunakan akal sehat kita bisa mengetahui perbedaan  keduanya bagaikan langit dan bumi: Kristen ingin memulihkan kemanusiaan sementara Islam justru ingin menghancurkannya!

Jika dikaitkan dengan soal puasa dan upaya muslim untuk kembali pada fitrah sebagai manusia, jelas Islam tidak mengajarkan fitrah manusia yang benar dan sebaliknya hanya membuat manusia semakin jauh dari fitrah atau kodratnya sebagai citra Allah.

Karena tujuannya sudah salah, maka ibadah puasa yang dilakukan sebulan penuh itu sesungguhnya tidak akan menghasilkan apa-apa... Mungkin memang ibadah ini cuma soal menahan lapar di siang hari selama sebulan yang ditutup dengan pesta makan-makan di hari raya idul fitri!

Memang tampak dari luar Islam seolah memiliki semua  yang dibutuhkan oleh agama seperti kitab suci, nabi, berbagai ritual ibadah seperti doa, puasa, ziarah ke tempat suci, selain itu juga ajaran untuk beramal, berbuat baik dan lain-lain. Banyak sekali manusia yang tertipu oleh penampilan luar ini.

Tapi jika diteliti lebih dalam dengan menggunakan akal sehat dan dengan bantuan rahmat Tuhan, apa yang tampak baik dari luar itu, termasuk juga ibadah puasa yang dilakukan muslim, hanyalah kamuflase dari sebuah ajaran maha jahat yang bermaksud untuk menyesatkan dan menghancurkan manusia. Buah-buah buruk yang dihasilkan oleh ajaran Islam sudah menjadi bukti akan hal ini...

Buat saudara-saudaraku kaum muslim...  selagi masih ada kesempatan, segera tentukan pilihan. Jika kalian ingin memulihkan kembali fitrah kemanusiaan kalian sebagai citra Allah, tinggalkan Islam karena kalian tidak akan mendapatkannya dalam ajaran tersebut.... tidak peduli sedalam apapun kalian mempelajarinya.

Hanya ada satu jalan untuk itu: jadilah pengikut Kristus!
Dia sungguh-sungguh Tuhan yang menjadi manusia. Jika Yesus bukan Tuhan seperti yang diajarkan Islam, maka tidak mungkin ada jalan bagi manusia untuk kembali menjadi citra Allah.

Ini tantangan saya: tunjukkan jika memang ada, bagaimana cara manusia untuk kembali menjadi citra Allah jika Yesus bukan Tuhan! Saya pastikan kalian tidak akan dapat menemukannya sampai kapanpun!

Karena Yesus adalah Tuhan, maka kita semua yang percaya kepada-Nya dapat kembali menjadi citra Allah dengan mengikuti ajaran dan teladan hidup-Nya!

Jangan sia-siakan kesempatan ini... karena jiwa kalian yang menjadi taruhannya!


Video: Political Side of Hijab



Video: Islam is satanic cult of evil!



Video: Allah Berdoa Bagi Muhamad - Kepada Siapa?



Video (3): Ultimate Proof That Muhammad Was The False Prophet!








Video: Muhammad Is The Most Evil Man!



Video: Allah (Islam) is SATAN and Muslims Worship LUCIFER!


10 The Most Evil Teaching of ISLAM




Video: Fakta-Fakta Lucu Tentang Islam (David Wood) - 13 Video



























Video: Apa Yang Menunggu Seorang Muslim Setelah Kematian?

Muslim mengira ia menyembah Tuhan ketika menyebut nama "ALLAH". Tapi kenyataannya tidak seperti itu. "Allah" yang disembah muslim tidak lebih dari iblis, dan 'surga' yang dijanjikan kepada muslim tidak lebih dari NERAKA.

Pengalaman muslim yang sempat mengalami 'kematian' dan mendapat kesempatan untuk hidup kembali menceritakan apa yang terjadi sesungguhnya!




FAKTA: Ada 26 Versi Alquran Saat Ini!

