Showing posts with label kebohongan Islam. Show all posts

Video: Islam Dan Akal Sehat #12a - Islam, Sebuah Kultur Keatian Sempurna



Transkrip:

We love death more than you love life... kami mencintai kematian lebih dari kalian mencintai kehidupan....

Itulah kredo yang diteriakkan para teroris islam... mulai dari teroris chehnya, hamas, alqaeda, hingga isis...

Kredo ini berasal dari semangat yang sama. Dan kesamaan yang mempersatukan mereka cuma satu: ISLAM!

Bagi sebagian muslim slogan ini pasti terdengar sebagai semboyan yang begitu membakar semangat mereka untuk berjuang secara total, bahkan hingga mengorbankan nyawa bagi allah, dalam jihad!

Tapi kalau kita mau melepaskan semangat retorika yang emosional dan mulai menggunakan akal sehat...  semboyan itu tidak lain adalah ekspresi kebencian terhadap kehidupan dan sekaligus kecintaan terhadap kematian! Atau dengan kata lain semboyan tersebut merupakan sebuah ungkapan dari kultur kematian...

Lalu apa hubungan islam dengan kultur kematian???

Ternyata sangat erat!!!

Suka atau tidak suka, kultur kematian memang berakar kuat pada ajaran Islam, terutama dari ayat-ayat Alquran sendiri. Tidak dapat disangkal, ada banyak sekali ayat-ayat di alquran yang mengajarkan kebencian pada golongan lain, menganjurkan tindakan kekerasan, bahkan ajakan untuk membunuh atau terbunuh dalam jihad dengan janji mendapatkan surga yang penuh kenikmatan seks ...!

Tiga hal ini:

Semangat kebencian, ajaran kekerasan, dan tawaran surga bagi yang melakukannya... adalah elemen-elemen penting yang membentuk sebuah kultur kematian sempurna dalam islam!

Pada topik ini saya akan mencoba melihat akar permasalahan dari kultur kematian islam ini dan akan membahas dua penyebab paling penting dalam ajaran islam yang telah membentuk islam sebagai sebuah kultur kematian yang sempurna!

1. Kegagalan islam menghargai kehidupan
2. Gambaran tuhan yang mencintai kekerasan dan kematian

Agar mudah dipahami, saya akan membaginya dalam dua video...

Kita mulai dengan yang pertama, kegagalan islam menghargai kehidupan...

Sangat ironis bahwa ditengah mitosnya sebagai agama yang sempurna sebagaimana diyakini muslim, islam justru tidak mengajarkan apa-apa tentang esensi kehidupan!

Islam tidak melihat kehidupan di dunia ini sebagai sesuatu yang berharga dan layak diperjuangkan. Islam melihat kehidupan di dunia ini hanyalah tempat atau sarana untuk menjalani ujian demi mendapatkan kehidupan abadi di surga (Q11:7).

Dalam cara pandang yang seperti ini, segala perintah dan larangan yang diberikan tuhan bagi manusia bukanlah untuk membuat kehidupan di dunia menjadi lebih baik melainkan semata-mata sebagai materi ujian yang harus dijalani demi mendapatkan surga.

Jadi yang penting dalam islam adalah menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan untuk memperoleh ganjaran surga sesuai dengan perhitungan pahala dan dosa selama hidup di dunia.... tidak lebih. Sebaliknya, kehidupan di dunia yang dijalani saat ini sama sekali tidak penting dan tidak berharga....

Akibatnya islam tidak memiliki gagasan / konsep untuk membangun peradaban di dunia menjadi lebih baik... Karena kehidupan dunia hanyalah sarana untuk menjalani ujian, untuk apa repot-repot membangunnya???? Tidak heran yang menjadi visi peradaban islam adalah penerapan syariah islam di seluruh dunia, bukan membangun peradaban dunia yang lebih baik....

Begitulah logika berpikir muslim....

Maka dimanapun islam menguasai peradaban, yang terjadi adalah kemunduran dan kehancuran... cepat ataupun lambat!

Lalu bagaimana dengan mitos jaman keemasan islam yang banyak dibanggakan muslim sebagai jaman perkembangan ilmu pengetahuan????

Mari kita gunakan akal sehat dan lupakan mitos-mitos serta propaganda palsu....!

Sesungguhnya jaman keemasan islam yang berlangsung dari abad ke 8 hingga 13 Masehi tidak seperti yang dibayangkan sebagian besar muslim, bahwa pada masa itu peradaban islam berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan di berbagai bidang!

Sama sekali tidak seperti itu!

Muslim arab adalah manusia-manusia padang pasir yang lebih tertarik untuk berperang dan mendapatkan budak-budak seks ketimbang memperoleh ilmu pengetahuan.. Bagaimana mungkin orang-orang seperti itu secara tiba-tiba mampu mengembangkan dunia intelektual yang luar biasa dan menghasilkan kebaikan demi kehidupan???

Akal sehat akan mengatakan tidak mungkin.... dan memang bukan itu yang terjadi! Ada faktor lain yang bukan berasal dari islam!!!

Apa yang terjadi pada masa itu adalah eksploitasi kekayaan peradaban kristen akibat keberhasilan islam menguasai wilayah-wilayah kristen di Timur Tengah dan sebagian Eropa. 

Yang dilakukan muslim saat menguasai pusat-pusat kekristenan adalah memaksa para intelektual kristen di wilayah itu untuk menjadi muslim. Selanjutnya, para mualaf intelektual ini diperintahkan untuk menterjemahkan serta mengajarkan berbagai naskah penting yang tersimpan dalam perpustakaan dan biara-biara kristen demi kepentingan islam, terutama kepentingan militer untuk penyebaran islam melalui jihad!

Jadi sesungguhnya Islam tidak menghasilkan apa-apa dari hasil pemikiran dan budayanya sendiri... yang dilakukan islam hanyalah membajak dan mengeksploitasi kekayaan ilmu pengetahuan yang sudah dihasilkan oleh kekristenan selama berabad-abad sebelumnya!

Sementara itu akibat penguasaan wilayah-wilayah kekristenan di Timur Tengah, perdagangan papirus yang menjadi bahan baku utama penulisan naskah-naskah intelektual di dunia Barat pada masa itu praktis terhenti. Tidak ada lagi papirus yang diekspor ke Eropa... Kondisi ini sangat memukul perkembangan dunia intelektual di kekristenan Barat dalam waktu yang cukup lama. Praktis perkembangan dunia intelektual di kekristenan Barat pada masa itu mengalami kemunduran.

Masa-masa sulit tersebut kemudian dikenal sebagai jaman kegelapan,yang secara salah sering dituding sebagai bukti bahwa Gereja telah menghambat perkembangan ilmu pengetahuan. Padahal, seperti yang dikatakan oleh Dr. Bill Warner, pendiri Center for The Studies of Political Islam, serbuan jihad islam adalah penyebab sesungguhnya dari jaman kegelapan di Eropa!

Dan ironisnya, islam tidak punya kemampuan dalam dirinya sendiri untuk membangun peradaban... Akibatnya mereka tidak dapat mengembangkan lebih lanjut kekayaan intelektual dan budaya yang sudah mereka rampas dari dunia kristen!

Hanya beberapa abad setelah islam berhasil mengeksploitasi habis harta intelektual kekristenan, islam segera mengalami kemunduran dan tidak pernah bangkit lagi.... itulah faktanya!

Untuk memahami itu, lihatlah apa yang terjadi di jaman sekarang!
Mungkin dengan semangat propaganda dan mitos palsu yang sama, 500 tahun lagi orang akan menyebut abad ke 21 sebagai abad kejayaan islam yang kedua karena islam menguasai banyak aspek kehidupan... mulai dari klub-klub sepakbola...bank-bank raksasa... hingga media-media pers..media-media sosial...bahkan juga berbagai universitas terkemuka. Benarkah demikian? Sama sekali tidak! Muslim hanya membeli itu semua dengan kekuatan finansial raksasa yang didapat dari minyak, tidak lebih! Sama seperti dulu, mereka tidak pernah membangunnya!

Muslim itu seperti belalang yang menyerbu dan menghabiskan tanaman di ladang-ladang pertanian. Setelah tanaman habis tak tersisa, merekapun akan kelaparan dan mati dengan menyisakan ladang-ladang yang rusak tanpa tanaman.... Mereka hanyalah hama perusak yang hanya mengeksploitasi habis tanaman yang ada tanpa mampu mengembangkan dan merawat tanaman-tanaman tersebut untuk menghasilkan buah!

Islam tidak memiliki kemampuan untuk membangun peradaban karena tidak memiliki ajaran yang menghargai atau  mencintai kehidupan...

Jika manusia tidak mencintai kehidupan, maka tidak ada pula keinginan untuk menjadikan peradaban dan kehidupan di dunia ini menjadi lebih baik.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, islam melihat kehidupan di dunia ini hanya sebagai sarana ujian untuk meraih surga (Q11:7)... Akibatnya islam tidak memiliki kesadaran untuk mencintai kehidupan di dunia dan membangunnya agar menjadi lebih baik... 

