Video: Islam Dan Akal Sehat #4, Muhamad - Nabi Palsu

4:40 AM Ki Sabda Palon 1 Komentar



Transkrip:

Ada dua hal yang sangat sensitif dalam Islam: Alquran dan Muhamad. Keduanya dimitoskan suci dan sempurna tanpa cela.

Sikap ini penting bagi Islam karena keduanya merupakan fondasi yang membangun seluruh keislaman.

Tapi ada masalah besar, keduanya ternyata sangat rapuh dan tidak tahan terhadap upaya-upaya kritis yang mempertanyakannya. Maklum, kebenaran tentang Alquran dan Muhamad tidak lebih dari mitos-mitos dan propaganda yang jauh dari kebenaran!

Akibatnya, akal sehat tidak mampu melindungi Alquran maupun Muhamad. Maka muslim perlu cara lain untuk melindungi keduanya, yaitu dengan ancaman hukuman mati bagi siapapun yang dianggap menghina keduanya!

Dalam video sebelumnya saya sudah menjelaskan bahwa Alquran tidak lebih dari HOAX terbesar sepanjang sejarah manusia. Alquran tidak lebih dari kitab palsu, entah itu buatan Muhamad atau inspirasi iblis, atau gabungan keduanya!

Nah, pada video ini saya akan berbicara tentang Muhamad, yang menurut mitos dan propaganda Islam adalah nabi terbesar dan terakhir bagi umat manusia.

Karena hanya mitos dan propaganda, fakta sesungguhnya tentang Muhamad tidak pernah dimengerti oleh umat Islam selama lebih dari 14 abad. Apa yang mereka pahami tentang Muhamad sudah ditutup-tutupi dan dipoles sedemikian rupa dengan maksud agar mereka percaya Muhamad sebagai nabi dan teladan yang sempurna!

Padahal fakta sesungguhnya tidak demikian. Beruntung dalam dunia informasi sekarang ini fakta-fakta tersebut tidak bisa lagi ditutup-tutupi seperti di masa lalu. Pada akhirnya umat Islam dapat mengetahui siapa sesungguhnya Muhamad yang selama ini dimitoskan sebagai nabi. Kebenaran memang tidak mungkin disembunyikan selamanya, suatu saat PASTI akan terungkap.....

Berdasarkan fakta, ada cukup banyak sekali alasan logis yang menyangkal kenabian Muhamad, video ini tidak bermaksud mengungkapkan semuanya, hanya beberapa saja tapi sudah cukup memberikan alasan mengapa Muhamad bukanlah seorang nabi!

Yang pertama: Muhamad adalah seorang penyembah berhala!

Pada masa itu di Mekah hanya ada dua agama monotheis: Yahudi dan Kristen. Dan Muhamad bukanlah pengikut keduanya. Jadi kesimpulannya jelas dan terang benderang: jika Muhamad bukan pengikut Kristen ataupun Yahudi maka Muhamad pasti mengikuti agama keluarga dan nenek moyangnya... yang tidak lain adalah penyembah berhala!

Ini diperkuat dengan fakta bahwa Muhamad seringkali mencium batu hitam Hajar Aswad seperti yang dilakukan para penyembah berhala di Mekah pada waktu itu.

Ya benar.... Ternyata Muhamad tidak lebih dari seorang penyembah berhala... Tentu ini menyakitkan bagi muslim, tapi itulah faktanya.

Jangan dikira bahwa setelah menerima wahyu lantas ajaran pagan ini tidak lagi diikuti! Muhamad tetap melakukannya dan mengatakan seolah-olah itu adalah perintah Allah sendiri.

Akibatnya, kebiasaan penyembahan berhala ini kemudian diikuti oleh semua muslim dengan berbagai cara, diantaranya:

1. Bersembahyang dengan menghadap ke Kabah yang tidak lebih dari rumah tempat patung-patung berhala di Mekah. Patung-patung berhala memang sudah disingkirkan, tapi batu hitam Hajar Aswad yang dipuja Muhamad masih ditempatkan di Kabah sampai hari ini!

2. Rela membayar mahal untuk pergi berhaji guna mengikuti sisa-sisa ritual pagan, yaitu dengan bertawaf mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali, serta mencium batu hitam Hajar Aswad!