Sebagian besar muslim percaya bahwa Alquran yang ada saat ini adalah sama di seluruh dunia. Sayangnya mitos itu harus berakhir.... Ternyata ada setidaknya 26 versi Alquran yang beredar di dunia. Bukan terjemahannya, tapi Alquran berbahasa Arab! Simak video Jay Smith yang memperlihatkan versi-versi Alquran yang berbeda tersebut pada umum di bawah ini:


Video: Muhammad's Jewish Wife



Video: Muhammad's Christian Female Slave



Video: Islam Dan Akal Sehat #3 - Kepalsuan Alquran (HOAX Terbesar Sepanjang Masa)


Kali ini kita membahas tentang sebuah kitab yang konon menurut Islam adalah kitab suci yang paling benar dan otentik...

Menurut banyak muslim, Alquran yang ada sekarang ini sama persis dengan apa yang diterima Muhamad sekitar 15 abad yang lalu, tanpa perubahan apapun. Sebenarnya ini cuma mitos. Alquran yang ada sekarang ini adalah hasil penyeragaman besar-besaran yang dicetak di Kairo, Mesir, pada tahun 1924 dan dibiayai oleh Arab Saudi. Jadi usianya belum genap 100 tahun!

Tapi video ini tidak membahas otentisitas yang semacam itu.

Sekalipun Alquran yang sekarang ini betul-betul sama dengan Alquran yang diterima Muhamad 15 abad yang lalu, akan sia-sia jika Alquran itu sebenarnya sejak awal bukan kitab suci yang berasal dari Tuhan.... Betul nggak???

Uang palsu yang dibuat 5 abad yang lalu dan ditemukan dalam keadaan utuh saat ini tetaplah uang palsu! Tidak akan berubah statusnya menjadi uang asli, itu cuma uang palsu yang antik... tidak lebih.

Demikian juga dengan Alquran! Jika sejak semula yang diterima Muhamad bukanlah kitab suci yang berasal dari Tuhan, maka Alquran yang sekarang tetap bukan kitab suci juga... tidak peduli seotentik apapun teks yang ada di dalamnya. Pertanyaanya sekarang... apakah Alquran berasal dari Tuhan???? Sejauh ini muslim menerima Alquran sebagai kitab suci semata-mata HANYA berdasarkan klaim Muhamad, tidak lebih. Muhamad mengaku mendapat bisikan Malaikat Jibril yang membawa pesan dari Allah dan ia kemudian mendiktekan pesan itu kepada orang lain untuk mencatatnya.

Begitulah pengakuannya....

Ada dua persoalan mendasar disini....

Yang pertama, bagaimana jika Muhamad berbohong?
Banyak muslim pasti keberatan dan akan mengatakan tidak mungkin seorang nabi berbohong! Lho memangnya siapa yang menyatakan Muhamad itu nabi? Bukankah kenabian Muhamad berasal dari pernyataan Alquran yang diklaimnya berasal dari Allah??? Jadi dengan kata lain, Alquran dan Muhamad saling bersaksi satu sama lain. Yang menyatakan Alquran pasti benar karena kitab itu berasal dari Tuhan adalah Muhamad sendiri. Dan perkataan Muhamad pasti benar karena menurut Alquran dia adalah seorang nabi utusan Allah.

Di pengadilan manapun, pengakuan semacam ini tidak ada artinya...!

Dengan demikian Muhamad mungkin saja bukan seorang nabi!
Dia hanya mengaku sebagai nabi. Karena Muhamad mungkin bukan nabi, maka Muhamad juga mungkin berbohong! Orang yang berani berbohong soal penting seperti masalah kenabiannya, tidak akan takut berbohong untuk hal-hal lain!

Motif harta, kekuasaan, dan wanita bisa menjadi dasar untuk itu mengingat Muhamad yang awalnya cuma seorang suami dari seorang janda kaya memang akhirnya berhasil mendapatkan semua itu dalam hidupnya di dunia!

Yang kedua, bagaimana jika yang didengar Muhamad itu bukan Malaikat Jibril tapi sekedar iblis yang mengaku sebagai Malaikat Jibril? Lagi-lagi muslim pasti banyak yang protes... mana mungkin Muhamad tidak bisa membedakan iblis dan malaikat..!

Oh... sangat mungkin my brother...!!!