Akibatnya cukup fatal!

Karena tidak adanya konsep untuk mencintai kehidupan maka yangtersisa pada kaum muslim adalah kebencian terhadap kehidupan dan kecenderungan idiot untuk menghancurkannya. Itu sebabnya para teroris muslim menyatakan dengan bangga bahwa mereka mencintai kematian lebih dari kehidupan! Betul-betul idiot!!!

Dengan demikian berdasarkan pengakuan muslim sendiri, islam adalah sebuah kultur kematian yang hanya akan menghasilkan kehancuran peradaban manusia, entah cepat atau lambat....

Fenomena bom bunuh diri yang khas muslim adalah ekspresi paling ekstrim betapa tidak berharganya kehidupan di mata muslim! Mereka bukan hanya tidak mencintai kehidupan orang lain, tapi juga kehidupan mereka sendiri! Ini suatu bukti yang tidak bisa dibantah....

Mari kita bandingkan dengan kekristenan!

Dalam Kitab Suci dikatakan bahwa setelah Tuhan menciptaan dunia dan seluruh isinya, Tuhan melihat semua yang diciptakan-Nya adalah sungguh amat BAIK..(Kej.1:31)

Kemudian di bagian lain dari kitab yang sama tertulis...

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu (Kej. 2:15)

Kedua ayat tersebut memberikan sebuah prinsip amat penting yang mengajarkan manusia untuk menghargai kehidupan di dunia karena di mata Tuhan kehidupan yang telah diciptakan-Nya itu sungguh amat baik.... Tidak hanya sebatas menghargai kehidupan, manusia juga bertugas merawat dan memelihara kehidupan dunia yang sudah diciptakan Tuhan dengan amat baik ini agar terjaga kebaikannya dan terus menghasilkan buah!

Demikianlah dalam ajaran kristen manusia diajarkan untuk mencintai kehidupan dan membangun peradaban di muka bumi ini dengan sebaik-baiknya, bukan menjadi manusia dengan mentalitas belalang yang hanya bisa merusak dan menghabiskan apa yang tersedia demi janji surga yang palsu!

Inilah salah satu prinsip penting yang membedakan ajaran Kristen dan islam... bedanya seperti langit dan bumi...


Jadi dapat disimpukan bahwa salah satu alasan penting munculnya kultur kematian dalam islam adalah karena islam tidak mengajarkan manusia untuk menghargai dan mencintai kehidupan!

Lalu timbul pertanyaan... mengapa dalam islam tidak diajarkan untuk menghargai kehidupan?

Itu ...karena islam tidak mengenal Allah sehingga islam juga tidak tahu untuk apa Allah menciptakan kehidupan! Ketidaktahuan islam tentang makna kehidupan ini yang akhirnya membuat muslim membenci kehidupan dan terjebak dalam kultur kematian...

Tidak percaya???

Lihatlah apa yang dikatakan ulama paling dibanggakan muslim di seluruh dunia, Dr. Zakir Naik, ketika menjawab pertanyaan mengapa Allah menciptakan dunia serta isinya...

Katanya... Allah adalah pencipta maka dia harus mencipta??? Ini pernyataan yang salah, menyesatkan, dan sekaligus menggelikan!

Memangnya siapa atau apa yang mengharuskan Allah mencipta???

Jika allah diharuskan untuk mencipta, maka itu berarti dia tidak punya kebebasan. Dan allah yang tidak punya kebebasan bukanlah Tuhan yang sesungguhnya!

Ternyata seorang Zakir Naik sekalipun juga tidak tahu mengapa Tuhan menciptakan kehidupan. Jika Zakir Naik saja tidak dapat menjawab pertanyaan penting tentang kehidupan, entah bagaimana pula ulama-ulama islam lainnya.... Tapi itu wajar, karena memang islam tidak mengajarkan manusia untuk mengenal Tuhan dan memahami esensi kehidupan... 

Nah, jika pertanyaan yang sama diajukan kepada orang kristen... mereka akan menjawab dengan mudah...

Allah yang serba tercukupi dalam Diri-Nya telah menciptakan kehidupan ini dalam kehendak bebas-Nya sendiri dengan tujuan untuk menjadikan seluruh ciptaan sebagai ekspresi dari kemuliaan-Nya!

Dalam video sebelumnya saya menganalogikan ini seperti seorang pelukis yang mapan namun tetap berkarya melukis, bukan karena ia membutuhkan lukisan atau ia harus melukis, namun karena ia ingin mengekspresikan rasa seninya dalam kebebasan.

Dan gagasan tentang manusia yang diciptakan demi ekspresi kemuliaan Tuhan juga tertulis dalam Kitab Yesaya...

"Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh, dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi, semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yes:43:6-7)

Demikianlah Tuhan menciptakan seluruh kehidupan dengan manusia sebagai puncak ciptaan-Nya bukan karena Ia membutuhkan ciptaan atau Ia HARUS mencipta seperti kata Dr. Zakir Naik, tapi karena Tuhan ingin mengekspresikan kemuliaan-Nya dalam ciptaan menurut kehendak bebas-Nya sendiri!

Saudara-saudaraku kaum muslim... sekarang pikirkan baik-baik..

Manakah yang kalian pilih... agama yang mengajarkan manusia untuk mencintai kehidupan dan membangun peradaban yang lebih baik demi kemuliaan Tuhan ataukah agama yang bahkan tidak mampu mengajarkan makna kehidupan sehingga menghasilkan manusia-manusia pembenci kehidupan dan penghancur peradaban...??

Jangan lupa gunakan akal sehat untuk menjawab pertanyaan tersebut...



Video: Islam Dan Akal Sehat #11 - Problem Klasik, Ishak Atau Ismael?



Setiap kali hari raya kurban atau Idul Adha, umat muslim selalu diingatkan kisah tentang kerelaan Abraham atau Nabi Ibrahim yang mengurbankan Ismael anaknya... Ya, menurut Islam yang dikorbankan adalah Ismael, bukan Ishak....

Ini berbeda dengan apa yang diyakini oleh Yahudi maupun Kristen. Menurut kitab suci, sangat jelas bahwa yang dikurbankan adalah Ishak... bukan Ismael.

Lalu mana yang benar? Ishak atau Ismael?

Tidak mungkin keduanya sama-sama benar, hanya satu saja yang benar: versi Yahudi-Kristen atau versi Islam... Salah memilih berarti terjebak percaya pada ajaran yang menyesatkan...

Sebenarnya dalam Alquran sendiri tidak disebut dengan jelas, apakah Ishak atau Ismael... tapi berdasarkan hadis dan tradisi turun temurun, beberapa ulama meyakini yang dikurbankan adalah Ismael.

Sebaliknya, dalam Alkitab sangat jelas tertulis demikian:

Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."  (Kej.22:2)

Aneh bin ajaib justru ayat inilah yang sering digunakan muslim untuk meyakini Ismael sebagai anak yang dikurbankan...

Caranya dengan mengatakan bahwa orang Yahudi sudah mengubah kitab suci dengan menambahkan kata-kata 'yakni Ishak'. Menurut muslim, jika tidak ada kata tersebut maka yang dikurbankan oleh Abraham adalah Ismael karena hanya Ismael yang pernah menjadi anak tunggal Abraham sewaktu Ishak belum lahir...

Sesederhana dan sekonyol itu argumen mereka...kitab suci sudah diubah-ubah... Ini juga alasan yang sama dengan alasan yang mereka gunakan untuk menjelaskan mengapa Alquran tidak kompatibel dengan kitab suci PL dan PB....kitab suci sudah diubah-ubah...!

Tapi tanpa menyertakan bukti yang kuat, sebenarnya tuduhan itu hanyalah fitnah.

Sementara itu bagi Kristen, argumennya jauh lebih kuat. Yang pertama kisah pengurbanan Ishak bukanlah kisah yang berdiri sendiri melainkan terkait pada seluruh konteks perjanjian Allah yang menetapkan Abraham sebagai bapa orang beriman dan seluruh rencana keselamatan melalui keturunannya dari Ishak, bukan Ismael.

Mengganti Ishak dengan Ismael akan membuat seluruh konteks perjanjian dengan Abraham dan rencana keselamatan menjadi berantakan dan tak terpahami benang merahnya.

Yang kedua, konfirmasi dari para nabi... 

Setidaknya Salomo secara eksplisit menuliskan Firman Tuhan:

Bukit-bukit pengorbanan dari pada Ishak akan dilicintandaskan dan tempat-tempat kudus Israel akan diruntuhkan... (Am.7:9)

Kemudian Rasul Yakobus juga mengatakan dengan eksplisit:

Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? (Yak.2:21)

Dan yang paling jelas..., Yesus Kristus telah membaca seluruh kitab Taurat dan kitab para nabi sehingga Ia bisa merumuskan hukum utama yang menjadi intisari seluruh ajaran kitab suci. Pernahkah Yesus mengatakan bahwa isi kitab suci para nabi sudah diubah-ubah???