Orang muslim biasa berdalih bahwa mencium Hajar Aswad bukanlah menyembah berhala, mereka hanya mengikuti teladan nabi.

Salah!

Mereka lupa bahwa Muhamad mencium Hajar Aswad karena mengikuti kebiasaan pagan penyembah berhala di Mekah pada masa itu! Muhamad bukanlah orang pertama yang memulai kebiasaan itu! Jadi yang diikuti muslim tidak lain adalah kebiasaan pagan yang diikuti Muhamad!

Ada lagi muslim yang mengatakan itu adalah teladan yang diberikan oleh Nabi Ibrahim atau Abraham. Ini juga menggelikan karena kebiasaan itu sama sekali tidak dikenali oleh orang-orang Yahudi maupun Kristen yang sangat mengenal kisah tentang Abraham! Upaya mengkaitkan Kabah dan Hajar Aswad dengan Nabi Ibrahim atau Abraham hanyalah kebohongan yang dimunculkan oleh Muhamad untuk menaikkan gengsi dan status Islam.

Selain itu dalam Islam diajarkan bahwa mencium Hajar Aswad dapat menghapuskan dosa.... Siapakah yang dapat menghapus dosa selain Tuhan? Tidak ada. Karena muslim percaya Hajar Aswad dapat menghapus dosa maka secara tidak langsung muslim telah memberhalakan Hajar Aswad. Yaitu dengan memberinya status ilahi yang dapat menghapus dosa jika seseorang menciumnya saat berhaji. Dan muslim juga menyembah ke arahnya lima kali sehari!

Sesungguhnya Muslim tanpa sadar sudah menjadi musrik dengan melakukan shalat lima waktu dan berhaji ke Mekah!

Bagaimana mungkin seorang nabi terbesar dan terakhir tidak lebih dari bekas penyembah berhala yang meneladankan praktek penyembahan berhala pada pengikutnya?

Yang kedua: Muhamad adalah seorang pendosa, baik sebelum dia menerima Alquran maupun sesudahnya. Ini bertentangan dengan mitos yang dipercaya muslim bahwa Muhamad terbebas dari dosa atau maksum.

Fakta ini diperkuat oleh ayat-ayat Alquran sendiri seperti misalnya Q40:55 dan Q48:1-2.

Menurut Alkitab, tidak satupun manusia bebas dari dosa kecuali Yesus. Bahkan Islam juga percaya seperti itu. Bagaimana mungkin nabi yang konon datang setelah Yesus tidak lebih dari pendosa, baik sebelum dia menerima kenabiannya maupun sesudahnya! Jika muslim menggunakan akal sehat, maka yang seharusnya menjadi teladan hidup muslim adalah Yesus Kristus yang bebas dari dosa, bukan Muhamad yang pendosa!

Yang ketiga: Muhamad tidak lebih dari manusia cabul yang memiliki masalah dalam kehidupan seksualnya.

Salah satunya, dia seorang pedofil!

Fakta dari sumber-sumber Islam menunjukkan bahwa setelah Khadijah istri pertamanya meninggal, Muhamad mengikat kontrak perkawinan dengan Aisha yang berusia 6 tahun dan menidurinya sebagai istri saat Aisha masih berusia 9 tahun. Apakah seorang pedofil seperti ini layak disebut sebagai nabi?

Muhamad juga mengawini Zainab yang sebelumnya tidak lain adalah istri dari Zaid, anak angkatnya sendiri!

Selain itu ia juga berhubungan seks dengan budaknya yang bernama Maria orang Koptik di tempat tidur Hafsah istrinya, saat Hafsah sedang pergi. Ini jelas-jelas perzinahan, suatu perilaku yang tidak bermoral dan jauh dari karakter seorang nabi!

Obsesinya pada seks juga sangat besar, dia sering menyombongkan diri pada sahabat-sahabatnya bahwa Allah memberinya kekuatan seks setara dengan 40 orang laki-laki. Maka, selain memiliki belasan istri Muhamad juga memiliki budak seks yang tak terhitung banyaknya.