Muhamad dibesarkan dalam kultur penyembah berhala di Mekah. Keluarga dan masyarakat di lingkungannya adalah orang-orang penyembah berhala. Bekas-bekas dan buktinya masih ada sampai sekarang dalam bentuk ritual mencium batu Hajar Aswad di Mekah! Itu tidak lebih adalah tradisi penyembah berhala yang dilestarikan dengan sukses dalam agama Islam!

Selain itu, pengetahuannya tentang ajaran-ajaran para nabi dari tradisi monotheis Yahudi dan Kristen sangat terbatas. Ingat, berdasarkan pengakuannya sendiri Muhamad buta huruf, jadi pengetahuannya tentang kultur dan ajaran monotheisme yahudi-kristen hanya berdasarkan percakapan lisan yang dangkal! Dengan kondisi seperti ini Muhamad jelas tidak memiliki acuan pengetahuan yang kuat untuk memahami seperti apa ajaran yang berasal dari Tuhan dan telah dipercaya oleh banyak nabi sebelumnya. Pengetahuannya nyaris NOL besar!

Ini membuat Muhamad PASTI memiliki kesulitan besar untuk membedakan mana ajaran yang berasal dari Tuhan dan mana yang bukan. Dia juga PASTI tidak memiliki kemampuan untuk membedakan malaikat yang berasal dari Tuhan atau sebaliknya iblis yang sedang menyamar menjadi malaikat dan berusaha menipunya. Dasar acuan atau tolok ukur yang perlu untuk membedakan persoalan sulit seperti itu tidak dimiliki oleh Muhamad.

Dengan ambisi duniawinya yang besar dan pengetahuan rohaninya yang terbatas membuat Muhamad menjadi target penipuan iblis yang sempurna. Dengan kondisi ini, sangat besar kemungkinannya Malaikat Jibril yang datang kepadanya sesungguhnya hanyalah iblis yang menyamar menjadi malaikat dan membawa ajaran-ajaran yang tidak berasal dari Tuhan!

Dari kedua kemungkinan yang sangat masuk akal ini, kita sudah punya alasan kuat untuk mempertanyakan posisi Alquran sebagai kitab suci. Bisa jadi Alquran hanyalah karangan Muhamad atau ajaran-ajaran iblis yang mengaku sebagai Malaikat Jibril, atau gabungan keduanya.

Sekarang, mari kita bandingkan dengan kitab suci lain yang juga diakui oleh keturunan Abraham, atau Ibrahim. Yaitu Alkitab... Ini akan memperjelas posisi Alquran sebagai kitab suci atau bukan! Alkitab terdiri dari dua bagian:

1. Perjanjian Lama yang berisi kitab-kitab Taurat dan kitab-kitab para nabi sebelum kedatangan Yesus.

2. Perjanjian Baru yang berisi empat kitab Injil dan surat-surat para rasul atau kitab-kitab lain yang ditulis setelah kedatangan Yesus.

Ada satu karakter penting yang dimiliki Alkitab TAPI tidak dimiliki oleh Alquran dan juga kitab-kitab suci lain yang ada di dunia ini! Alkitab bukanlah satu buku yang ditulis pada satu jaman oleh satu atau sekelompok orang. Alkitab adalah sekumpulan kitab yang ditulis oleh banyak orang di jaman yang berbeda-beda NAMUN keseluruhannya membentuk satu konsep kebenaran dan satu narasi keselamatan yang utuh. Ini adalah unsur adikodrati yang menyertai keberadaan Alkitab, yaitu unsur yang tidak dapat dibuat oleh siapapun kecuali Tuhan.

Mulai dari kisah penciptaan dan kejatuhan manusia ke dalam dosa, perjanjian Allah dengan Abraham..., lalu pembebasan bangsa Israel dari Mesir oleh Musa dalam kitab-kitab Taurat, kemudian kisah inkarnasi dan penyaliban Yesus dalam kitab-kitab Injil, hingga kedatangan Yesus yang kedua dan nubuat akhir jaman dalam Kitab Wahyu..., semuanya membentuk satu narasi besar sejarah keselamatan yang membingkai satu konsep kebenaran yang utuh.