Sama sekali tidak! 

Artinya apa yang tertulis di kitab suci Perjanjian Lama, termasuk mengenai Ishak yang dikurbankan oleh Abraham, sudah diverifikasi kebenarannya oleh Yesus sendiri! 

Nah, mari gunakan akal sehat... siapa yang layak dipercaya?

Muhamad dan para ulama Islam yang mendasarkan keyakinannya pada tuduhan tanpa bukti....ataukah para nabi dan Yesus Kristus sendiri? Mempercayai klaim Islam sama artinya dengan menganggap para nabi, termasuk Yesus dan para rasul-Nya, telah tersesat. Dan itu tidak mungkin!!!

Sebenarnya beberapa ulama Islam juga mulai bersikap lunak... mereka sadar posisi Islam yang mengklaim Ismael sebagai anak yang dikurbankan Abraham sangat lemah. Mereka tidak lagi mempermasalahkan Ishak atau Ismael...

Nah... kalau Alquran tidak memberi petunjuk pasti dan ulamanya sendiri sudah ragu.. buat apa lagi dipercaya??? Kita ambil saja yang tertulis pasti di kitab suci dan sudah dikonfirmasi oleh semua nabi: Ishak!!!

Tapi yang sebenarnya menarik adalah mengapa Islam berupaya mengacaukan kisah kurban Abraham ini sedemikian rupa sampai mereka mengadakan hari raya yang diperingati setiap tahun sekedar untuk meyakinkan manusia bahwa yang dikurbankan adalah Ismael bukan Ishak..!!!

Apa pentingnya mengacaukan masalah kurban ini???

Ternyata ini sangat..sangat penting bagi iblis dan rencana diabolik atau rencana jahatnya!

Untuk mengerti mengapa iblis ingin mengacaukan masalah kurban kita harus memahami perlunya kurban bagi keselamatan manusia.

Sejak awal di Kitab Kejadian Tuhan sudah mengingatkan manusia untuk tidak melanggar perintah-Nya,

"Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."(Kej.2:16-17)

Upah dosa adalah maut...itulah yang dimaksud Tuhan. Setiap pelaku dosa tidak lagi mendapat hak untuk hidup di hadapan-Nya. Maka untuk memulihkan manusia dari kematian akibat dosa harus ada kurban penebus dosa!

Sewaktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa akibat bujukan iblis, mata mereka terbuka dan merekapun menyadari ketelanjangan mereka. Lalu mereka berusaha menutupi ketelanjangan itu dengan daun pohon ara. Tapi Tuhan menggantinya dengan memberi mereka pakaian dari kulit binatang. Dengan demikian, binatang yang harus mati karena diambil kulitnya ini adalah kurban pertama yang harus ditumpahkan karena dosa!

Anak-anak Adam, Kain dan Habel, juga dikisahkan dalam Kitab Kejadian memberikan persembahan kepada Tuhan. Kain sebagai petani mempersembahkan kurban berupa hasil bumi sementara Habel sebagai gembala mempersembahkan kurban anak sulung dombanya. Tuhan menerima persembahan Habel dan mengabaikan persembahan Kain.

Dari sinilah manusia mendapatkan gagasan akan perlunya kurban yang bernyawa untuk dipersembahkan pada Tuhan. Persembahan kurban ini adalah upaya manusia untuk memulihkan kembali hubungan dengan Tuhan.

Atas kehendak-Nya sendiri, Tuhan kemudian merancang sebuah rencana keselamatan untuk memulihkan keadaan manusia. Ia memilih Abraham sebagai bapak dari bangsa yang akan menjadi sarana keselamatan semua bangsa.

Pada awalnya Abraham dan Sarah istrinya menanggapi rencana Tuhan ini dengan cara mereka sendiri. Sarah yang mandul memberikan Hagar budaknya untuk menjadi selir bagi Abraham dengan harapan agar Abraham dapat memiliki keturunan.

Namun itu bukan rencana Tuhan dan Tuhan menolaknya. Tidak lama setelah Hagar mengandung timbul konflik antara Sarah dan Hagar. Akhirnya diketahuilah oleh Abraham bahwa yang dikehendaki Tuhan sebagai keturunannya adalah dari Sarah istrinya, bukan dari Hagar budaknya.

Ketika Abraham berharap Ismael yang akan menjadi penerus keturunannya Tuhan berkata,

"Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya...." (Kej.17:19)

Disini Tuhan sudah menyatakan dengan tegas bahwa Dia memilih Ishak, anak Abraham dari Sarah, sebagai bagian dari rencana keselamatan yang dijanjikan-Nya..


Setelah Ishak lahir, konflik antara Sarah dan Hagar makin meruncing sehingga Sarah akhirnya meminta Abraham untuk mengusir Hagar dan Ismael. Tuhan meminta Abraham untuk menuruti Sarah.

Kata-Nya:
"Janganlah sebal hatimu karena hal anak dan budakmu itu; dalam segala yang dikatakan Sara kepadamu, haruslah engkau mendengarkannya, sebab yang akan disebut keturunanmu ialah yang berasal dari Ishak..." (Kej.21:12)

Ketika Ismael dan Hagar sudah tidak lagi bersama Abraham itulah saat dimana Tuhan menguji Abraham untuk mengurbankan Ishak anaknya. Ini salah satu yang membuat klaim Islam soal Ismael menjadi sangat lemah dan mengada-ada...

Jika Tuhan menguji seseorang, itu bukan untuk mengetahui apakah orang tersebut layak atau tidak karena Tuhan pasti sudah tahu tanpa perlu mengujinya. Maksud dari ujian itu adalah untuk memampukan orang yang diuji agar ia mencapai suatu standar yang ditetapkan Tuhan.

Setidaknya ada tiga hal penting yang dapat kita simpulkan dari ujian iman ini:

1. Bagi Abraham.
Melalui ujian ini Tuhan menghendaki agar Abraham sebagai bapa orang beriman mampu memiliki ketaatan pada Tuhan dan memilih mengikuti apapun kehendak Tuhan sekalipun itu berarti harus mengorbankan apa yang paling dicintai di dunia ini.

2. Bagi keturunan Abraham.
Ujian ini juga akan menjadi standar acuan bagi seluruh keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu para nabi-nabi Israel yang akan menjadi sarana Sabda Tuhan, untuk menempatkan kehendak Tuhan di atas segalanya. Dengan cara ini semua rencana keselamatan yang dipercayakan melalui bangsa Israel bukanlah rancangan manusia, melainkan sepenuhnya berasal dari Tuhan!

3. Bagi seluruh manusia.
Ini yang terpenting... ujian ini adalah sebuah nubuat penting bahwa kelak keturunan Abraham melalui Ishak, yaitu Yesus Kristus, akan menjadi kurban yang sempurna untuk penebusan dosa manusia dan sekaligus menjadi berkat bagi seluruh bangsa. Semua manusia yang percaya pada kurban salib Kristus akan ikut ambil bagian dari keselamatan yang datang melalui karya penebusan ini.

Point yang ketiga inilah yang menjadi sasaran utama rencana penyesatan iblis melalui Islam! 

Ingat, Islam tidak hanya menyangkal kurban Ishak tapi juga menyangkal kurban salib Kristus dengan menyatakan melalui Alquran bahwa yang disalibkan bukanlah Yesus! Kedua penolakan ini bukan dua hal yang terpisah TAPI satu paket penyesatan yang dimaksudkan untuk menyangkal satu-satunya karya penebusan salib Kristus yang ingin menyelamatkan manusia.

Menyangkal karya penebusan salib Kristus berarti manusia menolak diselamatkan dan tetap tinggal dalam kematian akibat dosa.

Siapakah yang menghendaki manusia tidak memperoleh keselamatan? Bukan Tuhan... tapi iblis!

Menolak karya penebusan salib Kristus juga berarti manusia percaya pada Allah yang totaliter dan tidak mengasihi manusia. Yaitu Allah yang hanya menuntut manusia untuk taat mengorbankan anaknya bagi tuhan tapi dia sendiri menolak untuk mengorbankan anaknya bagi keselamatan manusia!

Allah kita adalah Bapa yang Maha Kasih. Dia tidak hanya menuntut manusia mengurbankan anaknya, tapi demi kasih-Nya pada manusia Ia mengutus Putra Tunggal-Nya sendiri untuk menjadi kurban penebusan dosa yang menyelamatkan manusia.

Ini seperti yang dikatakan Rasul Yohanes dalam injilnya,

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh.3:16)

Saudara-saudaraku kaum muslim...

Manakah yang kalian pilih... ajaran Tuhan yang menawarkan keselamatan melalui penebusan salib Kristus ataukah ajaran iblis yang menolak keselamatan itu.

Sekarang saatnya untuk memilih....

Jangan berkata nanti di akherat semua kebenaran akan dinyatakan dan kita akan tahu mana yang benar dan mana yang salah.. Karena jika itu terjadi maka semuanya sudah terlambat, kalian tidak punya kesempatan lagi untuk mengubah pilihan!

