Tauhid VS Trinitas (5): Manusia - Puncak Ciptaan Allah

7:08 PM Ki Badranaya 1 Komentar



Kita akan melihat lebih jauh perbedaan antara Allah Tritunggal dan Allah tauhid dengan memahami rancangan penciptaan. Ini akan membuat perbedaannya menjadi semakin signifikan sehingga kita bisa memahami apa motif yang mendasari adanya konsep Allah tauhid ini.

Allah Tritunggal menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya sebagai ekspresi dari kemuliaan-Nya sendiri. Dan ekspresi kemuliaan Allah yang tertinggi akan diwujudkan pada ciptaan-Nya yang terbaik. Yaitu ciptaan yang menjadi puncak seluruh kemampuan Allah dalam mencipta.

Maka dari itu pada hari terakhir penciptaan, Allah menciptakan manusia yang dibuat menurut gambar dan rupa Allah sendiri.. Tidak ada yang lebih baik dari Allah, maka tidak mungkin bagi Allah membuat ciptaan yang lebih baik dari gambar dan rupa-Nya sendiri. Dengan demikian manusia yang diciptakan sebaai citra-Allah adalah puncak absolut ciptaan Allah dan sekaligus ekspresi kemuliaan Allah yang tertinggi.

Berikutnya Kitab Suci menuliskan demikian:

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej.1:28)

Sebagai citra Allah, manusia akan menguasai bumi demi mewujudkan kehidupan di bumi seperti di dalam surga sebagai ekspresi dari kemuliaan Tuhan. Itulah rancangan ideal seluruh karya penciptaan dari Allah Tritunggal.

Tapi mengapa rancangan ideal itu kini menjadi kehidupan yang penuh dengan penderitaan, dosa, kejahatan, dan berbagai krisis yang jauh dari gambaran kehidupan seperti di dalam surga?

Semua disebabkan karena iblis yang tidak menghendaki terwujudnya ekspresi kemuliaan Tuhan dalam kehidupan manusia di bumi. Iblis menjebak Adam sehingga terjatuh ke dalam dosa dan kehilangan martabat sebagai citra Allah. Akibat dosa Adam ini seluruh rancangan penciptaan mulai rusak dan akhirnya menjadi seperti yang kita alami saat ini: dunia yang penuh dengan penderitaan, dosa, kejahatan, dan krisis.

Apa yang terjadi saat ini bukanlah ekspresi dari kemuliaan Tuhan yang dirancang semula tetapi akibat dari upaya pembusukan yang dilakukan iblis untuk melecehkan kemuliaan Tuhan. Disinilah kita akan memahami motif dari munculnya konsep Allah tauhid.

Konsep itu muncul sebagai bagian dari rancangan iblis untuk memberikan agama alternatif yang akan menjauhkan manusia dari rancangan penciptaan semula, yaitu sebagai citra Allah yang akan mewujudkan kehidupan di atas bumi seperti di dalam surga.

Itu sebabnya dalam ajaran Islam yang mengimani konsep Allah tauhid, manusia tidak pernah diciptakan sebagai citra Allah, melainkan sebagai hamba sebagaimana yang terungkap dalam ayat Alquran:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku." (QS. 51:56)

Mengatakan manusia yang merupakan ciptaan terbaik hanya diciptakan Tuhan sebagai hamba adalah sebuah penghinaan bagi Tuhan. Bagaimana mungkin ciptaan tertinggi yang dapat diwujudkan Tuhan hanyalah berstatus hamba? Manusia dalam kedudukannya sebagai hamba Tuhan tidak mungkin menjadi ekspresi dari kemuliaan Allah yang tertinggi. Itulah yang dikehendaki oleh iblis.

Bandingkan ini dengan Allah Tritunggal yang menciptakan manusia sebagai citra Allah, ciptaan terbaik yang bukan berstatus hamba melainkan anak, sehingga kita bisa menyebut Tuhan sebagai 'Bapa'. Hanya dalam kedudukan sebagai citra Allah dan anak-anak Allah saja manusia dapat menjadi ekspresi tertinggi dari kemuliaan Tuhan.

Jadi sekarang kita bisa melihat perbedaan kedua konsep ketuhanan ini lebih jelas lagi:

Allah Tritunggal menciptakan manusia sebagai citra Allah yang akan mewujudkan kehidupan di bumi seperti di dalam surga sebagai ekspresi tertinggi dari kemuliaan-Nya. Sementara Allah tauhid justru menjadi anti-tesis dari itu dengan menempatkan manusia hanya sebagai hamba sehingga menjadi pelecehan bagi kemuliaan Tuhan.

Masihkah kita percaya Allah tauhid adalah Allah yang benar?

1 komentar:

MMD said...

Hahahahaaaa...... emang Alloh pernah gagal dlm rencana ya? Ediot