Tidak mungkin manusia atau iblis mampu membangun satu narasi keselamatan yang utuh semacam itu, dengan menggunakan elemen-elemen sejarah dalam rentang waktu yang sangat panjang. Juga tidak mungkin manusia dan iblis mampu merumuskan satu konsep kebenaran yang utuh dan konsisten secara bertahap, melalui perjalanan sejarah yang panjang.

Hanya Tuhan yang mampu melakukan itu!

Jadi cukup masuk akal jika kita katakan Tuhan sendirilah yang menjadi pengarang seluruh isi Alkitab, sementara itu para nabi dan penulis kitab-kitab suci hanyalah pekerja-pekerja yang dipilih untuk mengungkapkan sebagian gagasan-gagasan Tuhan ini dalam bentuk tulisan di berbagai kitab pada jaman yang berbeda-beda! Siapakah yang mampu menyatakan kebenaran yang utuh secara adikodrati seperti ini selain Tuhan? Tidak ada!

Bandingkan ini dengan Alquran yang konsep kebenarannya dibentuk hanya dalam satu jaman dan melalui satu orang. Manusia lain juga bisa melakukan hal yang serupa, misalnya saja Sidharta Gautama yang melahirkan Budhisme atau Konfusius yang melahirkan ajaran konfusianisme dan banyak guru-guru lainnya. Ajaran seperti ini jelas tidak memiliki unsur adikodrati.... oleh karenanya tidak dapat dikatakan berasal dari Tuhan!

Jadi sekalipun Alkitab terdiri dari banyak kitab yang ditulis oleh banyak orang di jaman yang berbeda-beda, kita bisa melihat ada benang merah yang sangat jelas: semuanya bersumber dari satu kebenaran yang sama, yaitu Tuhan yang ESA. Tidak ada kitab suci lain di dunia yang memiliki karakter adikodrati seperti itu, hanya Alkitab!

Selain itu, kebenaran isi dari Alkitab sudah diakui dan diverifikasi oleh banyak nabi di berbagai jaman yang berbeda. Ini makin memperkuat fakta bahwa Alkitab adalah Kitab Suci yang sungguh-sungguh berasal dari Tuhan.

Mari kita gunakan logika dan akal sehat...

 Jika Alquran memang berasal dari Tuhan yang sama dengan Tuhan yang diakui para nabi, maka sudah seharusnya Alquran kompatibel dengan Alkitab DAN mampu membentuk satu konsep kebenaran yang utuh. Sama seperti kitab-kitab Perjanjian Baru yang kompatibel dengan kitab-kitab Perjanjian Lama. Tapi nyatanya tidak demikian!

Alquran tidak kompatibel dengan kitab suci sebelumnya, baik kitab-kitab Perjanjian Lama maupun kitab-kitab Perjanjian Baru! Artinya, Alquran tidak berasal dari sumber kebenaran yang sama dengan Alkitab! Konsekuensinya...jika Alkitab berasal dari Tuhan, baik berdasarkan pengakuan para nabi MAUPUN berdasarkan karakter adikodrati yang dimilikinya, maka tentu saja Alquran yang tidak kompatibel dengannya TIDAK MUNGKIN berasal dari Tuhan. Dengan kata lain, Alquran BUKANLAH kitab suci!

Mengingat begitu garangnya klaim terhadap Alquran yang menyesatkan begitu banyak orang, sangat beralasan kalau Alquran disebut sebagai HOAX terbesar sepanjang sejarah manusia!

Muslim biasanya berdalih, Alkitab sudah dipalsukan dan diubah isinya sehingga Allah menurunkan Alquran untuk meluruskan penyimpangan yang terjadi dan Allah menjamin kebenaran isi Alquran sampai kapanpun! Wow...betapa tidak konsistennya!

Mari kita pakai akal sehat lagi....

Jika Tuhan tidak dapat menjamin keutuhan isi kebenaran dalam Alkitab, bagaimana Dia tiba-tiba bisa menjamin keutuhan isi Alquran? Pasti juga tidak bisa! Atau kemungkian lain....Tuhan lupa menjamin keutuhan Alkitab dan baru mengingatnya saat menurunkan Alquran? Hm...ini logika yang lucu...! 