Hidup hanya sekali dan tidak bisa diulangi. Tuhan menganugerahkan kita akal sehat supaya kita dapat memanfaatkan hidup yang hanya sekali ini untuk memilih yang benar.

Pilihlah keselamatan yang datang dari Tuhan... bukan yang lain...
Percayalah pada Kristus, Tuhan dan penyelamat manusia....

Video: Islam Dan Akal Sehat #10 - Ibadah Puas Dan Fitrah Manusia Yang Salah Kaprah


Dalam video sebelumnya saya sudah membahas tentang dua rukun Islam, yaitu shalat dan ibadah haji. Pada video kali ini saya akan menyinggung mengenai rukun Islam yang lain yaitu puasa.

Setiap tahun muslim melaksanakan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam Alquran dikatakan ibadah ini untuk mengikuti apa yang sudah diwajibkan pada umat-umat sebelumnya.

Setelah mengakhiri puasa, umat Islam merayakan hari idul fitri. Ternyata ada dua pendapat mengenai makna idul fitri ini. Sebagian ulama mengartikan idul fitri sebagai kembali makan-makan... Ini serius! Mereka mengartikan fitri berasal dari kata futur... yang artinya makan. Jadi ibadah puasa tidak lebih hanya soal menahan diri untuk tidak makan yang kemudian diakhiri dengan pesta makan-makan. Makna ini terasa dangkal dan kurang menarik untuk dibahas!

Tapi ada arti yang lain..., idul fitri adalah kembali ke fitrah, atau kembali ke kodrat manusia saat diciptakan..

Nah, sepertinya ini lebih menarik untuk dibahas!

Suci seperti bayi yang baru dilahirkan, bersih dari dosa. Itulah gambaran ideal muslim tentang fitrah manusia! Mereka mencapainya dengan tidak makan-minum dan menahan hawa nafsu selama siang hari...juga berupaya menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa selama bulan puasa. Itulah makna yang sering dikumandangkan.. sehingga bulan ramadhan disebut juga sebagai bulan suci.

Pertanyaannya....

Andaikata kondisi ideal itu tercapai... benarkah bebas dari dosa seperti bayi yang baru lahir adalah kodrat manusia yang sesungguhnya?

Sayangnya TIDAK!

Alasannya... jika Tuhan menciptakan manusia sebagai ciptaan yang terbaik, pasti kodrat ciptaan yang tertinggi pula yang diberikan Tuhan kepada manusia. Tidak mungkin kurang dari itu....

Nah, keadaan manusia seperti layaknya bayi yang baru lahir BUKANLAH kodrat manusia yang tertinggi. Ada yang jauh lebih baik dari itu, yang sayangnya dalam Islam sama sekali tidak diajarkan!

Seperti apakah kodrat manusia yang sesungguhnya diungkapkan Tuhan dalam Kitab Kejadian:

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kej.1:27)

Manusia, baik laki-laki maupun perempuan, adalah citra Allah!
Itulah kodrat yang sempurna bagi ciptaan terbaik Tuhan. Tidak mungkin ada yang lebih tinggi dari itu! Islam sama sekali tidak mengenal atau mengajarkan konsep yang sangat penting ini!

Saya tantang muslim, siapapun anda, untuk mencari kodrat ciptaan yang lebih tinggi dari ini...

Sekedar selingan saja...

Karena muslim tidak mengenal konsep citra-Allah, muslim juga tidak akan dapat menjawab pertanyaan sederhana ini: "Dapatkah Tuhan menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia?"

Pertanyaan ini dilema buat muslim...

Jika mereka bilang 'tidak', mereka tidak tahu mengapa Tuhan yang Maha Pencipta tidak dapat membuat mahluk yang lebih baik dari manusia... Jika mereka menjawab 'ya', mereka juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak membuat mahluk yang lebih baik itu...

Bagi orang Kristen jawabannya jelas... Tuhan tidak mungkin menciptakan mahluk yang lebih baik dari manusia karena tidak mungkin ada mahluk yang lebih baik dari citra Tuhan sendiri!

Dengan demikian manusia yang diciptakan sebagai citra-Allah adalah puncak absolut dari seluruh ciptaan Tuhan. Hanya saja karena dosa Adam dan Hawa, seluruh manusia harus kehilangan kodratnya. Iblis telah membujuk Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa karena iblis tidak ingin manusia tetap memiliki kodrat sebagai citra Allah!

Dan upaya penyesatan iblis ini tidak hanya terjadi di Taman Eden di masa lalu, tapi juga di sepanjang sejarah manusia sampai hari ini. Jadi semua ajaran yang menjauhkan manusia dari kodratnya sebagai citra Allah pasti berasal dari iblis!

Ini berbeda dengan apa yang dikehendaki Tuhan...

Yesus memberikan perintah ini:
"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat.5:48)

Artinya, Tuhan menghendaki agar manusia harus kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah yang sempurna!

Para nabi-nabi Israel sepanjang sejarah Perjanjian Lama berusaha mengajarkan manusia kearah itu. Yesus kemudian merangkum seluruh ajaran para nabi itu dengan pernyataan singkat:

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat.22:37-40)

Mengapa Tuhan mengajarkan manusia untuk mengasihi? Itu tidak lain karena KASIH adalah jati diri Allah yang terdalam! Dengan mengasihi Tuhan dan sesama, manusia sesungguhnya membangun kembali kodratnya sebagai citra Allah!

Rasul Yohanes mengatakan ini dengan baik:
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih..." (1Yoh.4:8)

Dalam Islam kebenaran semacam ini tidak pernah diajarkan karena Muhamad sendiri tidak mengenal Allah dan dia tidak tahu apa itu kasih. Dalam Islam, manusia memang tidak diciptakan untuk mengasihi Allah dan sesama tapi untuk mengabdi kepada Allah....

Ini ayatnya...

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Q51:56)

Dan tahukah anda seperti apakah pengabdian tertinggi manusia pada Tuhan yang mendapatkan kepastian ganjaran surga menurut Islam? Tidak lain adalah membunuh atau terbunuh dalam jihad!

Ini dasar ayatnya:

"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh." (Q9:111)

Bahkan Muhamad sendiri menegaskan dalam sebuah hadis, jika ia bisa hidup kembali ia ingin berjihad dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati lalu hidup kembali, berjihad lagi dan mati... terus seperti itu berkali-kali!

Ajaran ini sangat bertolak belakang dari ajaran KASIH yang mencintai kehidupan! Dengan ajaran yang mengerikan ini masihkah kita heran melihat para jihadis muslim membunuh sesama manusia sebagai tanda pengabdian kepada Tuhan????

Ini benar-benar ajaran barbar yang menyesatkan manusia!
Tidak mungkin ajaran ini berasal dari Tuhan yang maha KASIH....

Sama sekali tidak masuk akal.

Sampai disini kita sudah bisa melihat betapa jauhnya perbedaan ajaran Islam dan Kristen. Tapi itu belum seberapa... Apa yang akan saya sampaikan berikut ini akan membuat ajaran Islam betul-betul tampak seperti sampah yang layak disingkirkan!

Para nabi mengajarkan manusia untuk mengasihi Tuhan dan sesama. Tapi sebaik apapun ajaran mereka, belum dapat membawa manusia kembali pada kodratnya semula sebagai citra Allah.

Mengapa?

Para nabi tidak ada yang mengetahui seperti apakah citra Allah itu! Mereka hanya mendapatkan gambarannya secara samar-samar. Mereka belum dapat memahami bagaimanakah manusia dengan segala keterbatasan mausiawi yang ada bisa hidup sebagai citra Allah di bumi!

Hanya ada satu cara agar manusia dapat mengetahui dengan tepat dan tanpa keraguan seperti apa sesungguhnya citra Allah itu... Yaitu, Allah sendiri harus menjadi manusia! Tidak ada jalan lain!

Inkarnasi Yesus Kristus ke dunia sebagai manusia membuat manusia dapat mengenal tanpa salah kodratnya sebagai citra Allah. Maka 2000 tahun yang lalu Tuhanpun berinkarnasi dan rela disalibkan demi keselamatan manusia!

Jika seorang Kristen ditanya seperti apakah citra Allah itu, maka dengan pasti ia akan menunjuk pada Yesus!

Inkarnasi Tuhan Yang Maha Tinggi sebagai manusia memberikan penegasan bahwa setiap manusia dengan segala keterbatasn manusiawinya dapat menjalani hidup yang sempurna...

Inkarnasi Tuhan membuka jalan bagi semua manusia untuk kembali meraih kodratnya sebagai citra Allah! Ini sebuah kebenaran yang membebaskan manusia!

Jadi kita tidak perlu heran mengapa ajaran Islam menolak mati-matian inkarnasi Tuhan menjadi manusia.... Cuma satu alasannya: iblis yang menginspirasi seluruh ajaran Islam tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah.

Seperti ular di Taman Eden yang menyesatkan Adam dan Hawa, Islam terus membujuk manusia, "Yesus bukan Tuhan... Tuhan tidak beranak dan diperanakkan...Tuhan bukan satu dari tiga dan sebagainya..."

