Video: Islam Dan Akal Sehat #10 - Ibadah Puas Dan Fitrah Manusia Yang Salah Kaprah

2:59 AM Ki Sabda Palon 3 Komentar


Dalam video sebelumnya saya sudah membahas tentang dua rukun Islam, yaitu shalat dan ibadah haji. Pada video kali ini saya akan menyinggung mengenai rukun Islam yang lain yaitu puasa.

Setiap tahun muslim melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam Alquran dikatakan ibadah ini untuk mengikuti apa yang sudah diwajibkan pada umat-umat sebelumnya.

Setelah mengakhiri puasa, umat Islam merayakan hari idul fitri. Ternyata ada dua pendapat mengenai makna idul fitri ini. Sebagian ulama mengartikan idul fitri sebagai kembali makan-makan... Ini serius! Mereka mengartikan fitri berasal dari kata futur... yang artinya makan. Jadi ibadah puasa tidak lebih hanya soal menahan diri untuk tidak makan yang kemudian diakhiri dengan pesta makan-makan. Makna ini terasa dangkal dan kurang menarik untuk dibahas!

Tapi ada arti yang lain..., idul fitri adalah kembali ke fitrah, atau kembali ke kodrat manusia saat diciptakan..

Nah, sepertinya ini lebih menarik untuk dibahas!

Suci seperti bayi yang baru dilahirkan, bersih dari dosa. Itulah gambaran ideal muslim tentang fitrah manusia! Mereka mencapainya dengan tidak makan-minum dan menahan hawa nafsu selama siang hari...juga berupaya menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa selama bulan puasa. Itulah makna yang sering dikumandangkan.. sehingga bulan ramadhan disebut juga sebagai bulan suci.

Pertanyaannya....

Andaikata kondisi ideal itu tercapai... benarkah bebas dari dosa seperti bayi yang baru lahir adalah kodrat manusia yang sesungguhnya?

Sayangnya TIDAK!

Alasannya... jika Tuhan menciptakan manusia sebagai ciptaan yang terbaik, pasti kodrat ciptaan yang tertinggi pula yang diberikan Tuhan kepada manusia. Tidak mungkin kurang dari itu....

Nah, keadaan manusia seperti layaknya bayi yang baru lahir BUKANLAH kodrat manusia yang tertinggi. Ada yang jauh lebih baik dari itu, yang sayangnya dalam Islam sama sekali tidak diajarkan!

Seperti apakah kodrat manusia yang sesungguhnya diungkapkan Tuhan dalam Kitab Kejadian:

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej.1:27)

Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, adalah citra Allah!
Itulah kodrat yang sempurna bagi ciptaan terbaik Tuhan. Tidak mungkin ada yang lebih tinggi dari itu! Islam sama sekali tidak mengenal atau mengajarkan konsep yang sangat penting ini!

Saya tantang muslim, siapapun anda, untuk mencari kodrat ciptaan yang lebih tinggi dari ini...

Sekedar selingan saja...

Karena muslim tidak mengenal konsep citra-Allah, muslim juga tidak akan dapat menjawab pertanyaan sederhana ini: "Dapatkah Tuhan menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia?"

Pertanyaan ini dilema buat muslim...

Jika mereka bilang 'tidak', mereka tidak tahu mengapa Tuhan yang Maha Pencipta tidak dapat membuat mahluk yang lebih baik dari manusia... Jika mereka menjawab 'ya', mereka juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak membuat mahluk yang lebih baik itu...

Bagi orang Kristen jawabannya jelas... Tuhan tidak mungkin menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia karena tidak mungkin ada mahluk yang lebih baik dari citra Tuhan sendiri!

Dengan demikian manusia yang diciptakan sebagai citra-Allah adalah puncak absolut dari seluruh ciptaan Tuhan. Hanya saja karena dosa Adam dan Hawa, seluruh manusia harus kehilangan kodratnya. Iblis telah membujuk Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena iblis tidak ingin manusia tetap memiliki kodrat sebagai citra Allah!

Dan upaya penyesatan iblis ini tidak hanya terjadi di Taman Eden di masa lalu, tapi juga di sepanjang sejarah manusia sampai hari ini. Jadi semua ajaran yang menjauhkan manusia dari kodratnya sebagai citra Allah pasti berasal dari iblis!

Ini berbeda dengan apa yang dikehendaki Tuhan...

Yesus memberikan perintah ini:
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat.5:48)

Artinya, Tuhan menghendaki agar manusia harus kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah yang sempurna!

Para nabi-nabi Israel sepanjang sejarah Perjanjian Lama berusaha mengajarkan manusia kearah itu. Yesus kemudian merangkum seluruh ajaran para nabi itu dengan pernyataan singkat:

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat.22:37-40)

Mengapa Tuhan mengajarkan manusia untuk mengasihi? Itu tidak lain karena KASIH adalah jati diri Allah yang terdalam! Dengan mengasihi Tuhan dan sesama, manusia sesungguhnya membangun kembali kodratnya sebagai citra Allah!

Rasul Yohanes mengatakan ini dengan baik:
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih..." (1Yoh.4:8)

Dalam Islam kebenaran semacam ini tidak pernah diajarkan karena Muhamad sendiri tidak mengenal Allah dan dia tidak tahu apa itu kasih. Dalam Islam, manusia memang tidak diciptakan untuk mengasihi Allah dan sesama tapi untuk mengabdi kepada Allah....

Ini ayatnya...

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q51:56)

Dan tahukah anda seperti apakah pengabdian tertinggi manusia pada Tuhan yang mendapatkan kepastian ganjaran surga menurut Islam? Tidak lain adalah membunuh atau terbunuh dalam jihad!

Ini dasar ayatnya:

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh." (Q9:111)

Bahkan Muhamad sendiri menegaskan dalam sebuah hadis, jika ia bisa hidup kembali ia ingin berjihad dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati... terus seperti itu berkali-kali!

Ajaran ini sangat bertolak belakang dari ajaran KASIH yang mencintai kehidupan! Dengan ajaran yang mengerikan ini masihkah kita heran melihat para jihadis muslim membunuh sesama manusia sebagai tanda pengabdian kepada Tuhan????

Ini benar-benar ajaran barbar yang menyesatkan manusia!
Tidak mungkin ajaran ini berasal dari Tuhan yang maha KASIH....

Sama sekali tidak masuk akal.