Memang benar, Tuhan pasti dapat menjamin keutuhan kitab suci yang diturunkan-Nya kepada manusia. Dan Dia tidak pernah lupa untuk memberi jaminan sejak semula! Itu berarti, sejak semula Tuhan sudah menjamin keutuhan isi kebenaran Alkitab yang dipercaya oleh banyak nabi.

Mari kita lihat fakta... Yesus tidak pernah berbicara sedikitpun tentang pemalsuan atau kerusakan-kerusakan dalam kitab-kitab para nabi. Bahkan Ia menyatakan tidak satu iotapun akan hilang dari kitab-kitab para nabi sampai semuanya tergenapi dan apa yang sudah ditulis tidak dapat dibatalkan! Artinya, Tuhan sudah menjaga keutuhan isi Kitab Suci yang ada pada waktu itu selama kurang lebih 1500 tahun sejak jaman Musa, yaitu saat kitab-kitab Taurat ditulis! Bagaimana mungkin setelah itu Tuhan gagal menjaga keutuhan isi Kitab Suci-Nya? Tuduhan Alkitab sudah dipalsukan adalah tidak masuk akal! Jika demikian tidak ada alasan mengapa Tuhan harus menurunkan Alquran.

Alquran hanyalah karangan Muhamad atau berasal dari inspirasi iblis yang menyamar sebagai Malaikat Jibril. Bisa jadi juga gabungan keduanya...

Bukan kebetulan jumlah surah dalam Alquran adalah 114... jika kita jumlahkan kombinasi angkanya kita mendapatkan: 114 + 141 + 411 = 666 Angka 666 dalam Kitab Wahyu merujuk pada angka yang berkaitan dengan iblis!

Mungkin saja ini adalah tanda tangan dari iblis yang sengaja disembunyikan di dalam Alquran. Untuk apa iblis sengaja memasukkan angka ini? Tentu ada maksudnya...

 Dengan tandatangannya ini, jika suatu saat Alquran mampu menggantikan Alkitab sebagai sumber kebenaran, iblis punya bukti kuat untuk mengklaim Alquran sebagai karyanya! Jika Alquran berhasil menggantikan Alkitab, itu berarti dia lebih hebat dari Tuhan! Itulah yang diinginkan iblis!

Wassalam....

Video: Islam Dan Akal Sehat #2 - Tujuan Hidup Yang Salah



Video: Robert Spencer's Basics of Islam (13 video)



































Video: Islam Dan Akal Sehat #1 - Kekeliruan Konsep Tauhid



Peringatan: ISLAM Membunuhmu

Orang sering bingung, mengapa Islam begitu erat kaitannya dengan terorisme. Memang tidak semua muslim teroris, tapi nyaris semua teroris adalah muslim dan hampir semua kegiatan terorisme berkaitan dengan Islam.

Why...why...why...

Bukankah katanya Islam itu agama damai?
Jawabannya sederhana.

Islam itu bagaikan makanan enak yang di dalamnya mengandung racun mematikan. Ketika kita memakan bagian yang tidak berracun ya tidak apa-apa, semua baik.. damai... bahagia... dan sebagainya. Tapi ketika kita terus asyik memakannya dan sampai pada bagian yang berracun, di situlah unsur-unsur jahat yang mematikan mulai bekerja: orang menjadi teroris (atau mendukungnya) dan terjebak dalam kultur kematian. Perhatikanlah, para teroris adalah mereka yang mendalami ajaran Islam!

Itulah Islam: makanan enak yang mengandung racun mematikan.

Kalau anda makan di restoran dan makanan anda dimasuki lalat, apa yang anda lakukan? Membuang lalat itu dan tetap memakannya? TIDAK. Kita akan minta pelayan untuk mengganti seluruh makanan tersebut.

Begitulah juga dengan Islam. Jika kita tahu diantara ajaran-ajaran bagus yang ada di dalamnya terdapat ajaran jahat yang mematikan, apa yang kita lakukan? Jangan ambil resiko, buang agama Islam ke tempat sampah dan ganti dengan agama lain yang lebih baik.