Mengenai penolakan ini Rasul Yohanes mengatakan dengan sangat jelas:

...yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan antikristus (2Yoh.1:7)

Berlawanan dengan kehendak iblis yang ingin menjauhkan manusia dari kodratnya, Yesus memberi perintah ini, "Haruslah kamu sempurna seperti Tuhan..."

Dan Yesus tidak hanya memerintahkan, tapi Dia juga mengajarkan caranya.

"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."  (Mat.19:21)

Untuk kembali pada kodrat manusiawinya sebagai citra Allah, manusia harus mengubah orientasinya dari yang bersifat duniawi menjadi yang bersifat surgawi. Itu langkah pertama.... dan langkah selanjutnya adalah mengikuti Yesus atau menjadi seperti Yesus!

Apakah Islam punya ajaran seperti ini? TIDAK, karena dalam Islam manusia diyakinkan bahwa Allah tidak dapat diserupai oleh apapun atau dengan kata lain muslim sudah diindoktrinasi untuk menjauhi kodratnya sebagai citra Allah!

Islam mendefinisikan kesempurnaan manusia dengan cara lain, bukan mengacu pada kesempurnaan Tuhan tapi pada sesama ciptaan dengan memberikan contoh manusia sempurna..

Jika acuannya saja sudah beda, maka kesempurnaan manusia yang dimaksud oleh Kristen dan Islam pasti juga berbeda...

Dan ironisnya... teladan manusia sempurna yang dimaksud dalam Islam adalah Muhamad. Akibatnya, muslim ibarat sudah jatuh... tertimpa tangga pula...

Sebagaimana yang banyak diketahui, Muhamad berdasarkan berbagai hadis dan sirah/riwayat yang ditulis oleh para pengikutnya sendiri tidak lain adalah seorang pedofil, pecandu-seks, poligamis, pemerkosa, pemelihara dan pengguna budak-seks, pembunuh, gila kekuasaan, dan banyak predikat buruk lainnya. Ini tentunya adalah sebuah sosok teladan yang betul-betul bertolak belakang dengan Yesus yang penuh kasih dan bebas dari hawa nafsu keduniawian.

Mengapa bisa begitu berbeda, alasannya juga sangat jelas... Ajaran yang menghendaki kita meneladani Yesus berasal dari Tuhan Sang Pencipta, karena Dia menghendaki manusia kembali pada kodrat semula sebagai citra Allah.

Sebaliknya ajaran yang menolak Yesus sebagai Tuhan dan mengajarkan manusia untuk meneladani Muhamad jelas tidak menghendaki manusia kembali menjadi citra Allah. Ajaran ini pasti tidak berasal dari Tuhan!

Dengan menggunakan akal sehat kita bisa mengetahui perbedaan  keduanya bagaikan langit dan bumi: Kristen ingin memulihkan kemanusiaan sementara Islam justru ingin menghancurkannya!

Jika dikaitkan dengan soal puasa dan upaya muslim untuk kembali pada fitrah sebagai manusia, jelas Islam tidak mengajarkan fitrah manusia yang benar dan sebaliknya hanya membuat manusia semakin jauh dari fitrah atau kodratnya sebagai citra Allah.

Karena tujuannya sudah salah, maka ibadah puasa yang dilakukan sebulan penuh itu sesungguhnya tidak akan menghasilkan apa-apa... Mungkin memang ibadah ini cuma soal menahan lapar di siang hari selama sebulan yang ditutup dengan pesta makan-makan di hari raya idul fitri!

Memang tampak dari luar Islam seolah memiliki semua  yang dibutuhkan oleh agama seperti kitab suci, nabi, berbagai ritual ibadah seperti doa, puasa, ziarah ke tempat suci, selain itu juga ajaran untuk beramal, berbuat baik dan lain-lain. Banyak sekali manusia yang tertipu oleh penampilan luar ini.

Tapi jika diteliti lebih dalam dengan menggunakan akal sehat dan dengan bantuan rahmat Tuhan, apa yang tampak baik dari luar itu, termasuk juga ibadah puasa yang dilakukan muslim, hanyalah kamuflase dari sebuah ajaran maha jahat yang bermaksud untuk menyesatkan dan menghancurkan manusia. Buah-buah buruk yang dihasilkan oleh ajaran Islam sudah menjadi bukti akan hal ini...

Buat saudara-saudaraku kaum muslim...  selagi masih ada kesempatan, segera tentukan pilihan. Jika kalian ingin memulihkan kembali fitrah kemanusiaan kalian sebagai citra Allah, tinggalkan Islam karena kalian tidak akan mendapatkannya dalam ajaran tersebut.... tidak peduli sedalam apapun kalian mempelajarinya.

Hanya ada satu jalan untuk itu: jadilah pengikut Kristus!
Dia sungguh-sungguh Tuhan yang menjadi manusia. Jika Yesus bukan Tuhan seperti yang diajarkan Islam, maka tidak mungkin ada jalan bagi manusia untuk kembali menjadi citra Allah.

Ini tantangan saya: tunjukkan jika memang ada, bagaimana cara manusia untuk kembali menjadi citra Allah jika Yesus bukan Tuhan! Saya pastikan kalian tidak akan dapat menemukannya sampai kapanpun!

Karena Yesus adalah Tuhan, maka kita semua yang percaya kepada-Nya dapat kembali menjadi citra Allah dengan mengikuti ajaran dan teladan hidup-Nya!

Jangan sia-siakan kesempatan ini... karena jiwa kalian yang menjadi taruhannya!


Vdeo: Brief History Of Alquran (David Wood)



Video: Islam Dan Akal Sehat #6 - Dua Wajah Islam Dan Mitos Agama Damai



Dalam video ini, akar terorisme dalam Islam dibongkar!
Setelah menonton video ini tak akan ada lagi orang yang berani mengatakan Islam adalah agama damai!

Transkrip:

Nyaris setiap kali ada tindakan terorisme yang melibatkan pelaku muslim kita selalu mendengar para tokoh masyarakat, entah itu ulama atau pejabat pemerintah sibuk mengatakan terorisme tidak ada hubungannya dengan Islam dan Islam adalah agama damai. Ini selalu diungkapkan berulang-ulang seperti iklan layanan masyarakat...

Sebaliknya, setiap kali teroris tertangkap dan diadili, mereka juga selalu meyakini apa yang dilakukan adalah berdasarkan ajaran Islam!

Jadi mana yang benar? Islam mengajarkan damai.. atau Islam mengajarkan terorisme? Islam menurut versi ulama moderat dan politisi.. atau Islam menurut versi ulama radikal dan teroris?

Untuk memahami ini kita perlu mengacu pada Islam itu sendiri, bukan mendengarkan propaganda tentang Islam....Dan untuk itu kita perlu mengetahui bagaimana Islam terbentuk pada mulanya, bukan mendengarkan tafsiran politikus, ulama, atau teroris.

Islam pada saat Muhamad membentuknya adalah Islam yang sesungguhnya, itu adalah bentuk Islam yang orisinil, sudah final dan sempurna! Maka Islam itulah yang akan menjadi acuan obyektif kita.

Islam memiliki dua periode dalam pembentukannya, yaitu periode Mekah dan periode Madinah. 

Seperti kebanyakan orang di Mekah pada masa itu, Muhamad adalah seorang pagan penyembah berhala. Setelah menerima wahyu yang ia percaya berasal dari malaikat Gabriel (atau Jibril), Muhamad mulai mengajarkan wahyu tersebut pada orang-orang di Mekah.

Kondisi masyarakat Mekah di saat Muhamad memulai misinya sebagai nabi, sangat plural. Kabah yang merupakan tempat penyembahan berhala pada saat itu berisi lebih dari 300 jenis patung berhala, termasuk Hajar Aswad yang disembah oleh Muhamad dan keluarganya.

Sementara itu keadaan Muhamad yang tidak memiliki kekuasaan politik membuat Muhamad menjadi orang yang sangat toleran terhadap berbagai perbedaan agama yang ada pada masa itu... Pada periode inilah ayat-ayat Alquran seperti "Bagimu agamamu, bagiku agamaku...", "tidak ada pemaksaan dalam agama"..dan lain-lain muncul. Inilah wajah islam yang damai dan ramah....!

Ironisnya, selama 13 tahun upayanya mengajarkan Islam sebagai agama yang menurutnya adalah penerus tradisi monotheis Abraham, Muhamad hanya memperoleh sekitar 150 orang pengikut. Berarti pengikutnya hanya bertambah kurang lebih 11 orang pertahun. Ini jumlah yang sangat sedikit.... Bisa dikatakan upayanya menyebarkan Islam di Mekah adalah suatu kegagalan!


Tetapi keadaan menjadi berubah drastis setelah Muhamad pindah atau hijrah ke Yathrib, sebuah kota yang dikuasai oleh beberapa suku Yahudi. Pada periode ini Muhamad mengubah taktiknya dengan mulai memanfaatkan strategi politik dan kekerasan secara agresif.