Kegilaannya pada seks ini bahkan diteruskan kepada para pengikutnya. Muhamad mengijinkan pengikut-pengikutnya untuk menjalani nikah mutah (kawin kontrak selama jangka waktu tertentu, ini tidak lebih dari pelacuran yang dilegalkan). Muhamad juga mengijinkan pengikutnya untuk menjadikan wanita-wanita tawanan perang sebagai budak seks!

Tidak perlu heran jika surga yang ditawarkan dalam Alquran adalah tempat yang dipenuhi dengan wanita-wanita pemuas birahi layaknya tempat pelacuran. Banyak muslim tertarik untuk menjalani jihad demi memperoleh surga yang dipenuhi kenikmatan seksual semacam ini.

Manusia yang terobsesi berat pada seks seperti inikah nabi yang dipercaya muslim?

Keempat: Muhamad merendahkan martabat wanita dan melakukan KDRT!

Melalui Alquran, Muhamad mengajarkan bahwa nilai kesaksian wanita adalah setengah dari kesaksian pria. Dan seorang suami juga berhak untuk memukul istrinya. Ini sangat jauh dari gambaran kesetaraan pria dan wanita.

Bahkan Muhamad sendiri juga melakukan KDRT dengan memukul Aisha, istri kesayangannya, hingga berbekas. Jika Aisha diperlakukan seperti itu, entah seperti apa kelakuannya pada istri-istri yang lain...

Seorang nabi yang benar tidak akan merendahkan martabat wanita di bawah pria, itu betentangan dengan kodrat penciptaan manusia. Tapi Muhamad justru melakukannya, itu menunjukkan bahwa dia memang bukanlah seorang nabi!
Jadi asumsi bahwa Islam mengajarkan kesetaraan antara pria dan wanita hanya mitos dan propaganda kosong yang menyesatkan! Muhamad tidak mengajarkan kesetaraan pria dan wanita dalam Islam, dia merendahkan martabat wanita! 

Kelima: Hidup Muhamad penuh kekerasan dan haus darah!

Pada awal masa kenabiannya di Mekah, Muhamad belum memiliki banyak pengikut. Akibatnya, semangat toleran terhadap agama-agama lain masih cukup kental.. Ayat-ayat yang muncul pada periode ini sering dimanfaatkan oleh kaum muslim untuk menunjukkan wajah Islam yang damai.

Tapi hal ini segera berubah setelah Muhamad pindah ke Yathrib atau Madinah. Di kota tersebut Muhamad mulai membangun kekuatan dan menumpuk kekayaan dengan cara merampok pedagang-pedagang. Dengan iming-iming untuk mendapat bagian dari harta jarahan, kesempatan untuk memperoleh budak-budak seks dan surga yang penuh bidadari pelayan seks, Muhamad mulai banyak menarik pengikut dan membangun kekuatan militer yang dahsyat.

Pada masa inilah muncul ayat-ayat Alquran yang mengajarkan kekerasan dan terorisme. Ayat-ayat ini menggantikan atau mengabrogasi ayat-ayat sebelumnya yang turun di Mekah.

Pada periode ini juga karakter kejam dan haus darah pada Muhamad terlihat dengan jelas. Mulai dari perintahnya untuk membunuh wanita yang dianggap menghinanya dengan puisi, membunuh pemimpin Yahudi bernama Kinana dengan siksaan yang kejam hanya karena dia menolak memberitahu keberadaan harta sukunya, hingga perintahnya untuk memerangi dan membunuh siapapun yang tidak menerima Islam sebagai kebenaran. Ayat-ayat inilah yang kemudian digunakan oleh sebagian muslim untuk memerangi dan memusuhi orang-orang Yahudi dan Kristen yang mereka anggap sebagai kafir!

Sampai dengan akhir hayatnya Muhamad mengadakan lebih dari 50 kali peperangan, baik yang dipimpinnya secara langsung maupun tidak, dan Muhamad telah membunuh ribuan orang atas nama Islam! Baik dengan tangannya sendiri ataupun melalui perintahnya!

Menurut Ibnu Hisham dalam bukunya "The Life of Muhammad", ia sendiri berkata demikian: "Aku diutus Allah dengan pedang di tanganku, dan kekayaanku akan datang dari bayangan pedangku. Dan siapapun yang tidak setuju dengan keinginanku akan dipermalukan dan dihukum..."