Sampai disini kita sudah bisa melihat betapa jauhnya perbedaan ajaran Islam dan Kristen. Tapi itu belum seberapa... Apa yang akan saya sampaikan berikut ini akan membuat ajaran Islam betul-betul tampak seperti sampah yang layak disingkirkan!

Para nabi mengajarkan manusia untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Tapi sebaik apapun ajaran mereka, belum dapat membawa manusia kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah.

Mengapa?

Para nabi tidak ada yang mengetahui seperti apakah citra Allah itu! Mereka hanya mendapatkan gambarannya secara samar-samar. Mereka belum dapat memahami bagaimanakah manusia dengan segala keterbatasan mausiawi yang ada bisa hidup sebagai citra Allah di bumi!

Hanya ada satu cara agar manusia dapat mengetahui dengan tepat dan tanpa keraguan seperti apa sesungguhnya citra Allah itu... Yaitu, Allah sendiri harus menjadi manusia! Tidak ada jalan lain!

Inkarnasi Yesus Kristus ke dunia sebagai manusia membuat manusia dapat mengenal tanpa salah kodratnya sebagai citra Allah. Maka 2000 tahun yang lalu Tuhanpun berinkarnasi dan rela disalibkan demi keselamatan manusia!

Jika seorang Kristen ditanya seperti apakah citra Allah itu, maka dengan pasti ia akan menunjuk pada Yesus!

Inkarnasi Tuhan Yang Maha Tinggi sebagai manusia memberikan penegasan bahwa setiap manusia dengan segala keterbatasn manusiawinya dapat menjalani hidup yang sempurna...

Inkarnasi Tuhan membuka jalan bagi semua manusia untuk kembali meraih kodratnya sebagai citra Allah! Ini sebuah kebenaran yang membebaskan manusia!

Jadi kita tidak perlu heran mengapa ajaran Islam menolak mati-matian inkarnasi Tuhan menjadi manusia.... Cuma satu alasannya: iblis yang menginspirasi seluruh ajaran Islam tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah.

Seperti ular di Taman Eden yang menyesatkan Adam dan Hawa, Islam terus membujuk manusia, "Yesus bukan Tuhan... Tuhan tidak beranak dan diperanakkan...Tuhan bukan satu dari tiga dan sebagainya..."

Mengenai penolakan ini Rasul Yohanes mengatakan dengan sangat jelas:

...yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus (2Yoh.1:7)

Berlawanan dengan kehendak iblis yang ingin menjauhkan manusia dari kodratnya, Yesus memberi perintah ini, "Haruslah kamu sempurna seperti Tuhan..."

Dan Yesus tidak hanya memerintahkan, tapi Dia juga mengajarkan caranya.

"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  (Mat.19:21)

Untuk kembali pada kodrat manusiawinya sebagai citra Allah, manusia harus mengubah orientasinya dari yang bersifat duniawi menjadi yang bersifat surgawi. Itu langkah pertama.... dan langkah selanjutnya adalah mengikuti Yesus atau menjadi seperti Yesus!

Apakah Islam punya ajaran seperti ini? TIDAK, karena dalam Islam manusia diyakinkan bahwa Allah tidak dapat diserupai oleh apapun atau dengan kata lain muslim sudah diindoktrinasi untuk menjauhi kodratnya sebagai citra Allah!

Islam mendefinisikan kesempurnaan manusia dengan cara lain, bukan mengacu pada kesempurnaan Tuhan tapi pada sesama ciptaan dengan memberikan contoh manusia sempurna..

Jika acuannya saja sudah beda, maka kesempurnaan manusia yang dimaksud oleh Kristen dan Islam pasti juga berbeda...

Dan ironisnya... teladan manusia sempurna yang dimaksud dalam Islam adalah Muhamad. Akibatnya, muslim ibarat sudah jatuh... tertimpa tangga pula...

Sebagaimana yang banyak diketahui, Muhamad berdasarkan berbagai hadis dan sirah/riwayat yang ditulis oleh para pengikutnya sendiri tidak lain adalah seorang pedofil, pecandu-seks, poligamis, pemerkosa, pemelihara dan pengguna budak-seks, pembunuh, gila kekuasaan, dan banyak predikat buruk lainnya. Ini tentunya adalah sebuah sosok teladan yang betul-betul bertolak belakang dengan Yesus yang penuh kasih dan bebas dari hawa nafsu keduniawian.

Mengapa bisa begitu berbeda, alasannya juga sangat jelas... Ajaran yang menghendaki kita meneladani Yesus berasal dari Tuhan Sang Pencipta, karena Dia menghendaki manusia kembali pada kodrat semula sebagai citra Allah.

Sebaliknya ajaran yang menolak Yesus sebagai Tuhan dan mengajarkan manusia untuk meneladani Muhamad jelas tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah. Ajaran ini pasti tidak berasal dari Tuhan!

Dengan menggunakan akal sehat kita bisa mengetahui perbedaan  keduanya bagaikan langit dan bumi: Kristen ingin memulihkan kemanusiaan sementara Islam justru ingin menghancurkannya!

Jika dikaitkan dengan soal puasa dan upaya muslim untuk kembali pada fitrah sebagai manusia, jelas Islam tidak mengajarkan fitrah manusia yang benar dan sebaliknya hanya membuat manusia semakin jauh dari fitrah atau kodratnya sebagai citra Allah.

Karena tujuannya sudah salah, maka ibadah puasa yang dilakukan sebulan penuh itu sesungguhnya tidak akan menghasilkan apa-apa... Mungkin memang ibadah ini cuma soal menahan lapar di siang hari selama sebulan yang ditutup dengan pesta makan-makan di hari raya idul fitri!

Memang tampak dari luar Islam seolah memiliki semua  yang dibutuhkan oleh agama seperti kitab suci, nabi, berbagai ritual ibadah seperti doa, puasa, ziarah ke tempat suci, selain itu juga ajaran untuk beramal, berbuat baik dan lain-lain. Banyak sekali manusia yang tertipu oleh penampilan luar ini.

Tapi jika diteliti lebih dalam dengan menggunakan akal sehat dan dengan bantuan rahmat Tuhan, apa yang tampak baik dari luar itu, termasuk juga ibadah puasa yang dilakukan muslim, hanyalah kamuflase dari sebuah ajaran maha jahat yang bermaksud untuk menyesatkan dan menghancurkan manusia. Buah-buah buruk yang dihasilkan oleh ajaran Islam sudah menjadi bukti akan hal ini...