Islam ittu seperti rokok, seharusnya diberi label:

PERINGATAN:
ISLAM MEMBUNUHMU!

Orang yang merokok tidak langsung mati - tapi unsur-unsur berbahaya di dalam rokok PASTI akan merusak kesehatannya. Demikian juga dengan Islam..... PASTI akan menyesatkan jiwa.



Tauhid VS Trinitas (6): Inkarnasi Yang Memulihkan Kembali Seluruh Ciptaan



Ini adalah bagian terakhir dari seri 'Tauhid VS Trinitas' yang akan semakin memperjalas siapa sesungguhnya yang mengajarkan konsep tauhid serta menentang keras ajaran trinitas.

Dalam tulisan sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia sebagai citra Allah, ciptaan yang tertinggi Allah. Namun iblis telah membujuk Adam manusia pertama untuk jatuh ke dalam dosa dan merusak martabat kemanusiaannya sehingga tidak lagi menjadi citra Allah.

Ini kejatuhan yang fatal. Bagaimana manusia dapat menemukan kembali jati dirinya sebagai citra Allah? Ide-ide, konsep, dan pengertian akan citra Allah sudah terlanjur hilang dari kesadaran kemanusiaan dan tidak ada jalan  bagi manusia untuk kembali ke sana.

Satu-satunya jalan untuk memulihkan itu adalah dengan Allah sendiri yang datang kembali dan hidup sebagai manusia untuk mengajarkan pada manusia bagaiimana manusia harus hidup sebagai citra Allah. Tidak ada jalan lain lagi.

Inilah yang terjadi dalam inkarnasi Yesus Kristus Sang Putra Allah yang hadir dan menjalani kehidupan sebagai manusia agar dengan cara itu semua orang yang mengikuti Dia bisa kembali hidup sebagai citra Allah.

Ini seperti yang diperintahkan-Nya dalam Injil:

“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna." (Mat.5:48)

Manusia tidak dapat melihat Bapa di surga, tapi dengan inkarnasi Yesus manusia dapat melihat Bapa dengan melihat Yesus sebagaimana yang dikatakan Yesus sendiri:

"Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa..." (Yoh.14:9)

Jadi dengan percaya Yesus adalah Tuhan, atau dengan kata lain percaya pada Allah Tritunggal, maka terbuka jalan bagi manusia untuk kembali menjadi citra Allah sebagaimana yang dikehendaki Tuhan saat menciptakan manusia.

Bandingkan ini dengan konsep Allah tauhid. Sekiranya Allah tauhid mampu menciptakan manusia sebagai citra Allah, jatuhnya manusia ke dalam dosa yang mengakibatkan manusia kehilangan jatidirinya sebagai citra Allah tak mungkin terpulihkan sama sekali karena tidak ada jalan lagi untu memulihkan kemanusiaan kembali menjadi citra Allah.

Itu sebabnya ajaran Islam yang mengimani konsep Allah tauhid sangat menentang ketuhanan Yesus dan paham trinitas. Islam menjalankan misi 'tuhannya', yaitu iblis, yang tidak ingin manusia kembali menjadi citra Allah.

Rasul Yohanes sudah mengingatkan soal itu:

."..setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah..." (1Yoh.4:3)

Dengan demikian saya dapat memastikan bahwa ajaran Islam TIDAK BERASAL DARI ALLAH. Sebaliknya, Islam sesungguhnya berasal dari iblis yang sama dengan iblis yang dulu membujuk Adam hingga jatuh ke dalam dosa dan kehilangan jati diri sebagai citra Allah. Satu-satunya yang dikehendaki iblis adalah kejatuhan manusia untuk selamanya dari jati dirinya sebagai citra Allah demi melecehkan kemuiaan Tuhan.

Tauhid VS Trinitas (5): Manusia - Puncak Ciptaan Allah



Kita akan melihat lebih jauh perbedaan antara Allah Tritunggal dan Allah tauhid dengan memahami rancangan penciptaan. Ini akan membuat perbedaannya menjadi semakin signifikan sehingga kita bisa memahami apa motif yang mendasari adanya konsep Allah tauhid ini.