Islam yang semula religius berubah menjadi ideologis dan terobsesi pada upaya untuk merebut kekuasaan. Dari status awal sebagai pengungsi, Muhamad terus menarik banyak pengikut dengan strategi barunya dan akhirnya ia berhasil menguasai Yathrib dengan menindas serta memusnahkan orang-orang Yahudi yang menguasai kota itu sebelumnya. Muhamad kemudian mengubah nama kota itu menjadi Madinah.

Pada periode Medinah inilah muncul ayat-ayat pedang seperti Q9:5 yang berbunyi...Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin (atau non-muslim) itu dimana saja kamu jumpai mereka...... dan banyak lagi ayat-ayat lainnya yang menginspirasi sebagian umat muslim untuk melancarkan jihad.

Yang harus dipahami, dan ini sangat penting, ayat-ayat pedang yang turun di Madinah ini menggantikan atau meng-abrogasi ayat-ayat toleran dan damai yang sebelumnya turun di Mekah! Meskipun demikian ayat-ayat periode Mekah ini tidak dihilangkan, ayat-ayat tersebut tetap ada di dalam Alquran dan tercampur diantara ayat-ayat pedang dengan urutan yang tidak kronologis.....

Secara statistik, Islam dengan semangat dominasi dan jihad versi Madinah ini adalah Islam yang sukses. Pada periode ini Muhamad berhasil meraih 100 ribu pengikut dalam waktu 10 tahun! Dan pada akhir hidupnya seluruh jazirah Arab mutlak dikuasai Islam. Bandingkan ini dengan 13 tahun periode Mekah dimana Muhamad hanya mampu meraih pengikut sebanyak 150 orang!

Bisa dikatakan periode Madinah adalah wajah Islam yang sesungguhnya, yaitu Islam yang ideologis, haus kekuasaan, tidak toleran, dan siap melakukan kekerasan untuk mencapai tujuannya. Sebaliknya, periode Mekah adalah wajah Islam pecundang atau Islam yang gagal. Itu sebabnya kalender Islam yang menandai awal peradaban Islam tidak dimulai di Mekah, tapi dimulai saat Muhamad hijrah ke Madinah.

Dan untuk mengubur dalam-dalam kenangan buruk kegagalan Islam di Mekah, Muhamad merebut kembali ke kota tersebut dengan pasukan jihadnya dan menjadikan Mekah sebagai kota apartheid paling ekstrim di dunia sampai hari ini!

Nah, apa yang bisa kita simpulkan dari realita sejarah pembentukan Islam ini?

Ada dua kesimpulan penting yang bisa kita tarik...

Yang pertama, Islam adalah agama dengan dua wajah: agama damai kalau yang kita maksud adalah periode Mekah dan agama ideologis yang penuh kekerasan jika yang dimaksud adalah periode Madinah!

Yang kedua dan terpenting, Islam yang sesungguhnya adalah Islam Madinah! Itulah Islam yang sukses dan secara resmi peradaban Islam memang dimulai pada Islam Madinah, bukan Islam Mekah. Disinilah kekuatan dan jatidiri Islam yang sesungguhnya dibangun serta disempurnakan. Dengan demikian Islam bukan hanya ajaran religius seperti pada periode Mekah tapi terutama adalah kekuatan ideologis yang terobsesi untuk mendominasi dunia dan siap melakukan kekerasan jika itu perlu...

Melihat karakter Islam Madinah yang ideologis dan haus kekuasaan, bisa kita simpulkan bahwa kaum muslim akan terus berjuang dengan berbagai cara tanpa henti sampai seluruh dunia jatuh ke dalam dominasi mereka dan menerima syariah Islam, baik sebagai muslim maupun sebagai dhimmi (non-muslim yag tunduk pada syariah dengan membayar jizya, semacam pajak preman). Tujuannya adalah mewujudkan ketaatan seluruh umat manusia pada Allah. Itu tidak lain adalah peradaban yang totaliter dan memperbudak kemanusiaan... itulah hasil akhir dari visi peradaban Islam!

Dengan semangat totaliter ini tidak berlebihan jika Islam disebut juga sebagai komunisme yang bertuhan.

Disinilah ayat-ayat Alquran periode Mekah dibutuhkan sebagai bagian dari strategi Islam untuk mendominasi dunia. Islam periode Mekah yang damai dan toleran digunakan sebagai alat propaganda dan langkah awal. Siapapun yang punya hati nurani tentu tidak menyukai ajaran agama yang penuh kekerasan. Maka untuk menarik pengikut saat kaum muslim tidak memiliki kekuatan pemaksa atau tidak dapat menerapkan Islam ideologis, Islam selalu menampilkan dirinya dalam wajah religius yang damai dan toleran ala Islam periode Mekah....

Di Indonesia kita sangat beruntung... Sekalipun mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, namun pendiri bangsa ini telah menutup peluang penerapan syariah Islam dalam bernegara dengan menolak Piagam Jakarta. Dengan demikian gagasan Islam ideologis tidak banyak berkembang di negeri ini. Sepanjang sejarah berdirinya negeri ini, partai Islam belum pernah menjadi pemenang PEMILU. Itu sebabnya wajah Islam di Indonesia sejauh ini dapat dikatakan sebagai wajah Islam yang relatif damai dan ramah. Setidaknya dibandingkan dengan Islam di Timur Tengah...

Banyak umat Islam yang umumnya tidak mendalami ajaran Islam mengira Islam periode Mekah adalah Islam yang sesungguhnya sehingga merekapun dengan tulus beranggapan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kebaikan, kedamaian, dan bersikap toleran terhadap agama lain. Wajah Islam inilah yang kemudian diklaim oleh para politisi atau para apologis Islam sebagai wajah Islam yang sesungguhnya.

Tapi mereka yang mengerti Islam tahu bahwa berdasarkan fakta sejarah, Islam periode Mekah yang damai dan toleran adalah Islam pecundang yang gagal total. Bahkan kaum pagan penyembah berhala tidak tertarik untuk mengikuti agama baru ini meski yang menyebarkannya adalah Muhamad, nabi dan pengajar Islam terbaik. Jika Muhamad sendiri sudah gagal menyebarkan Islam dengan cara ini, pengikutnya juga tidak mungkin berhasil.

Maka dibalik setiap upaya penerapan Islam periode Mekah yang tanpak damai, selalu tersembunyi keinginan yang tak pernah padam untuk menerapkan Islam periode Madinah, yaitu Islam ideologis yang dominatif, haus kekuasaan dan sarat kekerasan..

Islam Madinah adalah wajah Islam sesungguhnya yang menjadi acuan bagi keberhasilan peradaban Islam. Seperti itulah bentuk final model peradaban Islam....

Kaum muslim yang memahami agamanya pasti akan menerapkan Islam Madinah jika keadaan memungkinkan... Ketika muslim berbicara tentang masyarakat madani, peradaban Islam Madinah inilah yang mereka maksudkan.

Dengan demikian Islam ideologis yang sarat semangat jihad adalah panggilan di dalam agama Islam yang sulit dihindari oleh mereka yang sudah memahami keislamannya! Inilah sumber munculnya terorisme yang akan selalu ada selama Islam ada!

Ini menjelaskan mengapa banyak sekali muslim yang sebelumnya baik dan toleran terhadap agama lain tiba-tiba berubah menjadi fanatik dan ideologis, bahkan siap berjihad SETELAH mereka mulai aktif mempelajari Islam secara mendalam. Entah itu di pesantren tertentu atau melalui berbagai pengajian yang dibimbing oleh ustad-ustad tertentu!

Jadi salah besar jika kita mengatakan bahwa mereka yang terlibat dengan gerakan jihad adalah orang-orang yang tidak memahami Islam. Umumnya mereka justru memahami Islam lebih baik dari kebanyakan muslim yang hidup damai dan toleran!

Sekarang, mari kita bandingkan dengan kristianitas!

Seperti juga Islam yang terbentuk dalam periode Mekah dan Madinah, kekristenan dibentuk dalam dua periode: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tapi urutannya bertolak belakang dengan Islam... Unsur-unsur yang mengandung kekerasan seperti kisah-kisah peperangan dan juga hukuman mati bagi dosa-dosa tertentu, ada di Perjanjian Lama. Sebaliknya dalam ajaran Perjanjian Baru, ajaran yang penuh kasih dan semangat pengampunan menjadi sangat dominan.

Ini tergambar dengan jelas dalam Injil ketika orang-orang Yahudi membawa seorang pezinah ke hadapan Yesus. Menurut Hukum Taurat, perempuan pezinah harus dihukum mati dengan dilempari batu. Kepada mereka Yesus mengatakan, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Dengan jawaban ini orang-orang Yahudi kehilangan alasan untuk menghukum perempuan itu dan merekapun pergi. Kepada perempuan tersebut Yesus berkata, "Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Tanpa membatalkan atau meng-abrogasi Hukum Taurat, Yesus memberikan solusi lain yang lebih baik: pengampunan dan belas kasih. Semangat Perjanjian Baru seperti inilah yang menjadi bentuk final dari kristianitas dan diajarkan pada semua manusia!