Buat saudara-saudaraku kaum muslim...  selagi masih ada kesempatan, segera tentukan pilihan. Jika kalian ingin memulihkan kembali fitrah kemanusiaan kalian sebagai citra Allah, tinggalkan Islam karena kalian tidak akan mendapatkannya dalam ajaran tersebut.... tidak peduli sedalam apapun kalian mempelajarinya.

Hanya ada satu jalan untuk itu: jadilah pengikut Kristus!
Dia sungguh-sungguh Tuhan yang menjadi manusia. Jika Yesus bukan Tuhan seperti yang diajarkan Islam, maka tidak mungkin ada jalan bagi manusia untuk kembali menjadi citra Allah.

Ini tantangan saya: tunjukkan jika memang ada, bagaimana cara manusia untuk kembali menjadi citra Allah jika Yesus bukan Tuhan! Saya pastikan kalian tidak akan dapat menemukannya sampai kapanpun!

Karena Yesus adalah Tuhan, maka kita semua yang percaya kepada-Nya dapat kembali menjadi citra Allah dengan mengikuti ajaran dan teladan hidup-Nya!

Jangan sia-siakan kesempatan ini... karena jiwa kalian yang menjadi taruhannya!

3 komentar:

Video: Islam Dan Akal Sehat #9 - Ibadah Haji, Puncak Kebohongan Islam

6:23 AM Ki Sabda Palon 12 Komentar



Setiap tahun umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah Haji, yaitu berziarah ke Kabah. Mereka percaya itulah "rumah allah" yang wajib dikunjungi muslim minimal sekali seumur hidup jika mampu.

Menurut sumber Islam, ibadah ini dengan segala ritualnya termasuk bertawaf tujuh kali mengelilingi Kabah, mencium batu hitam Hajar Aswad, berlari antara dua bukit Safah dan Marwah, serta melempar Jumrah adalah untuk meneladani apa yang pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail...

Konon Kabah dibangun pertama kali oleh Adam sebagai bangunan tempat pemujaan Tuhan yang pertama dalam sejarah manusia. Bangunan ini kemudian rusak, diantaranya karena banjir pada jaman Nabi Nuh... Kabah kemudian dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim dan Ismael... Untuk melengkapi bangunan tersebut, seorang malaikat kemudian mengirimkan batu dari surga, yaitu Hajar Aswad, untuk diletakkan pada salah satu ujung Kabah.

Menurut mitosnya, batu ini dulu berwarna putih dan bersinar terang hingga menerangi seluruh jazirah Arab. Tapi kemudian sinarnya redup dan berubah menjadi hitam karena dosa-dosa manusia! Muslim sampai sekarang percaya bahwa ritual mencium ataupun menyentuh Hajar Aswad dapat menghapus dosa-dosa manusia.... begitulah menurut muslim!

Hmm....terdengar seperti dongeng anak-anak sebelum tidur.
Tapi apakah ini memang dongeng anak-anak atau fakta, mari kita selidiki lebih lanjut...

Benarkah Abraham (atau dalam Islam disebut Ibrahim) dan Ismael pernah datang ke Mekah?

Dalam Kitab Kejadian dikisahkan bagaimana Tuhan meminta Abraham menuruti keinginan Sarah untuk mengusir Hagar dan Ismael. Tidak ada catatan yang pasti ke mana Abraham membawa Hagar dan Ismael keluar dari Kanaan...  Tapi dengan kondisi Abraham yang sudah tua pada saat itu, tentu mustahil mereka pergi sampai ke Mekah yang jauhnya lebih dari 800 km dan melewati padang gurun yang ganas!

Selain itu di Kitab Suci tercatat bahwa pada saat kematian Abraham, Ismael ikut menguburkannya bersama Ishak maka dapat disimpulkan tempat tinggal Ismael tidak jauh dari Tanah Kanaan yang sekarang menjadi bagian dari negara Israel.

Berdasarkan fakta ini, tidak mungkin Abraham dan Ismael pernah berada di Mekah... apalagi membangun Kabah! Sama sekali tidak masuk akal...!

Ini sudah cukup bagi kita untuk menyimpulkan bahwa semua kisah yang mengkaitkan Kabah dan Batu Hitam dengan kisah Abraham dan Ismael kemungkinan besar tidak pernah ada! Itu hanyalah mitos yang baru muncul setelah adanya Islam!

Hal ini juga dikonfirmasi oleh fakta-fakta historis. Misalnya seperti yang diungkapkan oleh Dr. Rafat Amari dalam bukunya yang berjudul "Islam: In Light of History". Ia mengatakan bahwa tidak ada bukti sejarah adanya Kabah sejak jaman Abraham... ataupun keberadaan Abraham dan Ismael di Mekah. Faktanya, Kabah baru dibangun sekitar abad 5 Masehi untuk tempat penyembahan berhala!

Dr. Rafat Amari lebih jauh mengatakan bahwa ritual ibadah haji berasal dari ritual pagan penyembah dewa-dewa langit yang ada di Mekah pada masa itu! Alquran juga menyatakan bahwa tidak ada nabi atau utusan kepada bangsa Arab sebelum Muhamad. Dengan kata lain, sebelum Islam semua bangsa Arab termasuk Muhamad adalah penyembah berhala!!!!

Itulah faktanya!

Lalu bagaimana dengan Hajar Aswad?

Hajar Aswad adalah batu hitam yang menjadi obyek pemujaan di Kabah... itu tidak lain adalah sisa-sisa meteor yang jatuh ke bumi. Menjadikan sisa meteor sebagai benda suci yang turun dari langit.. adalah hal yang umum di kalangan kaum pagan. Ini juga tercatat di Kisah Para Rasul,

"...Siapakah di dunia ini yang tidak tahu, bahwa kota Efesuslah yang memelihara baik kuil dewi Artemis, yang mahabesar, maupun patungnya yang turun dari langit?" (Kis. 19:35)

Dengan demikian tindakan Muhamad yang mencium batu Hajar Aswad dan diikuti oleh para pengikutnya sampai hari ini, sudah pasti berasal dari tradisi kaum penyembah berhala dan bertentangan dengan ajaran Tuhan yang benar!