Allah Tritunggal menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya sebagai ekspresi dari kemuliaan-Nya sendiri. Dan ekspresi kemuliaan Allah yang tertinggi akan diwujudkan pada ciptaan-Nya yang terbaik. Yaitu ciptaan yang menjadi puncak seluruh kemampuan Allah dalam mencipta.

Maka dari itu pada hari terakhir penciptaan, Allah menciptakan manusia yang dibuat menurut gambar dan rupa Allah sendiri.. Tidak ada yang lebih baik dari Allah, maka tidak mungkin bagi Allah membuat ciptaan yang lebih baik dari gambar dan rupa-Nya sendiri. Dengan demikian manusia yang diciptakan sebaai citra-Allah adalah puncak absolut ciptaan Allah dan sekaligus ekspresi kemuliaan Allah yang tertinggi.

Berikutnya Kitab Suci menuliskan demikian:

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej.1:28)

Sebagai citra Allah, manusia akan menguasai bumi demi mewujudkan kehidupan di bumi seperti di dalam surga sebagai ekspresi dari kemuliaan Tuhan. Itulah rancangan ideal seluruh karya penciptaan dari Allah Tritunggal.

Tapi mengapa rancangan ideal itu kini menjadi kehidupan yang penuh dengan penderitaan, dosa, kejahatan, dan berbagai krisis yang jauh dari gambaran kehidupan seperti di dalam surga?

Semua disebabkan karena iblis yang tidak menghendaki terwujudnya ekspresi kemuliaan Tuhan dalam kehidupan manusia di bumi. Iblis menjebak Adam sehingga terjatuh ke dalam dosa dan kehilangan martabat sebagai citra Allah. Akibat dosa Adam ini seluruh rancangan penciptaan mulai rusak dan akhirnya menjadi seperti yang kita alami saat ini: dunia yang penuh dengan penderitaan, dosa, kejahatan, dan krisis.

Apa yang terjadi saat ini bukanlah ekspresi dari kemuliaan Tuhan yang dirancang semula tetapi akibat dari upaya pembusukan yang dilakukan iblis untuk melecehkan kemuliaan Tuhan. Disinilah kita akan memahami motif dari munculnya konsep Allah tauhid.

Konsep itu muncul sebagai bagian dari rancangan iblis untuk memberikan agama alternatif yang akan menjauhkan manusia dari rancangan penciptaan semula, yaitu sebagai citra Allah yang akan mewujudkan kehidupan di atas bumi seperti di dalam surga.

Itu sebabnya dalam ajaran Islam yang mengimani konsep Allah tauhid, manusia tidak pernah diciptakan sebagai citra Allah, melainkan sebagai hamba sebagaimana yang terungkap dalam ayat Alquran:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. 51:56)

Mengatakan manusia yang merupakan ciptaan terbaik hanya diciptakan Tuhan sebagai hamba adalah sebuah penghinaan bagi Tuhan. Bagaimana mungkin ciptaan tertinggi yang dapat diwujudkan Tuhan hanyalah berstatus hamba? Manusia dalam kedudukannya sebagai hamba Tuhan tidak mungkin menjadi ekspresi dari kemuliaan Allah yang tertinggi. Itulah yang dikehendaki oleh iblis.

Bandingkan ini dengan Allah Tritunggal yang menciptakan manusia sebagai citra Allah, ciptaan terbaik yang bukan berstatus hamba melainkan anak, sehingga kita bisa menyebut Tuhan sebagai 'Bapa'. Hanya dalam kedudukan sebagai citra Allah dan anak-anak Allah saja manusia dapat menjadi ekspresi tertinggi dari kemuliaan Tuhan.

Jadi sekarang kita bisa melihat perbedaan kedua konsep ketuhanan ini lebih jelas lagi:

Allah Tritunggal menciptakan manusia sebagai citra Allah yang akan mewujudkan kehidupan di bumi seperti di dalam surga sebagai ekspresi tertinggi dari kemuliaan-Nya. Sementara Allah tauhid justru menjadi anti-tesis dari itu dengan menempatkan manusia hanya sebagai hamba sehingga menjadi pelecehan bagi kemuliaan Tuhan.

Masihkah kita percaya Allah tauhid adalah Allah yang benar?