Selain itu kekristenan disebarkan bukan sebagai ideologi yang perlu propaganda dan pemaksaan, tapi melalui pengajaran dan teladan, "...pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku... " (Mat.28:19) demikianlah sabda Yesus.

Bahkan ketika menghadapi penolakan, penggunaan kekerasan dan pemaksaan tetap bukan pilihan. Kata Yesus: "... kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang ada di kakimu sebagai peringatan bagi mereka." (Mat.6:11) 

Itu karena tujuan dari kekristenan bukanlah mendominasi dunia dan memperbudak manusia dengan mengatasnamakan ketaatan pada Allah, tapi untuk membebaskan manusia dari dosa sehingga kemanusiaan kita dapat menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan.

Perlu dicatat bahwa kemuliaan Tuhan hanya bisa diekspresikan dengan sempurna dalam kebebasan manusia sebagai anak-anak-Nya, bukan dalam ketaatan seperti budak yang melakukan segala perintah karena takut hukuman.

Disini kita bisa melihat perbedaannya kontras sekali: 

Islam bertujuan mendominasi dunia dan memperbudak kemanusiaan, sementara kekristenan justru membebaskan kemanusiaan agar menjadi ekspresi kemuliaan Tuhan!

Dalam Islam, penggunaan kekerasan adalah pilihan untuk mencapai tujuan, sedangkan dalam kekristenan tujuan itu dicapai melalui teladan dan pengajaran bukan melalui pemaksaan, apalagi kekerasan.

Dengan perbedaan yang bagaikan langit dan bumi ini sebenarnya kita sudah bisa melihat manakah agama yang berasal dari Tuhan dan manakah yang bukan.

Islam bisa diibaratkan seperti makanan enak yang tampak menggiurkan dan menarik selera tapi di dalamnya terdapat racun mematikan. Jika seseorang hanya makan apa yang ada di permukaan tentunya tidak masalah. Ia bisa menjadi muslim yang baik dan ramah terhadap sesamanya. Tapi ketika ia terus menikmatinya dan tanpa sadar sampai pada bagian yang berracun di dalamnya, disitulah mulai timbul masalah. Ajaran-ajaran Islam yang sarat dengan semangat ideologis, kekerasan dan sikap intoleran mulai menjadi bagian dari hidupnya.

Islam juga bisa diibaratkan seperti serigala berbulu domba. Islam yang sering ditampilkan di permukaan adalah Islam dengan bulu domba yang mengajarkan kebaikan, damai, dan seolah punya semangat toleransi: bagimu agamamu - bagiku agamaku. Tapi di balik semua itu tersembunyi nafsu serigala Islam ideologis yang siap menerkam dan mendominasi dunia dengan segala cara kapanpun kesempatan itu ada, termasuk dengan kekerasan dan terorisme jika perlu.

Satu hal yang dapat disimpulkan: Islam sejak awal memang dirancang untuk menipu dan mencelakakan manusia....

Jadi apakah Islam agama damai? Ya, tapi itu cuma kulitnya. Islam yang sesungguhnya adalah ideologi totaliter yang agresif dan sama sekali jauh dari kedamaian!

Ketika para politisi dan para apologis Islam berbicara tentang Islam periode Mekah yang tampak di permukaan, para teroris dan ulama-ulama radikal berbicara soal Islam periode Madinah, yaitu jati diri Islam yang sesungguhnya!

Dua-duanya memang benar, tapi sekarang kita tahu Islam yang mana yang mereka maksudkan!

Video: Islam False Religion Exposed (Documentary)



Video: Taktik Tipu-Tipu Dalam Islam!



Video: The True Face of Islam



Video: Mereka Memilih Meninggalkan Islam!



Video: Islam Dan Akal Sehat - Kegagalan Visi Peradaban Islam


Transkrip:

Kali ini kita akan membahas gagasan Islam yang keliru dan menyesatkan tentang visi peradaban masa depan... Ini penting untuk mengetahui masa depan seperti apa yang ditawarkan Islam kepada umat manusia....

Setiap pakar dan ulama Islam pasti sepakat bahwa visi peradaban Islam adalah mewujudkan rahmatan lil alamin, atau menjadi rahmat bagi dunia!

WOW....!

Tampaknya itu sebuah visi yang bagus, cita-cita yang mulia!

Tapi jika kita mau melihat dengan akal sehat tanpa terpengaruh retorika emosional dan propaganda kosong, kita akan tahu betapa berbahayanya visi Islam ini!

Yang menjadi masalah adalah: Seperti apa gambaran Islam tentang visi itu dan bagaimana Islam mewujudkannya?

Berbeda dengan kristianitas yang berfokus pada kebenaran iman dan moral serta memberikan pemisahan antara apa yang sakral dan apa yang profan, apa yang menjadi hak Tuhan dan apa yang menjadi hak raja...

Islam mencampurkan semuanya!

Ini tidak lepas dari sejarah terbentuknya Islam, dimana Muhamad selain dianggap sebagai nabi, juga sekaligus raja dan panglima perang!

Jadi Islam memiliki tiga aspek sekaligus yang tidak bisa dipisahkan: agama, ideologi, dan pedang!

Karakter ini berpengaruh pada gambaran Islam tentang visi peradabannya dan cara Islam mewujudkan visi tersebut!

Setiap muslim percaya bahwa syariah atau hukum Islam adalah sistem hukum yang paling sempurna dan superior dibanding semua hukum yang lain karena syariah Islam menurut keyakinan mereka berasal dari Allah. Dengan penerapan syariah Islam mereka berasumsi peradaban Islami yang sempurna akan terbentuk dan otomatis menjadi rahmat bagi dunia. Itulah pandangan Islam tentang visi peradabannya!

Dengan alasan ini, penegakan syariah Islam di seluruh muka bumi adalah harga mati bagi terwujudnya cita-cita Islam untuk menjadi rahmatan lil alamin. Semangat inilah yang membentuk karakter Islam sebagai sebuah ideologi yang haus kekuasaan!

Dengan ideologi semacam itu Islam berambisi untuk menguasai dan mendominasi dunia demi penegakan syariah Islam. Konsekuensinya, Islam harus menyingkirkan dan menindas semua hukum-hukum, ideologi-ideologi, dan ajaran-ajaran agama lain karena itu semua adalah duri dan penghalang bagi penegakan syariah Islam....

Jadi kalau non-muslim merasakan kehadiran Islam sebagai ancaman, itu bukanlah islamophobia, tapi sikap yang realistis!

Pada awal sejarahnya, Kekalifahan Islam mencoba mewujudkan itu dengan invasi militer ke berbagai penjuru dunia. Ambisi ini tidak sepenuhnya berhasil. Perang Salib yang dilancarkan oleh Gereja telah menghambat ambisi mereka untuk menguasai Eropa, setidaknya untuk sementara waktu.

Bahkan pada tahun 1924 Kekalifahan Islam terakhir yang ada di Turki dihapuskan oleh Kemal Ataturk.

Tapi ambisi Islam untuk menguasai dunia dan menerapkan syariah tidak berhenti dengan runtuhnya kekalifahan Islam di dunia. Melalui Ihwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) yang didirikan tahun 1928, mereka mencoba mewujudkan cita-cita Islam itu dengan cara lain.
Strateginya bermacam-macam, mulai dari cara-cara politis untuk membuka ruang bagi penerapan syariah Islam di berbagai negara, melakukan hijrah ke berbagai negara dan memanfaatkan pertumbuhan populasi untuk mengubah kondisi demografis, sampai dengan cara khas Islam yang dicontohkan Muhamad, yaitu melalui jihad dengan kekerasan dan teror.

Jika semua rencana ini berjalan tanpa hambatan tampaknya cita-cita Islam untuk mendominasi dunia, menindas semua golongan lain, dan menerapkan hukum Islam di muka bumi suatu saat akan dapat terwujud..

Di Indonesia kita sungguh beruntung, sekalipun mayoritas penduduk negeri ini adalah muslim namun sampai hari ini, kecuali di Aceh,  syariah Islam tidak menjadi landasan hukum yang dipaksakan pada semua orang.

Ini berkat jasa para pendiri bangsa ini yang telah menolak Piagam Jakarta demi persatuan bangsa sehingga upaya untuk menerapkan syariah Islam di Indonesia akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap sejarah dan persatuan bangsa! Faktor lainnya, sebagian besar muslim di negeri ini adalah muslim tradisional. Mereka menjadi muslim karena faktor tradisi keluarga dan pengaruh lingkungan, bukan karena mereka dengan sadar memilih menjadi muslim. Banyak dari mereka yang tidak banyak memahami keislamannya. 

Sekarang pertanyaannya, apakah upaya Islam untuk mendominasi dunia demi penerapan syariah akan berhasil mewujudkan peradaban dunia yang puncak dan membawa rahmat bagi semua orang?