Ada dua kesimpulan penting yang bisa kita ambil:

1. Ritual ibadah haji tidak ada hubungannya dengan Abraham dan Ismael atau tradisi monotheis apapun!
2. Ritual ini hanyalah adaptasi dari ritual pagan di Arab yang kemudian diberi label ISLAM...

Dengan demikian Islam tidak lain adalah agama campur-aduk dari elemen-elemen tiga tradisi religius: Yahudi, Kristen, dan... pagan penyembah berhala!

Kenyataannya, kisah-kisah dalam Alquran memang banyak mengambil dari tradisi Yahudi dan Kristen, tidak hanya dari kitab-kitab suci, tapi juga talmud yang bukan termasuk kitab suci dan injil-injil apokrif yang banyak digunakan aliran-aliran bidaah di Jazirah Arab pada masa itu.

Dengan adanya mentalitas plagiat ini kita tidak perlu heran jika Muhamad juga mengambil tradisi penyembah berhala nenek moyangnya untuk dimasukkan sebagai bagian dari agama Islam!

Dan agar tradisi pagan ini mendapat legitimasi sebagai bagian dari ajaran para nabi, Muhamad merekayasa dan memanipulasi kisah-kisah dari tradisi Yahudi dengan maksud agar ritual-ritual dari tradisi pagan tersebut seolah-olah merupakan bagian dari ajaran dan tradisi para nabi. Itulah yang terjadi dengan ibadah Haji.

Fakta Islam sebagai agama campuran tiga tradisi religius juga menunjukkan bahwa Islam tidak berasal dari Tuhan sebagaimana yang dipercaya muslim. Alasannya sangat jelas: Tuhan tidak mungkin mencampurkan ajaran-Nya dengan ajaran sesat kaum pagan, apalagi dengan cara memanipulasi fakta!

Islam tidak lain adalah agama ciptaan Muhamad yang mendapat inspirasi dari Jibril, yaitu iblis yang menyamar sebagai malaikat terang!

Maka tidak heran jika konsep monotheisme dalam Islam, atau tauhid, seolah sangat sederhana dan mudah dipahami akal manusia...

Betapa seringnya kita mendengar muslim membanggakan konsep tauhidnya yang mudah dipahami akal dibandingkan dengan konsep monotheisme trintarian Kristen... Tanpa mereka sadari justru hal itu mengindikasikan bahwa konsep tauhid Islam hanyalah hasil rancangan pikiran manusiawi yang dangkal sekaligus menyesatkan!

Mengingat latar belakang Muhamad sebagai penyembah berhala, besar kemungkinannya konsep tauhid Islam adalah hasil penyederhanaan konsep dewa-dewa dalam ajaran pagan yang dia pahami sebelumnya! Dalam pemikiran Muhamad, Tuhan yang dipercaya para nabi sama dengan dewa-dewa pagan yang dipercaya orang-orang Arab umumnya, hanya saja jumlahnya cuma SATU. Maka Muhamad harus memilih satu dewa sebagai tuhannya dan menyingkirkan dewa-dewa lainnya!

Itulah monotheisme ala Muhamad yang sangat masuk akal..!!!

Kalau muslim mengatakan Kabah adalah 'rumah Allah', maka itu  benar sekali... sebab 'allah' yang dipercaya muslim tidak lain adalah salah satu dari dewa-dewa pagan yang patungnya ditempatkan di Kabah! Pertanyaannya: patung berhala apa yang saat ini masih ada di Kabah? Tidak lain dan tidak bukan adalah Hajar Aswad!

Ingat, bahwa Kabah tidak pernah dibangun sebagai rumah tempat menyembah Yahweh, satu-satunya Allah yang dipercaya para nabi! Sebaliknya sejak awal Kabah dibangun sebagai rumah berhala tempat kaum pagan menyembah dewa-dewa mereka!

Maka dengan menyebut Kabah sebagai "rumah Allah" sama dengan mengakui bahwa 'allah' yang dimaksud Islam adalah salah satu dari dewa-dewa pagan!

Dewa pagan ini kemudian dalam Islam dinobatkan menjadi satu-satunya tuhan yang harus disembah sebagaimana yang terungkap dalam kalimat sahadat: "la ilah ha ilallah  dan seterusnya....." Makna kalimat sahadat dalam konteks ini adalah: tak ada yang patut disembah kaum muslim selain allah penghuni Kabah yang telah menjadikan Muhamad sebagai utusannya!

Jadi 'allah' yang disembah muslim tidak lain adalah salah satu dewa kaum pagan yang dalam Islam dinobatkan sebagai satu-satunya tuhan! Maka tidak heran jika semua patung berhala yang ada di Kabah disingkirkan KECUALI Hajar Aswad yang selalu dihormati Muhamad sejak ia belum mengaku sebagai nabi! Hajar Aswad tidak lain adalah berhala dari salah satu dewa pagan. Kepada berhala itulah semua muslim mengarahkan sujud mereka dalam shalat sampai hari ini!

Ini berbeda 180 derajat dari konsep ketuhanan yang dipercaya dalam Yahudi maupun Kristen. Muslim umumnya mengira bahwa konsep tauhid Islam sama seperti konsep monotheisme yang dipahami para nabi-nabi Yahudi. Padahal TIDAK SAMA!

Bangsa Yahudi sejak awal percaya pada Tuhan yang ESA dengan pribadi yang tidak tunggal. Misalnya saja dalam Kitab Kejadian Tuhan mengatakan demikian,
"Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita..."(Kej.1:26)

Kata "kita" jelas menunjukkan adanya pribadi yang tidak tunggal! Meskipun demikian nabi-nabi Yahudi belum memahami jati diri Tuhan sebagai Allah Tritunggal.

Baru setelah kedatangan Yesus, Tuhan menyatakan Diri-Nya sebagai Allah Tritunggal, yaitu Allah yang Esa dengan tiga pribadi: Bapa, Putra, dan Roh Kudus! Ini adalah konsep ketuhanan yang berasal dari Tuhan sendiri dan melampaui pemahaman manusia! Inilah konsep ketuhanan yang benar dan bukan hasil pemikiran manusia!

Sungguh ironis... muslim kerap menuduh orang Kristen mempertuhankan manusia (yaitu Yesus), sementara mereka sendiri telah mempertuhankan dewa pagan. Jika Yesus memang Tuhan sejak sebelum segala sesuatu diciptakan, dewa pagan yang dipertuhankan muslim bukanlah Tuhan dan tidak pernah menjadi Tuhan sampai kapanpun! Dewa pagan tidak lain adalah Iblis.