Jadi kalau ada orang yang mengatakan Islam adalah agama damai maka itu hanya propaganda yang menyesatkan karena ayat-ayat damai tersebut sebenarnya SUDAH digantikan oleh ayat-ayat yang penuh kekerasan!

Kesimpulannya sederhana: jika Muhamad seorang nabi dan agama yang diajarkannya adalah kebenaran, dia tidak perlu menyebarkannya dengan kekerasan. Tapi Muhamad memang bukan nabi dan ajaran Islam bukan kebenaran, maka untuk menyebarkannya diperlukan propaganda dan pemaksaan melalui kekerasan.

Keenam: Muhamad tidak memiliki satupun mujizat yang mendukung kenabiannya!

Seperti yang diakuinya sendiri dan dikonfirmasi oleh Alquran, Muhamad tidak memiliki mujizat sebagai bukti kenabiannya sebagaimana yang dimiliki oleh para nabi dan utusan Tuhan sebelumnya.

Ini menandakan bahwa klaim kenabiannya tidak didukung oleh bukti yang bersifat adikodrati. Dengan kata lain, kenabiannya hanyalah klaim kosong yang berasal dari manusia.

Yang ketujuh dan paling menentukan: Kepalsuan Muhamad dibuktikan oleh kematiannya sendiri!

Setelah membantai orang-orang Yahudi di Khaibar, Muhamad dijamu oleh seorang wanita Yahudi yang suaminya terbunuh dalam perang tersebut. Wanita itu meletakkan racun ke dalam makanan yang diberikan pada Muhamad dan sahabat-sahabatnya. Dia ingin menguji, jika Muhamad memang seorang nabi pastilah Muhamad mengetahui keberadaan racun tersebut.

Apa yang terjadi?

Ternyata Muhamad yang memang bukan nabi dan ia tetap menyantap makanan tersebut sehingga mengalami keracunan. Memang racun tersebut tidak langsung membunuh Muhamad, tapi akibatnya Muhamad mengalami penderitaan yang hebat selama bertahun-tahun hingga mengakibatkan kematiannya.

Kepada Aisha saat mengalami sekarat di tempat tidurnya Muhamad mengeluh, "Oh Aisha, aku masih merasakan sakit akibat makanan yang kumakan di Khaibar, dan saat ini aku merasa urat nadiku seperti diputuskan dari racun tersebut." Ini seperti dikisahkan oleh Ibnu Abbas dalam Hadis Sahih Bukhari.

Ternyata perkataan ini menggenapi ayat Alquran sendiri tentang Muhamad. Bunyinya demikian:

"Seandainya dia (Muhamad) mengadakan sebagian perkataan (atas nama) Kami, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya, kemudian benar-benar Kami potong urat nadinya" (Q69:44-46)

Jadi berdasarkan apa yang tercatat dalam Alquran dan Hadis, Muhamad mengalami kematian yang menyakitkan dan merasa terpotong urat nadinya. Dan itu adalah akibat dari kelakuannya yang telah menyesatkan manusia dengan ayat-ayat palsu hasil karangannya sendiri!

Menurut Alquran, bukan menurut Alkitab, Allah menyelamatkan Yesus atau Nabi Isa dari penyaliban. Tapi ironisnya, Allah tidak menyelamatkan Muhamad dari keracunan dan Muhamad justru mengalami kematian tepat seperti yang telah tertulis dalam Alquran jika Muhamad memalsukan ayat-ayat Alquran dengan kata-katanya sendiri!

Ini adalah bukti paling jelas berdasarkan Alquran dan Hadis bahwa Muhamad hanyalah seorang nabi palsu!

Sekarang, kepada saudara-saudaraku kaum muslim... jangan biarkan jiwamu terus disesatkan oleh Islam. Segera tinggalkan Islam demi keselamatan jiwamu sendiri! Jika kalian menggunakan akal sehat maka kalian akan melihat dengan jelas bahwa Muhamad bukanlah seorang nabi dan Islam bukanlah agama yang mengajarkan kebenaran!

1 komentar:

Bingung said...

Lalu saya harus mengikuti ajaran siapa yg benarrr