Mari kita belajar dari sejarah. Mereka yang tidak belajar dari sejarah akan terjebak pada kesalahan sejarah yang sama!

Ada dua cara untuk membangun peradaban. Yang pertama dengan melakukan perubahan pada sistem, dan yang kedua adalah dengan melakukan perubahan pada manusia! Keduanya mewakili paradigma yang berbeda dan berasal dari sumber kekuatan perubahan yang berbeda pula....

Contoh kongkrit upaya manusia untuk membangun peradaban melalui perubahan sistem adalah munculnya negara-negara komunis! Sebagai sebuah pemikiran, gagasan Karl Marx yang ingin menghapuskan kapitalisme karena dianggap membawa ketimpangan sosial dan ketidakadilan, adalah sesuatu yang bagus. Setidaknya di atas kertas. Namun.. ketika ide-ide itu ingin diterapkan, marxisme menggunakan ideologi komunisme sebagai kendaraan politisnya.

Lalu apa yang terjadi ketika komunisme berhasi diterapkan pada suatu negara? Keadilan dan kemakmuran bagi semua orang? Sayangnya bukan itu!

Yang terjadi adalah sistem totaliter yang meminggirkan martabat manusia! Sistem komunisme terbukti tidak dapat mewujudkan apa yang dijanjikannya. Komunisme juga gagal mendominasi dunia dan akhirnya runtuh dengan sendirinya!

Demikian juga dengan upaya Islam membangun peradaban dunia melalui penerapan syariah Islam! Demi penerapannya, secara kejam martabat manusia diamputasi dan dipinggirkan. Tangan dipotong hanya karena mencuri, wanita dirajam sampai mati hanya karena dianggap berzinah, leher dipancung hanya karena dianggap murtad atau menghina Islam dan lain-lain... 

Akibatnya hidup manusia betul-betul tidak dihargai karena memang bukan prioritas dalam Islam. Semua kekejaman dan penindasan terhadap martabat manusia itu dilakukan demi tegaknya ketaatan pada syariah, hukum Allah... Itu yang utama dalam Islam! 

Dan celakanya, penerapan hukum barbar yang tidak manusiawi itu hanya bisa diwujudkan melalui sistem pemerintahan totaliter yang tidak memberi ruang pada kebebasan manusia! Akhirnya manusia benar-benar diperbudak dan diteror berbagai ancaman hukuman mengerikan sepanjang hidupnya oleh syariah Islam.

Jadi...seperti halnya komunisme, upaya dominasi Islam dan penerapan syariah pada akhirnya hanya akan berujung pada sistem totaliter yang merendahkan martabat manusia. Ini bukan rahmat bagi manusia, tapi kutukan!

Juga seperti nasib komunisme, peradaban Islam tidak akan pernah mendominasi dunia dan akhirnya akan runtuh karena kesalahannya sendiri! Tuhan tidak akan mengijinkannya dan sejarah telah membuktikan itu pada komunisme, jadi kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama dengan syariah Islam!

Visi Islam untuk menjadi rahmatan lil alamin hanyalah utopia yang menyesatkan dan harus ditolak siapapun yang berakal sehat dan masih menghargai martabat manusiawinya....

Mari kita bandingkan dengan kristianitas!

Gagasan visi peradaban kristen berasal dari kisah awal penciptaan dimana keadaan dunia yang murni tanpa dosa diisi oleh kehidupan yang berbahagia dan penuh kasih serta kemuliaan Tuhan seperti layaknya kehidupan di dalam surga. Itu adalah kehidupan yang sempurna... Seperti itulah Tuhan menciptakan dunia pada mulanya!

Tapi akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa, kehidupan yang sempurna ini hilang... Melalui kristianitas, Tuhan menghendaki agar kehidupan yang sempurha tersebut dipulihkan kembali. Itulah visi peradaban kristen sebagaimana yang juga diungkapkan dalam Doa Bapa Kami:

"...jadilah kehendak-MU, di atas bumi seperti di dalam surga..."

Peradaban di bumi seperti di dalam surga....... Itulah visi peradaban unversal yang tertinggi dan absolut karena tidak mungkin ada visi peradaban yang lebih baik dari itu!

Visi peradaban ini juga bukan utopia yang tidak mungkin dicapai karena keadaan itu sudah pernah ada sebelumnya pada saat manusia belum terjatuh ke dalam dosa! Jadi peradaban seperti itu pasti bisa diwujudkan kembali!

Lalu bagaimana cara mewujudkannya?

Berbeda dengan komunisme ataupun Islam yang membangun peradaban melalui penerapan ideologi dan sistem hukum, kristianitas mewujudkan visi peradaban ini melalui perubahan pada manusia!

Dengan cara ini martabat manusiawi tidak pernah dipinggirkan tapi justru diangkat pada tingkat tertinggi.

"Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu di surga adalah sempurna...!" Itulah sabda Yesus dalam Injil!

Tapi bagaimanakah manusia dapat menjadi sempurna seperti Tuhan? Kata Yesus, "...datanglah kemari dan ikutlah Aku." Satu-satunya cara untuk menjadi sempurna adalah dengan mengikuti teladan dan ajaran Yesus, Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia. Tidak mungkin ada cara lain.

"Jadikanlah semua bangsa murid-Ku..." begitulah sabda Yesus sebelum Ia naik ke surga. Perintah ini dimaksudkan agar semua manusia, tanpa kecuali, pada akhirnya bisa menjadi sempurna.

Dengan mengubah manusia menjadi sempurna seperti Tuhan maka peradaban di bumi seperti di dalam surga akan dapat terwujud! Inilah peradaban sempurna dengan fondasi yang sempurna! Sebuah peradaban yang kokoh bagaikan istana yang dibangun di atas batu.

Bandingkanlah ini dengan peradaban Islam yang dibangun melalui penerapan hukum Islam dengan meminggirkan dan mangamputasi martabat manusiawi. Itu visi peradaban palsu yang totaliter, kejam, tapi sekaligus juga keropos dan rapuh....., peradaban Islam itu bagaikan rumah yang di bangun di atas pasir.... sebentar saja akan segera rubuh karena fondasinya tidak kuat! Sejarah sudah membuktikannya pada komunisme, kita tidak perlu mengulangi kesalahan yang sama dengan syariah Islam!

Islam yang sejak awal dimaksudkan untuk menggantikan ajaran yudeo-kristen juga memiliki semangat kebencian yang intrinsik, bukan hanya terhadap ajaran Yahudi dan Kristen tapi juga terhadap orang-orang Yahudi dan Kristen!

Bahkan kata-kata terakhir Muhamad sebelum mati akibat efek racun adalah mengutuki orang-orang Yahudi dan Kristen. Karena Muhamad adalah contoh sempurna bagi setiap muslim dan kata-kata serta tindakannya menjadi hukum dalam Islam maka semangat kebenciannya juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari ajaran Islam. Bagaimanakah agama dengan semangat kebencian yang mendarah daging seperti ini dapat menjadi rahmat bagi dunia?  Tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat, benar-benar menggelikan!

Jika dalam kristen manusia diajarkan untuk menjadi sempurna seperti Tuhan, sebaliknya Islam bahkan tidak tahu bagaimana membangun kemanusiaan yang benar. Seperti yang sudah saya sebutkan dalam video sebelumnya, Islam bahkan tidak mengajarkan tujuan hidup manusia yang benar! Lalu bagaimana mungkin Islam mampu membangun peradaban manusia? Itu omong kosong! Cukup dengan menggunakan akal sehat kita dapat mengenali kebohongan dan kepalsuan visi peradaban Islam ini!

Visi peradaban Islam yang ingin menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi dunia, adalah utopia palsu yang hanya akan membawa kehancuran bagi manusia.

Mempercayakan Islam untuk membangun peradaban masa depan dunia sama seperti mempercayakan pembangunan gedung pencakar langit pada orang yang tidak tahu bagaimana membangun sebuah rumah sederhana. Itu tindakan ceroboh yang dapat membahayakan kita sendiri dan banyak orang lain!

Hanya ada satu cara membangun peradaban masa depan yang sejalan dengan kehendak Tuhan, yaitu dengan membangun kemanusiaan kita BUKAN dengan membangun dan memaksakan sistem, entah apapun itu!

Bagi saudara-saudaraku kaum muslim, sudah saatnya kalian berhenti bermimpi untuk menegakkan syariah Islam di seluruh dunia. Kalian ada di jalan yang salah!

Berhentilah jadi pengikut Muhamad untuk mewujudkan peradaban barbar padang pasir abad ke tujuh yang totaliter. Itu upaya sia-sia yang hanya akan membawa kehancuran, baik bagi anda sendiri maupun bagi banyak orang lain. Kalian hanyalah orang-orang yang tertipu olehkebohongan Muhamad, masih ada kesempatan untuk memperbaikinya.... 

Ubah mindset anda... jauhi kebohongan, kenali kebenaran, dan mulailah melakukan perubahan pada diri sendiri sebelum menggagas mimpi untuk mengubah peradaban.