Islam, sekali lagi.... hanyalah agama gado-gado ciptaan manusia. Agama semacam ini tidak akan berisi kebenaran, tapi kebohongan demi kebohongan yang membawa manusia pada kesesatan... Dan ibadah Haji adalah puncak dari seluruh kebohongan Islam, karena dalam ibadah ini Muhamad dengan terang-terangan memanipulasi unsur-unsur dari tradisi Yahudi demi membenarkan praktek-praktek sesat kaum pagan penyembah berhala dengan tujuan untuk memasukkan ritual pagan ini sebagai bagian dari ajaran Islam!
Melalui berbagai kebohongan dalam Islam ini semua muslim sesungguhnya tanpa mereka sadari telah diarahkan untuk menyembah salah satu dewa pagan alias iblis!

Dengan cara-cara langsung akan sangat sulit bagi iblis untuk meminta manusia menjadi pengikutnya.. Maka iblis menggunakan kedok agama untuk menipu banyak manusia agar menyembah dia!

Bagi sebagian besar muslim mungkin kenyataan pahit ini sulit diterima! Tapi tidak bagi mereka yang terbuka akal sehatnya....

Cukup miris rasanya melihat begitu banyak kaum muslim di Indonesia yang rela membayar mahal dan menghambur-hamburkan devisa negara begitu banyak hanya untuk mengikuti ritual pagan penyembah berhala yang diberi label Islam!
Devisa negara yang seharusnya berharga untuk menyejahterakan rakyat negeri ini dihamburkan begitu saja untuk menjalani ritual ibadah sesat!

Dan yang lebih menyedihkan lagi, jutaan kaum muslim di negeri ini lima kali sehari bersujud ke arah Kabah tanpa menyadari bahwa itu adalah ritual penyembahan terhadap dewa pagan!

Semua muslim telah termakan tipu daya iblis yang disampaikan melalui Muhamad utusannya... Muslim dengan tulus mengira mereka berbakti dan menyembah Tuhan dalam ibadahnya, padahal dewa pagan alias iblis itulah yang menjadi tuhan mereka selama ini. Dari buah-buahnya kita bisa mengenali penyesatan ini!

Itu semua bisa terjadi karena begitu banyak muslim yang tidak mau menggunakan akal sehatnya ketika berhadapan dengan persoalan-persoalan iman! Inilah penyakit turunan kaum muslim selama berabad-abad!

Saudara-saudaraku kaum muslim... sudah saatnya kalian mulai menggunakan akal sehat, bahkan dalam menghadapi perkara-perkara iman! Ujilah setiap roh, apakah berasal dari Tuhan atau bukan... begitulah nasihat Kitab Suci.

Dengan cara itu kalian akan terbuka pada kebenaran dan kebenaran itu akan membebaskan kalian dari kultus sesat.

12 komentar:

Video: Islam Dan Akal Sehat #8 - Akar Kekerasan Dalam Shalat

5:24 AM Ki Sabda Palon 7 Komentar



Transkrip:


Dalam video ke delapan ini saya akan memperdalam lebih lanjut persoalan yang sudah diangkat dalam video ke tujuh, yaitu kesalahan fatal dalam rumusan shalat dan berbagai konsekuensinya!

Dalam video ke 7 saya menjelaskan bahwa di dalam rumusan shalat terdapat semangat penghakiman terhadap golongan lain. Karena Tuhan tidak akan mendengarkan doa orang yang menghakimi sesama di hadapan-Nya maka shalat yang dipraktekkan oleh 1.5 milyar umat muslim di dunia saat ini adalah sebuah ritual ibadah yang sia-sia!

Mungkin sebagian muslim menolak pernyataan ini dan mengatakan di dalam shalat mereka sama sekali tidak menghakimi golongan lain...

Tapi itu pembelaan yang sia-sia... 

Sama seperti ketika menghadapi pernyataan soal Muhamad yang pedofil, banyak muslim yang membantah dengan berbagai argumen... Tapi apapun argumen mereka, itu tidak bisa menghapus fakta bahwa Muhamad memang mengawini Aisha saat anak itu masih berusia 6 tahun dan menidurinya sebagai suami-istri saat Aisha berusia 9 tahun!

Demikian juga dengan shalat. Bantahan mereka tidak bisa mengubah fakta bahwa dalam shalat memang terdapat rumusan yang bersifat menghakimi golongan lain.

Mari kita periksa....

Apakah dalam shalat muslim menyebut golongan lain?

Ya, dalam doa iftitah terdapat dikotomi: golongan Islam dan kaum musyrik. Juga dalam Al Fatihah disebutkan soal kaum yang dimurkai Tuhan (Yahudi) dan kaum yang sesat (Kristen)! Maka jelas dalam shalatnya muslim menyebut golongan lain!

Lalu dalam konteks apakah muslim menyebut golongan-golongan lain itu? Apakah untuk berdamai dengan mereka? Atau untuk mendoakan dan meminta berkat bagi mereka?

Sama sekali bukan!

Golongan lain disebut dalam konteks diskriminasi antara golongan muslim yang dibenarkan dan golongan non-muslim yang dipersalahkan.

SUKA ATAU TIDAK SUKA... INI ADALAH SEBUAH BENTUK PENGHAKIMAN DI HADAPAN TUHAN!

Doa dalam shalat kurang lebih sama dengan semangat doa orang Farisi yang diceritakan oleh Yesus!!!!

Bagaimanapun muslim mencoba membantah ini, tidak akan dapat menghilangkan fakta adanya semangat penghakiman yang begitu jelas dalam rumusan shalat!

Bandingkan ini dengan doa pemungut cukai yang menghadap Tuhan dengan merendahkan diri dan berdoa seperti ini, "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa!"

Perbedaannya sangat kontras!

Pemungut cukai dalam perumpamaan Injil sama sekali TIDAK menyebut golongan lain manapun. Ia hanya datang menghadap Tuhan sebagai orang berdosa yang membutuhkan belas kasih Tuhan. Titik!

Dalam perumpamaan Injil tersebut konklusinya jelas... Tuhan tidak mendengarkan doa orang Farisi dan sebaliknya Dia mendengarkan doa sederhana si pemungut cukai!

Berdasarkan ini maka saya dapat mengatakan bahwa shalat yang dilakukan muslim TIDAK AKAN DIDENGARKAN TUHAN!

Lalu bagaimana mungkin shalat yang diajarkan Muhamad dan dipraktekkan selama berabad-abad dapat memiliki kesalahan fatal seperti ini?

Jawabannya: Muhamad, nabi terbesar umat Islam, sama sekali tidak mengenal Tuhan! Muhamad tidak tahu bahwa Tuhan mengasihi semua orang, baik orang benar maupun orang berdosa. Muhamad tidak tahu bahwa justru bagi orang berdosa Tuhan datang ke dunia dan rela mati di kayu salib!

Muhamad mengira bahwa Tuhan hanya mengasihi kaum muslim dan membenci non-muslim. Itu sebabnya dia berdoa dengan semangat penghakiman dan mengajarkannya demikian kepada semua pengikutnya!

Semoga dengan penjelasan ini saudara-saudaraku kaum muslim dapat memahami kesalahan FATAL dalam rumusan shalat yang susah payah mereka lakukan 5 kali sehari selama bertahun-tahun!

Berikut ini saya akan menambahkan masalah penting yang belum saya angkat dalam video #7. Ini akan membantu kita memahami bahwa shalat bukan hanya ritual ibadah yang sia-sia, tapi lebih dari itu shalat juga sangat berbahaya!

Untuk membantu memahami ini saya akan membacakan sebuah kutipan perkataan Yesus dalam Injil:

"Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu...." (Mat.5:23-24)

Dalam ayat ini Yesus mengajarkan kita untuk datang menghadap Tuhan dalam semangat damai dan rekonsiliasi, bukan dengan menyimpan semangat permusuhan! Itulah yang dikehendaki-Nya...

Mengapa demikian?

Berdoa bukan sekedar kewajiban untuk menjalin komunikasi dengan Tuhan, berdoa juga berfungsi untuk membangun dan menata kembali kemanusiaan kita....

Dan langkah pertama untuk membangun kemanusiaan kita adalah dengan mengadakan rekonsiliasi.. Baik dengan Tuhan maupun dengan sesama. Maka dalam doa Bapa Kami kita mengatakan demikian, "..ampunilah kesalahan kami seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami..."

Jika semangat rekonsiliasi membangun kemanusiaan kita, sebaliknya semangat permusuhan yang dibawa ke dalam doa dapat merusak kemanusiaan kita! Itu sebabnya Tuhan menghendaki kita berdamai lebih dulu sebelum mempersembahkan persembahan di depan mezbah!

Nah, bagaimanakah dengan shalat dalam konteks ini?

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, dalam shalat terdapat semangat penghakiman terhadap golongan non-muslim. Ini rumusan yang sudah baku dan tidak bisa diubah!

Dengan demikian melalui shalat yang dilakukannya, muslim terus memupuk semangat perbedaan antara 'kami dan mereka', antara 'muslim dan non-muslim'....

Ini jelas bukan semangat rekonsiliasi dan damai tapi kebencian dan permusuhan!

Dengan demikian melalui shalat yang dilakukannya seorang muslim tidak membangun kemanusiaannya tapi sebaliknya malah merusaknya! Semakin taat dan rajin seorang muslim melakukan shalat semakin rusak pula kemanusiaannya akibat semangat kebencian terhadap golongan lain yang terus-menerus dipupuk!

Bayangkan.... shalat dengan semangat diskriminatif dan permusuhan ini dilakukan muslim sebanyak lima kali sehari selama bertahun-tahun.... Kemanusiaan mereka pasti akan rusak parah oleh semangat kebencian terhadap golongan lain yang tanpa sadar terus ditanam dan dipelihara selama bertahun-tahun! 

Bahkan karena dalam shalat secara spesifik disebutkan golongan Yahudi (kaum yang dimurkai Allah) dan golongan Kristen (kaum yang tersesat), kita tahu dari mana sumber kebencian muslim yang mendarah-daging terhadap orang-orang Yahudi dan Kristen!

Ini sebuah bom waktu yang siap meledak setiap saat! Persoalan sekecil apapun bisa jadi pemicu seorang muslim untuk melakukan aksi jihad terhadap golongan lain, terutama Yahudi dan Kristen!

Mungkin ada yang menyanggah ini dengan fakta bahwa sebagian besar muslim adalah orang-orang yang baik dan bersikap toleran, hanya sebagian kecil saja punya kecenderungan radikal. Bisa jadi memang demikian, tapi itu lebih karena sebagian besar muslim memang tidak taat dalam menjalankan kewajibannya atau mereka menjalankan shalat tanpa memahami artinya. Kalau mereka memahami arti doa-doanya, cepat atau lambat mereka akan menjadi muslim yang siap melakukan jihad!

Dengan memahami ini kita semakin tahu bahwa sumber dari semangat terorisme dan jihad bukan hanya dari ayat-ayat Alquran yang turun di periode Madinah atau dari kotbah-kotbah penuh hasutan yang dilakukan para ulama radikal, tapi juga dari shalat yang wajib dilakukan setiap muslim sebanyak lima kali sehari!

Jadi...akar kekerasan dan terorisme dalam Islam ternyata jauh lebih besar dan lebih parah dari apa yang diduga banyak orang selama ini!

Ini problem besar bagi upaya dunia dalam memerangi terorisme! 

Melakukan re-interpretasi Alquran dengan maksud menetralisir ayat-ayat pedang periode Madinah tidak lagi cukup. Demikian juga upaya untuk mengawasi ulama-ulama dan tokoh-tokoh radikal!

Upaya reformasi terhadap ibadah shalat mutlak harus dilakukan karena justru melalui shalat inilah semangat kebencian terhadap golongan lain ditanamkan ke dalam jiwa-jiwa muslim setiap hari!

Tapi bisakah shalat direformasi?
Jawabannya: TIDAK MUNGKIN!

Maka satu-satunya cara yang tersisa adalah dengan mengajak semua muslim yang masih dapat menggunakan akal sehat, masih memiliki hati nurani, dan masih menghargai kemanusiaannya untuk segera meninggalkan Islam selagi masih ada kesempatan... Islam bukanlah agama yang berasal dari Tuhan... Islam adalah kultus kekerasan yang berasal dari si jahat! Dari buah-buahnya kita bisa mengetahui hal ini!

Saudara-saudaraku kaum muslim... tinggalkan Islam dan bukalah hatimu bagi Kristus, Ia adalah Tuhan yang mengasihi semua orang dan tidak membeda-bedakan siapapun. Dalam Dialah jiwa kalian akan menemukan kedamaian sejati dan keselamatan abadi...

7 komentar:

Video: Islam Dan Akal Sehat #7 - SHALAT, Sebuah Ibadah Yang Sia-sia

3:00 AM Ki Sabda Palon 4 Komentar




Transkrip video:

Diantara lima rukun islam, mungkin shalat adalah yang terpenting. Shalat dianggap sebagai tiang utama yang membangun keislaman seseorang. Jika seorang muslim menjalankan shalat lima waktu secara rutin maka ia akan termasuk sebagai golongan muslim yang saleh.

Bagi banyak muslim, pencapaian status sebagai muslim yang saleh ini dianggap sebagai prestasi iman yang membanggakan dan memberikan pahala besar! Itu sebabnya banyak muslim yang tidak ingin kehilangan kesempatan untuk melakukan shalat saat waktunya tiba... dimanapun mereka berada, termasuk saat mereka tengah berada di tempat-tempat umum!

Selain ungkapan kesalehan mereka sebagai muslim, shalat di tempat-tempat umum juga dianggap sebagai bagian dari dakwah atau propaganda Islam. Sebagian dari mereka bahkan sengaja membuat dahinya berwarna kehitaman agar semua orang tahu betapa rajinnya mereka melakukan shalat dan betapa hebatnya Islam yang membuat mereka begitu mencintai shalat!

Ironisnya, semangat religius ini bertolak belakang dengan apa yang diajarkan oleh Yesus tentang bagaimana orang harus berdoa!

Ini sabda Yesus:

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. ..." (Mat.6:5)

Shalat yang dipamer-pamerkan di depan umum ataupun jidat yang sengaja dihitamkan, baik untuk menyatakan ketaatan sebagai muslim maupun sebagai bagian dari propaganda Islam hanya akan menuai balasan di dunia... entah itu pujian kagum ataupun cibiran sinis dari orang-orang lain yang melihat. Tidak lebih!

Tapi video ini tidak membahas masalah kemunafikan sebagian muslim dalam melakukan shalat. Itu cuma masalah kecil!

Video ini membahas kekeliruan mendasar dalam rumusan shalat yang membuatnya sebagai ibadah yang sia-sia dan sekaligus mengungkapkan betapa tersesatnya agama islam!

Fakta ini tentu akan mengejutkan bagi muslim... bagaimana mungkin shalat yang mereka lakukan dengan khusyuk dan tulus sebanyak lima kali sehari... DAN dilakukan serta diajarkan oleh Muhamad ternyata hanyalah ibadah sia-sia yang tidak akan didengarkan Tuhan!

Ini menghapuskan dimensi spiritual islam dan mengguncang keimanan setiap muslim! Jika shalat, sarana yang utama bagi muslim untuk menyembah Tuhan ternyata hanyalah ritual yang sia-sia maka islam tidak lagi pantas disebut sebagai agama...!

Untuk memahami ini saya ingin menjelaskan ajaran Yesus tentang berdoa sebagai mana yang tertulis dalam Injil... Ajaran Yesus akan menjadi batu uji atas masalah ini karena bagi muslim Yesus juga dihormati sebagai nabi yang mengajarkan kebenaran.

Beginilah sabda Yesus:

"Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.

Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lk.18:10-14)

Orang farisi tersebut telah meninggikan dirinya atau merasa sebagai orang yang benar di hadapan Tuhan. Selain itu orang farisi tersebut juga telah menghakimi si pemungut cukai dan juga orang-orang lain di hadapan Tuhan, padahal... satu-satunya Hakim yang sesungguhnya hanyalah Tuhan. Bagaimana mungkin Tuhan mau mendengarkan doa orang farisi ini????

Ada lagi ajaran Yesus yang lain tentang bagaimana seharusnya seorang manusia datang menghadap Tuhan:

"Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu, supaya orang itu, yang mengundang engkau dan dia, jangan datang dan berkata kepadamu: Berilah tempat ini kepada orang itu. Lalu engkau dengan malu harus pergi duduk di tempat yang paling rendah. Tetapi, apabila engkau diundang, pergilah duduk di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu: Sahabat, silakan duduk di depan. Dan dengan demikian engkau akan menerima hormat di depan mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan." (Lk.14:8-11)

Kita hendaknya datang menghadap Tuhan dengan merendahkan diri, agar Tuhan sendirilah yang menempatkan kita pada tempat yang seharusnya. Hanya Tuhan saja yang tahu dengan tepat seberapa layak kita di hadapan-Nya. Mereka yang meninggikan diri di hadapan Tuhan dan tidak layak untuk itu akan diusir!

Intinya sama: jangan pernah menjadi hakim di hadapan Tuhan dengan menempatkan diri kita lebih tinggi dari orang-orang lain!

Lalu apa hubungannya dengan shalat?

Mari kita lihat sepenggal rumusan doa iftitah dalam shalat yang kurang lebih artinya seperti ini:

"Kuhadapkan Wajahku kepada Zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh Ketulusan dan kepasrahan dan aku BUKANLAH TERMASUK ORANG-ORANG YANG MUSYRIK..."

Kemudian pada akhir bagian doa iftitah dikatakan demikian:

".....dan AKU TERMASUK ORANG-ORANG ISLAM"

Bukankah semangat doa ini sama dengan doa yang diucapkan oleh orang farisi dalam perumpamaan yang diajarkan Yesus???

Dengan mengucapkan kalimat doa iftitah tadi, dalam melakukan shalat seorang muslim telah meninggikan dirinya di hadapan Tuhan sebagai orang yang benar atau golongan ISLAM, dan sekaligus juga menghakimi orang lain yang non-muslim dengan cara merendahkan mereka sebagai kaum musyrik!!!

Ditambah lagi dengan rumusan surat Al Fatihah yang selalu dibacakan dalam shalat:

"Tunjukkanlah Kami Jalan Yang Lurus. Yaitu Jalannya Orang-Orang Yang Telah Kau Berikan Nikmat, BUKAN JALANNYA ORANG-ORANG YANG KAUMURKAI Dan BUKAN PULA JALANNYA ORANG-ORANG YANG SESAT..."

Orang-orang yang dimurkai Allah adalah sebutan Islam bagi kaum Yahudi sedangkan orang-orang yang sesat adalah sebutan Islam bagi kaum Kristen. Dengan demikian melalui ayat Al Fatihah tadi muslim dalam shalatnya kembali menghakimi serta merendahkan orang-orang Yahudi dan Kristen, di hadapan Tuhan!

Bagaimana mungkin doa orang yang meninggikan diri dan menghakimi orang-orang lain dapat didengarkan Tuhan??? 

Gunakan akal sehat!!!

Mungkin muslim akan berdalih, bukankah mereka shalat dengan bersujud merendahkan diri di hadapan Tuhan?

Secara lahiriah seorang muslim memang melakukan sujud seperti orang yang merendahkan dirinya di hadapan Tuhan, tapi dalam doanya mereka justru meninggikan diri dan menghakimi orang lain!!! Mereka lupa bahwa yang diperhitungkan Tuhan adalah apa yang berasal dari hati, yaitu doa-doanya, bukan apa yang tampak secara lahir!

Dengan kata lain, shalat adalah ibadah yang penuh kemunafikan! Ibarat kuburan yang dilabur putih, dari luar tampak bagus tapi di dalamnya penuh dengan tulang-belulang! Ibadah shalat yang dilakukan muslim secara lahiriah memang menampakkan kesalehan dan kerendahan hati TAPI di dalamnya terdapat semangat penghakiman terhadap orang-orang non-muslim! 

Itu sebuah kesalahan yang FATAL yang tidak dapat diperbaiki karena rumusan dan cara shalat sudah dibakukan selama lebih dari 14 abad!

Tuhan adalah Hakim yang sesungguhnya dan Dia tak akan mendengarkan doa orang yang menghakimi sesamanya!

Akibatnya... seluruh doa dalam shalat yang diucapkan muslim lima kali sehari, tidak peduli sebaik apapun mereka melakukannya, tidak akan didengarkan Tuhan.


Masalahnya... jika bukan Tuhan yang mendengarkan doa-doa muslim dalam shalat, siapakah yang mendengarkannya???

Tentu saja iblis!

Dialah yang akan menjawab semua doa dalam shalat seorang muslim dengan tujuan agar kaum muslim terus melakukan shalat dan jiwanya tersesat semakin dalam! Iblis memang selalu menipu dan menyesatkan manusia sejak semula!

Dengan demikian shalat hanyalah sebuah ibadah yang sia-sia, membuang-buang waktu, dan akan menjerumuskan muslim ke dalam jurang kesesatan yang semakin dalam!

Satu hal lagi....

Dalam rumusan al Fatihah yang dibacakan saat shalat, setiap muslim mengatakan...

"Tunjukkanlah kami JALAN YANG LURUS..."

Mari kita gunakan akal sehat.....!

Dengan mengatakan ini maka setiap muslim MENGAKUI bahwa mereka belum menemukan jalan yang lurus.

Lalu dengan apa kita sebut orang yang belum menemukan jalan yang lurus??? Tentu saja mereka adalah orang-orang yang masih tersesat!!!!

Ya, dengan mengucapkan Al Fatihah muslim mengakui bahwa dalam islam mereka belum juga menemukan jalan yang lurus. Atau dengan kata lain dalam islam mereka tetap tersesat!

Karena Muhamad sendiri juga mengucapkan hal yang sama dalam shalatnya.. itu berarti Muhamad sendiripun tidak menemukan jalan yang lurus di dalam Islam! Muhamad, nabi Islam, ternyata juga termasuk orang yang tersesat!


Ini pesan Injil: jika orang buta membimbing orang buta, maka keduanya akan masuk ke dalam lubang!

Jadi untuk apa lagi mengikuti agama Islam jika dalam agama ini tidak juga didapatkan jalan yang lurus???

Bandingkan ini dengan kristen!

Dalam Injil Yesus mengatakan, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku..." (Yoh.14:6)

Yesus adalah jalan yang LURUS dan satu-satunya yang akan mengantarkan manusia kepada keselamatan! Barang siapa yang menerima Yesus sebagai Tuhan dan penyelamat, sudah menemukan jalan yang lurus! Dengan demikian orang-orang Kristen sesungguhnya SUDAH MENEMUKAN jalan yang lurus.

Yang perlu dilakukan setiap orang kristen adalah berjalan menuju keselamatan dengan cara MENGIKUTI satu-satunya jalan yang lurus itu! Atau dengan kata lain dengan mengikuti ajaran Yesus Kristus dan meneladani hidup-Nya! Itulah tugas seorang pengikut Kristus!

Sementara itu kaum muslim masih kebingungan dan terus mencari jalan yang lurus tersebut. Dan di dalam Islam mereka tidak akan pernah menemukannya sampai kapanpun karena mereka telah diajarkan untuk menolak Yesus, satu-satunya jalan yang lurus...

Ini tentu sangat menyakitkan bagi muslim... Mereka selama lebih dari 14 abad masih terus tersesat sementara itu kaum yang mereka anggap tersesat justru sudah menemukan jalan yang lurus sejak 2000 tahun yang lalu.

Ironis, tapi itulah faktanya..!!!!

Ada dua hal yang dapat dilakukan kaum muslim..

Yang pertama, lupakan shalat... karena rumusannya yang salah shalat menjadi doa yang sia-sia dan tidak akan didengarkan Tuhan!

Apakah lalu anda tidak perlu berdoa lagi?

Bukan begitu....!

Berdoa lima kali sehari memang bagus dan layak untuk diteruskan.. tapi gantilah semua bacaan shalat yang menyesatkan itu dengan doa sederhana ini: "Ya Allah... kasihanilah aku orang berdosa!" 

Ucapkan doa ini berulang-ulang sebanyak mungkin... itu jauh lebih baik dibandingkan bacaan shalat yang diajarkan oleh Muhamad!

Yang kedua, tinggalkan Islam.... kalian tidak akan pernah menemukan jalan yang lurus di dalam Islam! Muhamad sendiri tidak menemukannya.. apalagi kaum muslim yang menjadi pengikutnya.... 

Islam adalah agama yang sudah bangkrut... cara berdoanya SALAH, jalan luruspun TAK PUNYA... jadi apa lagi yang kalian harapkan dari Islam???? Segera tinggalkan Islam selagi kalian masih punya kesempatan.

Temukanlah jalan lurus yang kalian rindukan itu dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan penyelamat!

4 komentar: